09. Valentino Meira

422 40 15
                                    

09
Valentino Meira

Playlist
Senja Teduh Pelita - MALIQ & D'Essentials

───

SORE ini Jojo baru kembali dari urusannya bersama dengan senior legendaris UMAR, Mas Sastra.

Setelah menyelesaikan event semalam dengan sukses besar, Mas Sastra nampaknya bukan tipe yang suka menyelesaikan urusan dengan cepat.

Rasanya kalau sudah sekali berurusan dengan orang itu, tidak akan ada habisnya. Anehnya sore ini hanya dia dan anggota bandnya saja yang dicari oleh orang itu.

Tugas-tugas yang semakin banyak ditambah dengan jadwal manggung yang semakin padat membuatnya jarang ada waktu untuk bersantai di kosan.

Namun, kali ini cukup beruntung bagi Jojo bisa berada di kosan sebelum matahari terbenam.

Setidaknya ada waktu untuk rebahan sebentar sebelum kembali berkutat dengan gitar atau tugasnya nanti.

Saat mulai memasuki area Tikum AA, Jojo oleh kehadiran Ochi yang baru saja keluar dari kamarnya.

"Kok sepi, pada kemana Cik?" tanya Jojo mengingat situasi kosan tidak seperti biasanya.

Minimal karena tidak ada Mika yang rebahan di sofa ruang tamu.

Ochi berjalan menuju kulkas kemudian menarik satu minuman dingin dari sana, "Lagi pada di gang sebelah."

"Ngapain?" tanya Jojo heran karena gang sebelah hanya berisikan taman kompleks dan sedikit lahan terbuka lain.

"Ngelihatin Ira latihan motor."

Sungguh kelakuan yang sebenarnya tidak begitu mengherankan kalau dilakukan oleh penghuni AA Club.

"Ahaha, apasih bocil banget."

Ochi ikut tertawa, "Iyakan."

Jojo hendak naik menuju kamarnya saat Ochi beranjak dari dapur menuju pintu keluar sambil membawa minuman yang sempat dia ambil tadi dan beberapa snack yang entah datang dari mana.

"Loh, mau kemana, Cik?"

Ochi membalikkan badannya menatap Jojo kemudian mengayunkan tangannya.

"Nyusul, ayo!"

Jojo hanya bisa diam bertukar pandang dengan Ochi.

Sedangkan di gang sebelah, Evan sedang memegangi motor scoopy milik Una yang dinaiki oleh Ira.

Dalam rangka menepati janjinya pada perempuan itu semalam, sore ini Evan mengajari Ira naik motor.

"Ini motor matic, Ra. Gampang," ucap Evan karena Ira terlihat sangat gugup hanya karena memegang stang motor itu.

"Takut. Nyalainnya gimana?"

Ira benar-benar gugup, dia tidak pernah menyentuh kemudi motor seumur hidup. Selama ini dia hanya tahu bagaimana rasanya menjadi penumpang dan tidak pernah mengendarai.

Jujur saja bundanya pasti akan marah kalau tahu dia nekat belajar naik motor. Tapi sudahlah, kalau tidak latihan selamanya dia akan kerepotan sendiri.

"Ini kan keyless ya, jadi kamu pencet itu yang di bawah, iyaa gitu, terus puter ke kanan sampe nyala lampunya," Ira mencoba untuk mengikuti langkah-langkah yang disebutkan Evan.

Gudeg 97Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang