Dengan membuka halaman ini, kalian akan mengikuti cerita tujuh anak kuliahan yang sedang menghadapi huru-hara kehidupan di kosan mereka, AA Club. Semoga akrab dengan mereka semua!
Pernah #1 di sini bosque:
#rose
#eunha
#mina
#jaehyun
"PAK, saya kayaknya baru bisa bayar minggu depan deh, saya minta maaf banget, bulan depan saya pastiin bayar tepat waktu, tapi bulan ini─,"
"Gapapa."
Ochi terdiam di sebelah Pak Agung yang sedang menyirami tanamannya di halaman rumah.
"Serius, Pak?"
Pak Agung mengangguk bahkan tanpa melihat ke arah lawan bicaranya, namun hal tersebut langsung membuat Ochi tersenyum lega.
"Makasih, Pak. Pak Agung baik banget."
AA alias Agung Asyari adalah pemilik sebuah kosan di Yogyakarta yang hanya berjarak 7 menit dari Universitas Moelja Raja (UMAR) kampus 1, yang saat ini sedang menampung generasi ketiga sejak pertama didirikan.
Suatu tempat yang menyimpan banyak cerita di kota penuh kenangan, Yogyakarta.
Tempat ini jelas memisahkan kehidupan antara penghuni perempuan di lantai bawah dan penghuni laki-laki di lantai atas. Satu-satunya akses yang terbuka secara umum dan sama terbukanya bagi si pemilik kosan, Agung Asyari, adalah 'Tikum AA'.
Di situlah tempat dimana mereka bisa bertemu satu sama lain di kosan. Ruangan yang hanya terdiri atas ruang tamu, dapur, dan ruang makan.
Kosan AA ini sudah sejak lama dijadikan dream kos anak-anak UMAR. Gimana enggak? Kamar terbatas, fasilitas lengkap, lingkungan asri, lokasi dekat kampus, pokoknya kosan ini idaman sekali.
Banyak orang bilang, seorang pensiunan kepala sekolah seperti Pak Agung mendirikan kos ini hanya untuk bersedekah.
Belum lagi anak tunggalnya yang kini sudah menjadi salah satu pengacara tetap firma hukum ternama di Jakarta membuat anggapan itu bertambah kuat.
Semua anak kos mengira Pak Agung benar-benar tidak butuh uang.
"Hari ini menunya apa?" tanya Evan yang baru keluar dari kamarnya menghampiri Jefri di meja makan.
"Asik," Evan berucap sambil memakan satu iris chiffon cake di atas meja makan.
"Buat bagi-bagi, Van," jawab Jefri santai dengan pandangan yang tertuju pada buku di tangannya.
"Iya-iya, emang enggak nyesel ngekos di sini," kini sudah irisan kedua yang masuk ke mulut Evan.
Sejak generasi pertama, bangunan yang awalnya merupakan rumah pribadi Pak Agung Asyari ini sering dijuluki sebagai 'AA Club' oleh para penghuninya.
Saat ini penghuni 'AA Club' terdiri dari 3 perempuan dengan kepribadian yang sangat kontras dan 4 laki-laki penuh solidaritas (katanya) dan jangan lupakan Pak Agung yang tinggal mandiri di bangunan sebelah.
Selamat berkenalan dengan mereka!
───
Ayumna Dewi Prastiwi
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
