16. MERDEKA!

494 57 3
                                    

16
MERDEKA!

Playlist
Hari Merdeka - Cokelat

───

HARI ini adalah hari yang sudah ditunggu-tunggu oleh semua penghuni kompleks, terutama para bocil kompleks dan ibu-ibu yang siap menerima doorprize.

Hasil rapat dramatis kaum adam AA Club bersama dengan bapak-bapak kompleks malam itu akan dilihat hari ini. Di kegiatan Hari kemerdekaan.

Kini, semua warga sudah berkumpul di lapangan kompleks, termasuk para pendatang alias penghuni Kosan AA.

Jojo dan Jefri bergabung dengan Bayu dalam satu tim yang sama di perlombaan balap karung estafet melawan tim sebelah, Mika, Evan, dan Mas Ayut.

"Pokoknya nanti santai aja, rasah ngoyo," ujar Jojo memberikan briefing yang diangguki dua rekan setim lainnya.

Bayu hendak berjalan mundur dari timnya untuk mengambil air minum, namun sebuah panggilan mencuri atensinya, "Dek! Dek Una!"

Bayu langsung mengalihkan pandangannya ke sumber suara, terlihat di sana Mas Ayut sedang mengejar Una, perempuan itu terlihat banyak menghindar.

Baru kali ini Bayu mendengar Mas Ayut memanggil Una dengan sebutan 'Dek'. Apa mereka jadi dekat?

Penglihatan Bayu benar-benar tidak lepas dari keduanya barang sedetik pun, mereka berdua terlihat mengobrol panjang di sana, entah apa yang dibicarakan tapi pemandangan itu jelas membuat Bayu panas.

"Oy!" Bayu terperanjat saat merasakan tepukan di salah satu sisi pundaknya.

"Mas Jefri," gumam Bayu yang akhirnya menampakkan senyuman tipis.

Jefri yang baru datang langsung mengambil sebotol air mineral dan diteguknya. Bayu hanya diam berencana untuk kembali melihat ke arah sebelumnya, keduanya terlihat masih bercengkerama.

Jefri yang menyadari arah pandang Bayu kemudian tersenyum.

"Yuk," panggilan Jefri kembali membuat Bayu memusatkan perhatian kepadanya, "Menangin lombanya dulu, kalahin Mas Ayut. Jojo jangan didengerin, enggak ada yang santai di peperangan."

Setelah mengatakan itu sambil menepuk-nepuk pundak Bayu meyakinkan, Jefri meninggalkan Bayu sendiri lagi. Yang dia tidak tahu adalah laki-laki itu kini punya api di matanya.

Dalam waktu singkat, keenam laki-laki itu sudah siap di landasannya masing-masing. Urutan pertama adalah Mika melawan Jefri. Kini keduanya sudah bersiap di ujung lintasan dengan karung yang menutupi kaki mereka.

Ini adalah babak penyisihan pertama, seharusnya tidak menjadi sesengit itu. Namun pancaran mata yang dilemparkan mereka sangat terlihat tajam menusuk.

Mika memberikan tatapan tajam kepada Jefri, demi semua pengorbanan yang dia lakukan selama ini, termasuk ikut ronda kala itu, Mika akan membalaskannya sekarang.

Di sisi lain Jefri tampak santai, dia memang sudah menyepelekan kemampuan lawannya itu sejak awal. Cih paling Mika.

Ini adalah pertarungan sengit di antara keduanya.

Gudeg 97Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang