Manja

1.4K 74 6
                                    

"Lama..." Rengek Hael ketika melihat Novalee baru keluar dari kamar mandi, sangat susah membujuk Hael untuk membiarkannya mandi. Ia berjalan mendekat kearah Hael sambil mengeringkan rambutnya dengan handuk kecil yang ia kalungkan di leher.

"Maaf, ini udah selesai" Ucap Novalee sambil tersenyum ke arah Hael, senyum itu berhasil menenangkan Hael.

"Gabriel mana?" Ucap Novalee saat tidak mendapati anak itu di dalam kamar.

"Keluar, katanya mau jalan jalan" Novalee mengangguk, dia beralih kemakanan yang ada di meja.

"Kok belum makan?" Ucap Novalee bingung.

"Ga laper"

"El.. Kalau ga makan ga bisa minum obat nanti" Nasihat Novalee lalu mengambil nampan yang ada di meja, Hael menatap makanan itu dengan mual.

"Gamau, makanan disini gaenak. Rasanya gada" Novalee menghela nafas.

"Kamu belum boleh makan yang--"

"Apa? Kamu juga lebay, Yang sakitkan kamu.. Badanku sehat sehat aja dari awal" Ucap Hael, memang benar. Dari awal masuk kesini pun memang tubuh Hael baik baik saja, tapi tidak dengan kesehatan mentalnya.

"Kalau makannya sehat, nanti yang disini juga sehat" Ucap Novalee sambil menunjuk dahi bagian kanan Hael dengan lembut.

"Mau sembuhkan?" Tanya Novalee, dengan lembut membuat Hael terhenyak. Jika saling menyadari, bukan hanya sifat Hael yang berubah namun juga Novalee.

Hael akhirnya menurut saat Novalee menyuapinya. Saat satu sendok akan masuk kedalam mulutnya Hael menahannya dan memutar sendoknya ke arah Novalee.

"Kamu makan juga" Dengan menurut Novalee langsung melahap makanan itu agar Hael juga mau memakannya.

"Nanti Saya--"

"Aku!" Gertak Hael dengan raut wajah yang pura pura di buat kesal, membuang Novalee bingung.

"Gamau saya saya, aku" Pinta Hael sambil menggeleng gelengkan kepalanya.

"Iya ... Aku" Novalee menarik nafas saat merasa tingkah Hael sangat lucu, tahan dia untuk tidak menguyel uyel pipi lelaki yang ada di depannya.

"Nanti aku ada pertemuan, kamu--" Belum sempat Novalee menyelesaikan kalimatnya Hael sudah menggeleng ribut.

"Gamau, ikut aja" Ucap Hael ketika tau dirinya akan ditinggal Novalee.

"Gabisa Hael.. hari ini kamu ada konsul dokterkan?"

"Batalin, kamu pasti bisa batalinnya.."

"Hael..?" Nada Novalee yang terlihat seperti akan marah membuat Hael memanyunkan bibirnya dan mengangguk.

"Aku ga bakal lama" Ucap Novalee mengelus rambut Hael dan kembali menyuapinya

Novalee berjalan menyusuri lorong kantor, sekarang perusahan Ainsley sedang dalam masa pembaruan, sistem dan semuanya akan Novalee rancang kembali setelah ia resmi menjadi penerus. Suratnya akan di turunkan hari ini juga, maka dari itu dia harus menemui pertemuan penting pada hari ini, yaitu rapat dengan para  pemilik saham.

Novalee yakin 70% mereka akan menolak mengakuisisi dirinya, karena menganggap dirinya kurang berpotensi dan lebih berpihak pada kakak laki lakinya. Namun mereka tidak dapat berkelit lagi karena hanya Novalee sisa satu satunya penerus Ainsley.

Saat Novalee masuk ke dalam semua pandangan tertuju pada dirinya, ia mengangkat pandangannya  merasa tidak ragu menuju bangkunya.

"Baik, dengan ini saya sebagai pengacara Purwo Nugroho Ainsley. Menyatakan bahwa Novalee sebagai penerus dari perusahan Ainsley sesuai dengan hasil musyawarah pemilik saham" Ucap pengacara sambil menatap satu persatu wajah wajah yang terlihat gugup itu.

OBSESSED WITH YOU [ENDING]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang