Calon Istri

31.6K 2K 65
                                    

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

HollaRania dan Saka sudha bisa kalian baca full Part di playbook dan KaryaKarsa loh

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Holla
Rania dan Saka sudha bisa kalian baca full Part di playbook dan KaryaKarsa loh. Link ebook Mamak taruh di wall Wattpad ya
Happy reading semuanya.

"Ngapain dia ada disini?"

Teriakan ngeri tidak bisa aku bendung saat aku melihat sosok yang tengah terbaring di brangkar darurat tempat Ayudia berjaga. Aku sudah selesai membantu memasak di dapur umum, dan sekarang saat aku ingin memanggil Ayudia untuk menawarinya apa Ayudia mau aku ambilkan makan, aku justru melihat Saka terbaring dengan tenangnya sembari memejamkan mata.

Mata Saka terbuka sedikit, dia melihatku sekilas namun kembali dia memejamkan matanya. "Aku capek, Sayang. Hampir seminggu disini dan aku nyaris nggak tidur, kamu pengen lihat aku ambruk?!"

Ckckck, tanpa bisa aku cegah aku mencibirnya, alih-alih simpati aku justru melayangkan tatapan sebal ke arahnya. Sayang dia bilang, gundulmu itu peyang.

"Nggak peduli!" Ujarku ketus, berpura-pura seolah Saka adalah makhluk tak kasat mata yang tidak layak untuk mendapatkan perhatianku, aku menarik kursi di hadapan Ayudia, tidak ingin menyembunyikan kekesalanku kepadanya, aku sama sekali tidak menahan suaraku, bodo amat dia mendengarku tengah mengghibahnya. "Kalau nggak sakit, usir saja, Yu!"

"Tensinya drop, Kak Juni." Bisik Ayudia pelan, membuatku mencondongkan tubuhku ke arahnya agar pembicaraan kami tidak di dengar oleh Saka. Aku sempat mengira jika apa yang dilakukan Saka hanyalah bentuk egoisnya yang suka seenaknya sendiri, siapa tahu dia tidur disini karena tidak nyaman dengan tenda tempat istirahatnya, siapa yang menyangka jika Ayudia memberitahu hal yang tidak aku duga. "Aku udah kasih obat tidur, tapi dia malah masih melek. Mau aku naikin dosisnya, takut dia nanti malah nggak bangun lagi."

Bersemi Di Ujung PerpisahanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang