🔞 Bermain?

5K 140 1
                                    

WARNING !⚠️
Chapter mengandung hal dewasa, untuk pembaca di bawah 18/17 silahkan meninggalkan laman ini, dan mencari cerita yang sesuai

Novalee berdiri mengambil gelas dan menuangkan wine kedalamnya, lalu ia meminumnya dengan sekali tegak. Ia menuangkan wine itu ke dalam gelas lagi, lalu menghampiri Marcel.

Novalee mencengkram kedua pipi Marcel, lalu meminumkan wine itu dengan paksa, membuat Marcel terbatuk batuk. Saat Marcel masih terbatuk, tangan Novalee turun ke arah leher pria itu dan mencekiknya, membuat pasokan udara yang di hirup Marcel menipis.

Marcel berusaha melepaskan tangan Novalee di lehernya, ia bisa melihat ekspresi datar dari Novalee, tatapan tenang itu berhasil membuatnya ingin mati saat itu juga.

Saat Marcel hampir kehilangan nafas Novalee baru melepaskannya, Novalee kembali menuangkan wine ke gelas, dan meminumkannya lagi ke Marcel.

Novalee mencekoki Marcel dengan sebotol penuh, membuat Marcel hampir hilang kesadaran.

Novalee menarik kerah Marcel, menyeretnya ke arah kasur yang ada di Private room, dan melempar tubuh yang  sudah lemah itu.

Pandangan Marcel sudang berkunang kunang, tubuhnya tersentak ketika sebuah tangan menarik keras rambutnya.

"Marcel, siapa nama lengkapmu?" Marcel berusah mengatur nafasnya yang sesak.

Karena tidak mendapat jawaban, Novalee mengeraskan pegangannya di kepala Marcel, membuat Marcel mengerang kesakitan.

"Ma.. Marcello Adrinata.. tolong lepaskan aku" Marcel memohon, karena dia merasakan aura mengancam dari wanita ini. Dia masih harus menghidupi neneknya di rumah, dia tidak ingin mati secepat itu.

Novalee langsung melepaskan tangannya, ia menatap Marcel datar dan menghela nafas malas.

"Kembalilah, dan jangan pernah menginjakkan kakimu disini" Novalee memberikan segepok uang ke Marcel, lalu berjalan menuju sofa dan menuang wine ke gelasnya.

"Sial, bisa bisanya dia melepaskan kelincinya kesini" Ucap Novalee pelan tapi masih bisa di dengar Marcel, tapi Marcel tidak ambil pusing dan langsung pergi keluar, dia sangat bersyukur ke pada tuhan karena masi di beri keselamatan.

Tok tok tok...

Suara ketukan pintu itu menganggu tidur Hael, ia mengernyit. Siapa tamu yang datang di jam 2 pagi? Apakah dia tidak tau ini jamnya tidur.

Hael dengan langkah malasnya membuka pintu, dan alangkah terkejutnya dia melihat tubuh gontai Novalee. Matanya yang redup itu menatap Hael, dan tidak lama kemudia tubuh itu ambruk ke pelukan Hael. Membuat Hael yang tidak siap, harus jatuh dengan Novalee di atasnya.

"Hael..." Suara Novalee yang berat dan hampir seperti bisikan itu membuat Hael merinding, dia bisa mencium aroma alkohol yang menyengat dari badan Novalee.

Novalee menghirup aroma leher Hael yang memabukkannya, membuat Hael menggeliat tidak nyaman.

"Lee, Lepas!" Novalee tersenyum ketika Hael memanggil dengan 'Lee', ada getaran senang di hatinya saat Hael memanggilnya.

Novalee menopang tubuhnya dengan kedua tangannya di samping kedua sisi tubuh Hael, Mata sayup itu menatap Hael penuh ingin. Novalee melihat seluruh wajah Hael, dan tertuju pada bibir Hael. Hael yang tau kemana arah pandang Novalee, menatapnya nyalang.

"Lo jangan macem macem ya! Gue bakal teriak kalo sampe lo berani macem macem!" Ucapnya dengan eskpresi penuh peringatan, tapi malah membuat Novalee tertawa.

OBSESSED WITH YOU [ENDING]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang