Seharian ini, Kana disibukkan dengan urusan sekolah, ia baru kembali ke rumah jam 6 sore, setelah sebelumnya menjemput Luna dan Lino di rumah keluarga Januar. Hari ini pun, Mahen sedang ke Bandung karena ada pekerjaan, alhasil tinggal mereka bertiga di rumah. Namun Kana sedang pusing karena Luna dan Lino yang membuatnya kesal bukan main.
Kedua anak itu sekarang sering sekali tantrum, meminta ini dan itu, padahal Kana tidak pernah membiasakan mereka bertindak semaunya, membeli barang atau jajan seenaknya. Tapi beberapa minggu selalu di berada di rumah nenek dan kakeknya sifat keduanya berubah. Kana kesulitan mengimbangi parenting nya dengan ayah dan ibu Januar yang selalu memanjakan dua anak itu.
"Kalian udah makan es krim seharian di rumah oma tadi, nggak boleh makan lagi, lagian ini malam nak, nanti masuk angin loh kalau makan es krim dingin-dingin gini" ujar Kana memberi pengertian karena malam ini memang agak dingin.
"Mama nggak asik, semua nggak boleh!" Ujar Luna dengan suara meninggi
"Dikit aja Mama" rayu Lino lagi
Kana menggelengkan kepalanya, "Mama udah masakin syur sop buat makan, ayo makan malam dulu habis itu mama bacain cerita ya, baru bobo"
Luna dan Lino merenggut, "Nggak mau makan sayur!" Pekik Luna lagi diikuti oleh Lino yang menutup mulutnya
"Mau es krim"
Kana menghela napas pelan, ia mengelus dadanya mencoba sabar, walau ia sebenarnya sudah emosi karena lelah, pulang jam 6 sore, lanjut beres-beres rumah, masak, ditambah sekarang harus merayu anak-anak supaya mau makan padahal ia belum membersihkan diri, masih memakai baju sekolah dan semua itu benar-benar membuat Kana lelah, emosinya mulai memuncak.
"Mama udah masak capek-capek loh sayang, makan dikit aja ya?"
"Tapi habis itu boleh makan es krim ya mama?" Tanya Lino
Kana berdecak, "Nggak, tetap nggak boleh, nanti kalian sakit, batuk, pilek. Ayo makan dulu, tadi katanya nggak makan nasi di rumah oma kan?"
"Tapi kita udah makan nugget sama spaghetti buatan oma" jawab Luna
Dengan penuh kesabaran, Kana menyentuh kepala anaknya, "Sayang, makan nasi sama sayur dikit aja ya? Habis itu mama bacain cerita ya?"
"Mau es krim mama hikks hikks" rengek Luna mulai merengek, Lino mulai memanyunkana bibirnya dengan mata berlinang.
Karena sudah lelah, Kana menatap kedua anaknya dengan wajah tegas, "Kalian kalau nggak dengerin Mama, Mama marah loh ini?"
Bukannya menurut kedua anak itu mulai terisak, Kana menyentuh kepalanya pusing, namun ia masih tetap harus sabar, "Sayang, mama capek loh nak, makan dikit aja ya? Luna sama Lino kan anak baik"
Kedua anak itu menggelengkan kepalanya sambil terisak, lama kelamaan mulai menangis, Luna mulai menggerakkan kakinya karena kesal tak dituruti sementara Lino hanya diam tapi menangis lebih keras.
"Kok jadi nangis sih. Luna, Lino, mama capek loh. Berenti nangis nya ya"
"Mau es krim" rengek keduanya
"Nggak boleh nak, Luna sama Lino udah makan es krim dari pagi loh, tadi kata Oma udah makan 3 es krim seharian ini"
"Mau es krim huahhh"
Tak lagi bisa sabar, Kana berjalan ke dapur, mengambil es krim di kulkas lalu meletakkannya di depan kedua anak itu, dengan wajah datar Kana berkata, "Itu makan aja es krimnya sampai habis semua, nanti kalau kalian sakit mama nggak mau ngurusin kalian. Mama marah sama Luna sama Lino, jangan bicara lagi sama Mama" ujar Kana lalu berjalan ke kamarnya meninggalkan kedua anak yang menangis semakin meraung di ruang tamu. Es krim tidak berani mereka sentuh, keduanya terus menangis dengan keras.
KAMU SEDANG MEMBACA
Struggle Of Love
FanfictionPernah dengan kalimat "Dunia selebar daun kelor" ? Kalimat khiasan yang dibuktikan kebenarannya oleh Januardi Alarik Senoaji. Sejak bercerai dengan mantan istrinya 7 tahun yang lalu, ia selalu menghindari segala hal yang berhubungan dengan mantan is...