Aku mengira kau datang untuk menyayat luka lama namun ternyata kau datang menyembuhkan
🩵🩵🩵
Jatuh cinta itu tak kenal waktu, tak tentu kemana akan berlabuh, jatuh cinta itu mengubah gelap menjadi terang, sedih menjadi senang, tangis menjadi tawa, mengubah segala hal terburuk menjadi yang hal baik. Bagi Januar, ia telah jatuh cinta berkali-kali, para orang yang sama, pada satu wanita yang mengendalikan gelap dan terangnya, sedih dan senangnya, tangis dan tawanya. Seterpuruk apapun hidupnya asal cinta nya kembali ia akan bertahan.
Kata orang cinta tak selamanya indah, Januar mengaminkan hal itu, dia mengalaminya, jatuh cinta sedalam samudra pada Kana ternyata membuatnya lupa bernafas dan akhir nya tenggelam dalam kesedihan karena ditinggalkan. Sebesara cintanya pada Kana sedalam luka yang ia dapatkan sebagai balasan.
Kala ia berusaha membenci wanita itu cinta tumbuh semakin kuat, ia bahkan tak pernah menyangka akan kembali bersama dengan Kana setelah semua yang terjadi.
Tangan kekar Januar terus mengeratkan dekapannya, memeluk sosok wanita yang ia cintai erat, tak ingin melepasnya barang sedetikpun. Januar memperhatikan wajah tenang Kana yang tertidur lelap, wajah nya sangat cantik, seluruh bagian bawahnya selalu menarik perhatian Januar, bahkan untuk beberapa jam ke depan, ia sanggup untuk hanya menatap wajah itu.
"Sayang" bisik Januar sambil mencium wajah Kana yang sangat nyenyak, ia sebenarnya tak ingin membangunkan wanitanya tapi mereka belum sarapan.
"Sarapan yuk?"
Kana mendorong pelan wajah Januar yang terus mengecup bibirnya, ia kembali memeluk laki-laki itu tak mau diganggu dan hanya ingin tidur.
"Kana, sarapan dulu"
"Kamu aja" gumam Kana serak
Januar terkekeh, "Gimana aku bisa sarapan kalau kamu terus peluk aku?"
"Gini aja dulu Janu, aku ngantuk" rengek Kana
"Oke oke" ujar Januar karena melihat wajah kesal Kana yang matanya masih tertutup. Terpaksalah Januar kembali pada kegiatannya memperhatikan wajah tertidur sang kekasih hati. Hingga 30 menit berlalu, Januar masih setia pada kegiatannya, Kana membuka matanya tersenyum melihat Januar.
"Aku nggak mau bangun"
"Nggak mau kerja?"
Kana menggelengkan kepalanya, "Aku mau sama kamu, aku bolos aja hari ini, kamu juga bolos, nggak usah kerja"
Januar terkekeh, ia mengelus wajah Kana, "Nakal banget bu guru ini"
"Nggak apa-apa, sekali aja"
"Kalau kamu mau sama aku terus, anakmu gimana?" Tanya Januar sambil menyisir rambut Kana dengan tangannya pelan
Kana memanyunkan bibirnya, "Aku lupa udah punya ekor"
Tawa Januar semakin keras setelah mendengar ucapan Kana.
"Aku mau nya sama kamu aja" ujar Kana manja, Januar masih tidak terbiasa pada Kana yang manja seperti ini karena mereka biasanya selalu berdebat.
"Terus anak-anak?"
"Biarin di rumah kamu aja ya?"
"Up to you"
Kana tersenyum, ia mendudukkan diri sambil merenggangkan tangannya, namun bukannya bangun ia malah kembali tidur menindih Januar. Ia tengkurap di atas tubuh Januar menjadikan dada sang kekasih sebagai tumpuan.
"Jadi kapan kita menikah?" Tanya Kana dengan senyum merekah, ia memainkan tangannya di dada Sang mantan suami.
Januar melipat tangannya lalu menidurkan kepala nya disana sambil tersenyum senang, "Kamu maunya kapan?"
KAMU SEDANG MEMBACA
Struggle Of Love
FanfictionPernah dengan kalimat "Dunia selebar daun kelor" ? Kalimat khiasan yang dibuktikan kebenarannya oleh Januardi Alarik Senoaji. Sejak bercerai dengan mantan istrinya 7 tahun yang lalu, ia selalu menghindari segala hal yang berhubungan dengan mantan is...