Mendapat Restu? 🔞

2.4K 80 1
                                    

"Mah.." Novalee mengetuk pintu untuk yang ketiga kalinya, karena ibunya tak kunjung membukakan pintu kamar untuknya.

"Pulanglah, Mamah gamau di ganggu" Ucap Ibunya dari dalam.

"Keluar dan bicaralah, jangan kaya anak kecil di dalam sana mah."

"MAMAH GA PEDULI!"

"Mah... C'mon, don't be childish.."

Hael yang mendengar percakapan itu dari ruang tamu, langsung berjalan menaiki tangga untuk menghampiri Novalee yang masih di depan pintu.

"Selalu gitu, Kalian ga pernah mikirin mamah.. Kalian selalu lakuin semua yang kalian mau tanpa mikirin mamah.."
"Kalau emang kamu mau nikah, nikahlah! Tapi mamah ga bakal ada disana sebagai orang tua kamu! Lagian kamu nikah juga tanpa restu mamah!"

Habis sudah kesabaran Novalee, ia benar benar tidak bisa mengontrol emosinya sekarang. Ia mengirim pesan kebeberapa bawahannya yang tadi ikut dan menjaga di area depan rumah untuk masuk.

Hael yang di bawah merasa bingung melihat beberapa penjaga yang berlari menuju ke tempat yang Novalee hampiri.

"Dobrak, dan bawa ke mension" Setelah memerintah seperti itu, Novalee langsung turun ke bawa menarik Hael keluar dari rumah orang tuanya.

Hael bisa melihat penjaga penjaga itu mendobrak pintu kamar Ibunya Novalee, dan menyeret wanita parubaya itu.

"Lee?!" Hael menyentak tangan Novalee membuat langkah keduanya berhenti, genggaman di lengannya tak lepas bahkan semakin erat.

"Kamu menginginkannya untuk saya bawakan? saya sudah menurutinya"

"Aku ga paham sama jalan pikir kamu!! Lepas!! Bukan ini yang aku mau!"Hael berontak dari genggaman Novalee.

"Saya ga punya banyak waktu untuk nurutin kamu" Novalee menyeret Hael dan dengan kasar mendorong Hael masuk ke dalam Mobil.

"Kamu bener bener gila!" Novalee menatap nyalang ke arah Hael, menarik pinggang Hael dengan kasar untuk lebih dekat ke arahnya.

"I can do crazier things, if you won't shut up, Hael"

"I hate you, Novalee!" Mata bambi yang penuh amarah itu, menyatakan ia benar benar membenci makhluk yang ada di depannya ini.

Novalee menurunkan jendela kemudinya, mengeluarkan tangannya mengode untuk mobil di belakangnya pergi lebih dulu. Mata kembali menatap Hael, membuat Hael meneguk ludahnya gugup.

Novalee menelusupkan kepalanya di leher Hael, membuat beberapa bercak merah disana. Hael terus memberontak, melawan tenaga wanita di depannya yang sangat besar.

Kedua tangannya berhasil di kunci oleh Novale dengan satu tangan. Tubuh Hael di pojokkan mendekat ke pintu, membuat Novalee lebih leluasa menciumi area lehernya.

"Lepas!!!" Novalee menulikan telinganya, ia terusa menghujami leher itu dengan bibirnya.

Setelah puas dengan lehernya, Novalee mulai merobek baju yang di kenakan Hael.

"Lee! Stop!!" Mata elang itu terlihat di gelapkan dengan amarah, bahkan ia tidak sadar lumatan lumatan itu berubah menjadi gigit yang menyakitikan.

Novalee beralih ke bibir ranum Hael, ia melumat kasar bibir itu, membuka paksa bibir Hael dengan mengigit bibir bawahnya.

"Ahhmppph mh" Novalee mengobrak abrik isi mulut Hael dengan lidahnya, tangannya juga tidak tinggal diam di bawah sana, meremas kedua bokong Hael.

"Aakh.. leehh.. stophn!" Sialnya Hael tidak bisa menahan desahan itu dari mulutnya. Tubuh Hael bergerak kesana kemari menolak sentuhan Novalee, membuat Novalee semakin geram.

Novalee menarik kasar kerah baju hael, membuat tubuh itu sedikit terangkat, Novalee melempar tubuh Hael dengan kasar ke kursi penumpang di belakang, ia tidak peduli jika tubuh Hael terbentur dengan area sekitar atau tidak.

"Akkh..." Hael memegang punggunya yang sedikit terbentur dengan kursi, tak hanya punggunya kakinya pun merasakan hal yang sama karena terhantuk dengan keras di area mobil.

Perlahan tubuh yang sudah tidak ada sehelai benang itupun kembali di hujami dengan lumatan lumatan panas bibir Novalee.

Tangan kanannya sibuk menahan tangan Hael yang memberontak, sedangkan tangan kirinya mulai membuka celana Hael.

Hael berusaha melepaskan tangannya dari cengkraman erat Novalee, ia yakin sekarang Novalee benar benar sudah tidak bisa menahan emosinya. Sedangkan tangan Novalee dibawah sana sudah menilisik kearea selangkangan Hael, membuat badan Hael menegang.

"No... Lee!" Tangan Novalee mulai menyentuh area private milik Hael, dan mengelusnya pelan di bawah sana.

"Ah .. Ahh..." Desahan itu keluar begitu saja bersamaan dengan elusan tangan Novalee yang begitu lembut di bawah sana.

"Easily aroused, huh?" Novalee tersenyum miring mendengar desahan Hael barusana, tanpa babibu Novalee langsung mengocok dengan ritme pelan membuat tubuh Hael menggelinjang.

"Ahh .. aashshhh Leee!"

"That's right, say my name Dear .." Mata Hael penuh dengan air mata, ia merasa sesak, nikmat, dan kotor sekaligus. Ia tidak tahu harus bereaksi seperti apa, ia ingin lepas dari genggaman Novalee secepatnya.

"Leehhsh ... please stophhh ahh" Tubuh Hael semakin gemetar saat tangan itu menaikkan kecepatan gerakannya.

Setelah puas membuat Hael mengeluarkan cairannya, Novalee berhenti dan membersihkan tangannya yang terkena cairan Hael. Sedangkan Hael terdiam terkulai lemas, dengan masih sesegukkan.

Novalee membuka dashboard, dan mengambil Jas yang ada di dalam sana. ia Melempar ke Hael, untuk pria itu menutupi tubuhnya, setelahnya Novalee menjalankan mobilnya menuju Mension.

tbc↓

OBSESSED WITH YOU [ENDING]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang