04. Semua Rendang Dirayakan

511 51 11
                                    

04
Semua Rendang Dirayakan

Playlist
Kenangan Manis - Pamungkas

───

HARI ini AA Club super hening, tersisa Jefri, Evan, dan Una yang akan segera mengantar kepergian Mika di depan gerbang kosan.

Mengingat besok Idul Adha, hampir semua penghuni kosan pulang ke rumah mereka masing-masing, bahkan Jojo yang tidak ikut merayakan saja pulang ke rumahnya karena libur panjang.

Kecuali beberapa orang yang sudah disebutkan sebelumnya. Jefri memang tidak merayakan Idul Adha, tapi karena alasan rumahnya yang jauh di belahan Jawa lain maka dia memutuskan untuk menggunakan waktu liburannya dengan tetap tinggal di Jogja saja.

Una sendiri dengan alasan yang sama seperti Jefri, dia tidak pulang ke Malang untuk merayakan Idul Adha tahun ini, sebagai gantinya, ibunya akan datang ke Jogja segera.

Untuk Evan, dia memang tidak ingin pulang. Meskipun dihadapkan dengan fakta bahwa rumahnya masih di Jogja-jogja saja, dia lebih suka dimana pun kecuali rumahnya sendiri.

Ira sudah pergi dari weekend sebelumnya bersama sang bunda, Ochi dan Jojo kompak pulang kemarin ke rumah masing-masing, sekarang tersisa Mika yang akan pulang ke Semarang naik motor.

"Tiati," ucap Una begitu Mika memakai helm full face kesayangan.

Mika hanya mengangguk sebelum akhirnya menyalakan mesin motor dilihat oleh ketiga temannya yang tersisa di kosan itu.

"Salam buat Gema," kali ini Jefri yang bersuara mengingatkan Mika pada keponakannya itu.

Mika terkekeh, "Iya, duluan ya."

Mereka bertiga melambaikan tangan untuk mengantar kepergian Mika yang kini sudah menghilang di ujung gang kosan.

Evan menjadi orang pertama yang hendak masuk kosan jika saja dia tidak dikejutkan dengan kehadiran sang pemilik, Pak Agung.

"AN—astaghfirullah, Pak, kaget saya," Evan menepuk-nepuk dadanya sambil terkekeh.

Dua orang lainnya dibuat ikut menghadap Pak Agung juga sekarang. Pria paruh baya yang hanya mengenakan kaos partai itu terlihat lengkap dengan peralatan berkebunnya.

Pak Agung mengerutkan dahinya, "Kok enggak pulang, Mas? Omahmu cedhak tho?"

Pak Agung bertanya sambil berjalan mendekat, menunjuk Evan.

Evan hanya tersenyum sambil menggaruk tengkuknya, "Saya mau lebaran di sini aja, Pak."

Pak Agung mengangguk, "Yang lain juga ndak pada pulang?"

"Enggak, Pak, kejauhan," balas Una.

"Saya juga," tambah Jefri.

Lagi-lagi Pak Agung hanya mengangguk sambil bersiap untuk mengurus tanaman-tanaman kesayangan.

"Mas Seno enggak pulang, Pak?" pertanyaan Jefri itu membuat Pak Agung diam sejenak sebelum akhirnya tersenyum dan menggeleng.

"Enggak, kurban di sana soalnya."

"Yaudah, Pak, besok sholat sama saya sama Una nih," ucapan Evan itu mengundang tawa tipis dari Pak Agung.

Gudeg 97Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang