05. Tetangga Seberang

525 56 22
                                    

05
Tetangga Seberang

Playlist
Remaja - Hivi!

───

TEPAT di seberang kosan milik Pak Agung, sudah lama berdiri bangunan dengan arsitektur Jawa kuno yang kerap mengingatkan orang-orang dengan 'rumah nenek' merupakan rumah milik Bu Cokro.

Sosok wanita yang sering Mika sebut mirip dengan karakter 'Kanjeng Mami' yang melekat di benak setiap orang yang hidup menonton televisi tahun 2010-an.

Hidup dengan kebaya dan sanggul, memang terkesan konvensional, tapi semua orang setuju bahwa Bu Cokro cocok dengan karisma itu.

Bu Cokro tinggal berdua bersama cucunya, anak SMA bernama Bayu Adji yang sangat dikenal karena menjadi pentolan kompleks.

"Mas, sini sek!"

Jojo yang sedang mengeluarkan motor dari garasi sempat ragu kalau dia yang sedang menjadi sasaran Bu Cokro saat ini, tapi setelah memastikan sekelilingnya, dia memang sendirian.

Tanpa menunggu lebih lama lagi, Jojo berjalan menghampiri Bu Cokro yang tengah berdiri memegang kipas di depan gerbang kayu rumahnya itu.

"Pripun, Bu?", tanya Jojo sambil menyalami tangan Bu Cokro.

"Saya mbok minta tolong ini motornya digeser sedikit, Bayu ki yo nduableg kok dikandani, ngalangi dalan soale, Mas," Bu Cokro menunjuk motor vario yang terparkir di depan pagar rumahnya menggunakan kipas.

Dilihat-lihat, motor itu memang menghalangi jalan yang faktanya hanya cukup untuk lewat satu mobil.

"Oalah, nggih, Bu."

Jojo bergegas memajukan motor itu sampai mepet pagar rumah Bu Cokro agar tidak menghalangi jalan lagi.

"Suwun, Mas," ucap Bu Cokro.

Jojo mengangguk sopan sembari mengucapkan balasan. Dirinya hendak kembali, namun pertanyaan Bu Cokro menahan pergerakannya.

"Mau berangkat ke kampus, Mas?"

Jojo menegakkan badannya di hadapan Bu Cokro, "Iya, Bu."

"Jurusan apa?" tanya Bu Cokro lagi. Jojo heran sebenarnya, selama hampir dua tahun tinggal di Kosan AA, dia tidak pernah mengobrol dengan Bu Cokro. Mentok hanya sampai salim.

Jojo pun yakin Bu Cokro tidak tahu pasti namanya siapa.

"Saya teknik mesin, Bu,"

"COCOK!" sambil menepuk tangannya. Bu Cokro langsung memosisikan dirinya untuk bercerita, tidak lupa sambil mengayunkan kipasnya kesana kemari.

"Itu lho, Mas, si Bayu katanya ndak mau kuliah, bingung jare, yo rungkad."

"Dekne yo ora tahu sinau sih, Mas, soale," tambah Bu Cokro.

Jojo hanya tertawa penuh kecanggungan bingung harus merespons apa atas segala keluhan Bu Cokro terhadap cucu satu-satunya itu.

"Saya mbok minta tolong itu anak dikasih tahu biar bisa kuliah koyo mase. Aku ki yo mumet lho ngurusi cah lanang siji."

Gudeg 97Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang