Cerai!!!

37.6K 2.2K 72
                                    

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Yuk ikuti kisah Rania dan juga Saka di aplikasi KBM dan juga KaryaKarsa

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Yuk ikuti kisah Rania dan juga Saka di aplikasi KBM dan juga KaryaKarsa.
Happy reading semuanya

Melihat putra sulungnya dihajar sedemikian rupa tepat di depan matanya tentu saja Lili panik, terlebih saat Besannya benar-benar bertekad untuk membunuh, Lili tanpa berpikir panjang ingin segera melerai, sayangnya Pradana dengan cepat menahan tangannya dan menggeleng.

"Biarkan, Bun. Anakmu pantas di hajar sampai mati, apa kamu tidak mendengar apa yang dikatakan oleh Besanmu?"

Hanya sebuah kalimat pendek namun berhasil membuat Liliana terdiam, sedari tadi Liliana hanya terpaku mendapati Saka digebuki tanpa memperhatikan apa yang membuat besannya marah. Keluarga Tanaka yang dikenali oleh Liliana bukan keluarga urakan, mereka sama terhormatnya seperti keluarga Aryaatmaja, itu sebabnya saat Wijaya Tanaka menyingsingkan kemejanya untuk menghajar Saka, Liliana dipenuhi keterkejutan.

"Bang Saka kenapa sama Kak Juni?"

"Ya Tuhan, mereka berantem??"

"Jangan-jangan Bang Saka selingkuh, makanya di hajar sampai mo mati sama Papinya Kak Juni?"

Ucapan kedua anak perempuannya membuat Lili menggeliat ngeri, selama ini Saka adalah sosok yang keras, tidak peduli jika lawannya orangtua sekalipun selama Saka merasa dia tidak bersalah, Saka akan melawannya, dan sekarang wajahnya sudah babak belur dihajar dan diinjak-injak oleh mertuanya dan Saka tetap diam, semua itu seolah membenarkan apa yang digumamkan oleh kedua anak perempuannya.

Tidak, Lili menggeleng pelan. Dia sama sekali tidak percaya jika Saka selingkuh, sedari dulu Saka selalu menyayangi Juni, apapun yang Juni inginkan Saka akan melakukannya. Satu-satunya wanita yang diizinkan Saka untuk tetap berada di dekat Saka bahkan dibawa ke rumah hanya Juni, Lili sangat mengenal keduanya. Tidak mungkin jika salah satunya berselingkuh, sayangnya semua keyakinan Liliana seketika musnah. Tidak hanya drama perkelahian antara Saka dan mertuanya, disaat keadaan sangat panas seperti ini, Alisa, perempuan yang baru saja keluar dari dalam rumah langsung menyeruak dan berteriak panik menghalangi Wijaya untuk terus menghajar Saka.

"Apa-apaan Bapak ini, hah? Bapak mau bunuh Den Saka?!"

Wijaya seketika terdiam, tangannya masih melayang di udara bersiap menghantam wajah Saka lagi, namun detik berikutnya Wijaya justru tergelak, bergantian dia menatap Saka dan juga Alisa. Perlahan Wijaya mundur memperhatikan bagaimana Alisa membantu Saka untuk bangkit meskipun sekarang Saka masih memiliki rasa sungkan dengan tidak menerima bantuan Alisa. Seringai mengerikan terajut di wajah Wijaya, hal menakutkan yang hanya diperlihatkan Wijaya kepada bawahannya yang berani berbuat curang. Riana sudah menceritakan semuanya, termasuk si anak pembantu yang kini ada di hadapannya, mengais tanpa rasa malu bernamakan cinta di hadapan para majikannya.

"Jadi ini pasangan selingkuh yang sudah menghancurkan anak saya? Waaaahhh, waaah romantisnya. Ayo, bantu priamu yang brengsek itu untuk bangun!"

Jika kalian ada yang bertanya-tanya darimana Rania mendapatkan sikap songongnya saat berhadapan dengan Saka dan Alisa, ya ini jawabannya, Wijaya selalu mengajarkan Rania untuk tidak pernah menundukkan kepalanya kepada siapapun, seorang Tanaka harus kuat meski mereka perempuan, tidak heran jika sekarnag Wijaya mencemooh menantu dan wanita tidak tahu diri yang terus menerus menggunakan topeng innocent untuk menahan Saka tetap disisinya memanfaatkan rasa bersalahnya.

Alisa berusaha membantu Saka untuk bangun, keadaannya sangat mengenaskan tanpa ada satu anggota keluarganya yang menghentikan kegilaan Wijaya, namun alih-alih berterimakasih atas kepedulian yang Alisa berikan, Saka justru menepis tangan Alisa.

"Jangan membuat masalah semakin runyam, Lis. Kamu membuat mertuaku semakin salah paham, aku mohon pergilah, aku ingin memperbaiki segalanya."

Alisa membeku, tiga hari ini Alisa menunggu dengan sabar, Alisa yakin Saka akan datang menemuinya setelah pikirannya tenang. Dia meyakini cinta diantara mereka masih sangat besar, dan hanya tertutup oleh rasa bersalah atas kepergian Juni yang tiba-tiba. Sayangnya harapan Alisa justru kabur menjadi angan. Saka menepisnya, memintanya menjauh dengan wajah masam yang tidak pernah dia lakukan sebelumnya. Keberanian Alisa menciut hatinya terluka saat akhirnya wanita berusia 31 tahun tersebut meneteskan air matanya.

"Apalagi yang mau kamu perbaiki, hah?" Sentaknya dengan keras. "Wanita itu mundur! Dia memberikan kesempatan untuk kita bisa bersama. Sudah sepantasnya dia melakukan hal itu. Pernikahan kalian tidak akan berhasil, hanya aku yang kamu cintai....."

"Cinta itu sudah berubah Alisa! Aku peduli kepadamu, sebatas itu perasaanku sekarang. Entah disebut cinta atau hal sialan apa yang aku rasakan, yang jelas aku tidak menginginkan perpisahan! Tolong mengertilah!" Kepala Saka terasa ingin meledak dengan raungan histeris Alisa yang kembali terdengar. Tanpa malu Alisa berteriak di hadapan semua orang, dan tentu saja hal itu mengundang cemoohan dari Wijaya dan juga Clayton melihat dua orang tersebut bergelut. Yang satu gembira setengah mati karena Juni pergi, sedangkan yang satu menderita setengah mati saat mulai merasakan penyesalan.

Hollaaaaa Bersemi Diujung Perpisahan sudah bisa kalian baca secara lengkap di aplikasi KaryaKarsa, Kbm dan juga playbook.

Bersemi Di Ujung PerpisahanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang