'Kalau aku gila, itu karena kamu!'

1.2K 83 3
                                    

Novalee kembali ke kamar Hael dengan langkah gontai, memikirkan ucapan Zara terus menerus. Di lihat dari sisi manapun, ucapan Zara memang benar.

Novalee membuka pintu kamar Hael, melihat Hael yang tengah tidur, ia masuk ke dalam duduk di kursinya. Wajah damai itu, terlihat begitu tampan dan cantik sekaligus saat sedang tidur. Novalee membuang pandangannya, semakin ia melihat wajah itu semakin besar pula keinginannya untuk memiliki Hael.

Ia sadar, sekarang Hael sudah memiliki keluarga. Tidak sepantasnya Novalee bersikap seperti ini. Ia bangkit dari duduknya meninggalkan Hael dan Gabriel disana.

Ia harus bisa melepas Hael, dan fokus pada tujuannya di Indonesia. Dengan susah payah ia keluar dan lepas dari Ayah Hera, ia tidak boleh menyia-nyiakan perjuangannya. Mulai sekarang ia harus menghapus perasaannya pada Hael, dan hanya fokus pada tujuannya. Ia harus membiarkan Hael bahagia.

Sekarang ia harus tinggal di hotel untuk sementara waktu, karena harus mengurus perusahaan dan segala aset yang di tinggalkan kakeknya. Dan juga mengurus abangnya, yang di tahan di kantor polisi.

Setelah berpesan pada pihak rumah sakit untuk merawat Hael sampai fisik dan kesehatan mentalnya benar benar pulih, Novalee langsung pergi dan berniat untuk tidak kembali lagi kesana.

Disisi lain Hael yang terbangun dari tidurnya merasa bingung karena tidak adanya kehadian Novalee disisinya.  Rasa khawatir kembali hadir di dirinya, ia berusaha mengontrol dirinya untuk tidak mengingat hal hal itu. Rasanya kepalanya kembali berisik.

"Hael?" Saat Zara masuk ke ruangan Hael, ia melihat Hael yang menutup kupingnya dan duduk meringkuk seperti ketakutan.

"Kenapa?" Ucap Zara dengan lembut berharap Hael tenang. Zara mencoba menyentuh bahu Hael yang gemetar itu, namun Hael terkejut dan duduk menjauh dari Zara.

"Ngga.. Gamau.." Hael menggeleng takut

"Hael ini Zara, liat aku.. Tenang okay??" Ucap Zara berharap Hael tenang, namun Hael tak kunjung tenang malah semakin berteriak ketakutan.

Zara bingung, dia langsung memanggil para perawat untuk membawakannya obat penenang. Setelah diberi obat penenang barulah Hael bisa diam dan kembali tertidur.

Zara rasa ini adalah trauma masa lalunya, Novalee benar benar brengsek. Bisa bisanya dia melakukan hal sekeji ini kepada Hael.

Selama dua hari ini Hael tidak mau makan, dan obatnya pun tidak bisa diminum karena perut kosongnya. Hael selalu terbangun dengan pandangan kosong, lalu kembali berteriak dan terpaksa harus di suntikkan obat penanang dan itulah yang terjadi setiap waktu.

Padahal sudah segala cara di lakukan, menyuruh Gabriel membujuk pun tidak ampuh. Namun Hael selalu memanggil nama Novalee dalam tidurnya.

Zara memandang ke arah Hael yang masih tidur, ia berharap kali ini Hael tidak bangun dengan merasa takut lagi.

"Hael?" Saat melihat pergerakkan tangannya.

"Lee?" Hael menatap ke arah Zara, pandangannya masih kabur. Ia berfikir kalau Zara adalah Novalee.

"Ga ada Novalee di sini Hael, dia udah pergi" Ucap Zara sarkas membuat Hael terdiam, Novalee meninggalkannya lagi?

"Ngga... ngga..." Hael menjambak rambutnya frustasi.

"Hael denger aku! Dia cuman buat kamu celaka Hael! Dari awal Novalee cuman bawa pengaruh buruk buat hidup kamu! Bukannya dari awal kamu mau lari dari Novalee? Kenapa sekarang kamu terus carii cari dia?!" Zara menggunacang tubuh itu, ingin membuatnya sadar.

"Nggak! Gamau! jangan sentuh!" Hael berusaha melepas tangan itu dari tubuhnya.

"Hael! Stop kaya gini! Sadar Hael!" Hael dengan kasar mendorong Zara sampai terjatuh. Hael menarik kasar jarum impus yang ada di tangannya, dan berlari keluar kamar.

OBSESSED WITH YOU [ENDING]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang