Pertemuan Tidak disangka

35.5K 2.1K 72
                                    

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

HolllaaaaYuk ikuti juga kisah Rania di KaryaKarsa dan KbM

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Holllaaaa
Yuk ikuti juga kisah Rania di KaryaKarsa dan KbM. Happy reading semuanya

Aku kira aku akan mati saat akhirnya aku kehilangan Saka sepenuhnya, tapi rupanya aku baik-baik saja. Rasa muak atas sikapnya yang mengasingkanku membuatku lebih tabah dalam menjalani hidup.

Sebisa mungkin aku menghapus semua kenangan tentang pria yang aku cintai nyaris seumur hidupku, dan aku mulai mencari kesibukan agar aku tidak tenggelam dalam ingatan tentangnya.

Bukan hal yang mudah untuk dilakukan namun juga tidak terlalu sulit. Dimulai dari mengganti nomor ponsel, memutus kontak dengan semua orang. Aku mulai bekerja kembali di kantor seperti biasa, dan rutinitas baruku adalah menjadi volunteer di Yayasan Gema Bahagia milik Dani dan keluarga. Aku sama sekali tidak menyangka jika dibalik gaya hedon juragan emas Nyonya Widya yang glamor, kehidupan beramal beliau juga selaras. Yayasan yang tidak hanya menampung anak-anak yatim piatu tersebut juga menyediakan beasiswa untuk para siswa berprestasi, dan yang paling mengagumkan adalah keikutsertaan mereka dalam setiap tindak penyelamatan pertama bersama tim gabungan. Status Yayasan Gema bahagia nyaris sama seperti Basarnas. Banyak dari siswa yang sudah sukses mengenyam pendidikan, mereka akan kembali menyumbangkan keahlian mereka. Mereka dikirim sebagai tenaga medis, tenaga pendidikan, dan juga penyalur bantuan untuk banyak daerah yang ketinggalan.

Rupanya muka dua Dani sangat bermanfaat untuk menggaet sponsor demi mendanai yayasannya, termasuk salah satu korbannya adalah aku yang mulai satu bulan yang lalu resmi menjadi pemasok pakaian dan seragam untuk Yayasan mereka. Tidak hanya pakaian, tapi juga selimut, sprei dan banyak kebutuhan sandang lainnya. Dan siapa yang menyangka saat aku mulai berinteraksi dengan anak-anak tersebut perlahan luka dihatiku terlupakan.

Beberapa kali aku mengunjungi anak-anak yang ada di panti asuhannya, melihat mereka bermain dan sangat antusias saat aku membagikan pakaian pada mereka, tapi mungkin momen paling mengharukan untukku itu adalah saat aku memberikan sprei dan bed cover untuk mereka menggantikan sprei garis-garis, ada beberapa kalimat yang diucapkan hingga aku tidak kuasa menahan air mata.

"Bu Juni, terimakasih ya sudah ngasih kami sprei cantik warna pink, Nuri suka, Bu. Cantik banget. Tempat tidur kita sekarang jadi tambah bagus."

Sederhana, tapi sukses membuatku nyaris meneteskan air mata. Setiap kali aku merasa penat dengan kesibukanku dikantor maka aku akan melarikan diri kesini, bersama anak-anak, melihat banyak kegiatan mereka.

Bersemi Di Ujung PerpisahanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang