3. | Partner

307 227 49
                                    

"Bersyukur lo karena hari ini, lo selamat

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Bersyukur lo karena hari ini, lo selamat. Kalo nggak karena dipanggil kepsek, udah gue pukulin lo." Ucap Maria sambil pergi meninggalkan Favian.

Maria telah sampai diruangan kepsek, ia pun mengetuk pelan pintu itu dan masuk ke dalam.

"Permisi pak, ada apa nyari saya?"

"Lho, Favian mana? Saya kan manggil kamu sama dia kesini." Tanya pak kepsek.

"Kurang tau, pak." Jawab Maria.

"Saya disini, pak." Ucap Favian yang tiba tiba hadir bagaikan jailangkung.

"Baik, karena kalian sudah hadir. Saya akan langsung memberitahukan kepada kalian, bahwa kalian akan mengikuti lomba olimpiade untuk mewakili sekolah kita. Bagaimana, apakah kalian setuju?"

"Hah? Saya sama dia, pak? Nggak bisa saya aja yang ngewakilin, pak? Saya juga pinter kok, pak. Kan biasanya saya sendiri yang ngewakilin, kenapa sekarang malah ngajak ngajak dia. Yang ada nanti dia jadi beb-" Bantah Maria yang langsung dijawab Pak Kepsek.

"Hust... diem dulu kamu, Maria. Baik, bagaimana pendapat mu, nak Favian?" Tanya pak kepsek kepada Favian.

"Saya terserah bapak aja. Kalo saya disuruh ikut, saya akan ikut." Jawab Favian.

"Baik, karena Favian juga setuju jadi kalian akan menjadi partner selama olimpiade. Jadi, saya mohon kerja sama nya."

"Tapi pak-" Bantah Maria lagi.

"Nggak ada tapi tapian, mulai hari ini setiap selesai jam pelajaran terakhir kalian akan diikutan kelas tambahan. Mengerti?"

"Baik, pak." Jawab keduanya secara bersamaan.

"Baik, terimakasih. Itu saja, yang ingin saya sampaikan dan kalian sudah boleh kembali ke kelas."

Ketika keluar dari ruangan Kepsek, dengan tiba tiba Maria memukul Favian.

"Anjir, kenapa lo terima sih? Harusnya, gue aja yang maju buat wakilin sekolah." Ucap Maria yang sudah emosi.

"Aww... gilak sakit banget, psikopat ya lo. Lagian mau gue ikut atau engga, hubungannya sama lo apa? Gue juga kalo nggak disuruh sama pak Kepsek, nggak bakalan ikut." Jawab Favian sambil menahan sakit akibat pukulan Maria.

"Lo itu bakalan jadi beban buat gue." Ketus Maria.

"Tau darimana lo, kalo gue bakalan jadi beban? Emang lo tuhan, yang tau segalanya." Jawab Favian yang semakin membuat Maria darah tinggi.

"Ngeselin banget sih lo!" Ucap Maria sambil menginjak kaki Favian dan meninggalkannya.

"Woii, woii, anj- astagfirullah sabar Favian sabar. Allah nggak suka hamba nya yang ngomong kasar." Ucap Favian dengan penuh kesabaran menghadapi sikap Maria.

TRINGGGG...

Bel pulang sekolah berbunyi, para siswa siswi keluar dari kelas untuk pulang. Tapi berbeda halnya, dengan Favian dan Maria.

HARSA (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang