07. Martabak dan Love Talk

499 56 6
                                    

07
Martabak dan Love Talk

Playlist
Munajat Cinta - The Rock

───

MALAM ini Jefri baru saja melepaskan helmnya hendak masuk ke dalam kosan ketika mendengar suara klakson dari belakangnya.

"Bukain!" seru Ochi sambil menunjuk gerbang dengan dagunya.

Jefri menggeleng meratapi betapa kurang akhlaknya teman yang satu ini, tapi tetap saja dia berjalan membukakan gerbang bagi Ochi yang terlihat sedikit kerepotan membawa banyak barang.

"Thanks," tanpa membuka helm, Ochi mengambil alih beberapa plastik dari motornya menyisakan beberapa lagi menggantung di sana.

Tangan Jefri bergerak untuk membuka helm Ochi. Sebegitupentingkah barang-barang ini sampai lupa melepas helm?

"Thanks lagi," Ochi tersenyum setelah Jefri membukakan helm miliknya dan menaruh benda itu di spion motor.

Jefri mengambil sisa plastik yang tertinggal di motor Ochi, "Banyak banget bawaannya, Cik."

Ochi mengangguk, "Iya, demi Mika."

Jefri mengernyitkan dahinya tidak mengerti, ditambah lagi dia baru tahu ternyata plastik sebanyak itu yang dibawa Ochi berisi martabak.

"Mika?"

Mereka berdua mulai berjalan masuk, "Yups, kemarin yang soal Farah itu aku janji mau beliin dia martabak. Daripada beliin buat dia doang, sekalian aku beliin buat semua."

"Oh, tapi dia emang galau banget habis itu," di akhir kalimatnya Jefri terkekeh sambil mengingat penampakan Mika semalam saat mereka berpapasan di lantai atas.

Keduanya terkekeh sembari Jefri membuka pintu kosan yang langsung disambut dengan pemandangan semua kaum adam penghuni kosan ini di depan layar televisi sedang bermain PS.

Mika yang menangkap kehadiran dua manusia itu di depan pintu berbinar saat melihat bawaan Ochi.

"Akhirnya!"

Mika bangkit dari duduknya meninggalkan Jojo dan Evan yang masih sibuk dengan stik PS di tangan mereka.

Mika dengan cekatan mengambil alih plastik berisi martabak dari tangan Ochi.

"Makasih, beb," ucapnya tanpa melihat Ochi sekali pun karena terlalu sibuk melihat-lihat isi dari plastik-plastik yang dibawa Ochi dan Jefri.

Ochi memutar bola matanya malas sembari menyerahkan pesanan Mika.

"Ini kebanyakan enggak sih, Cik?"

"Buat barengan dong, sayang," jawab Ochi sembari berjalan membelakangi Mika dan Jefri, berjalan menuju kamarnya.

"Lah, enggak spesial dong," seru Mika yang hanya dibalas dengan gestur tangan peace dari Ochi.

"UNA, IRA, ADA MARTABAK!" seru Ochi.

Tidak perlu menunggu waktu lama sampai Una dan Ira keluar dari kamar mereka untuk membuktikan kebenaran dari informasi soal martabak.

Gudeg 97Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang