47.| Hancur

147 116 70
                                    

Maria tampak masih memikirkan ucapan Maudy and the geng, apakah benar apa yang dikatakan Karrie bahwa mamah nya suka pergi ke hotel bersama lelaki lain? Hal itu terus berkecamuk didalam kepalanya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Maria tampak masih memikirkan ucapan Maudy and the geng, apakah benar apa yang dikatakan Karrie bahwa mamah nya suka pergi ke hotel bersama lelaki lain? Hal itu terus berkecamuk didalam kepalanya.

Maria hanya mengaduk aduk makanannya tanpa ada niat sedikitpun untuk memakan, Favian yang sadar dengan perubahan Maria langsung duduk disebelah Maria dan menatapnya lembut.

"Sayang, kamu nggak apa apa?" Tanya Favian.

Maria menggelengkan kepalanya sembari tersenyum palsu.

"Aku nggak apa apa." Sahut Maria.

"Maria, Lo nggak sendiri. Lo masih ada gue dan gue yakin mamah Lo nggak kayak gitu, jangan diambil hati omongan Karrie tadi. Okey?" Ucap Kyla.

Maria pun menanggapi hanya dengan senyuman dan kembali menatap makanannya.

Kyla yang melihat temannya itu kembali menunduk berinisiatif menyuapi Maria dengan makanan miliknya.

"Nih, makan. Aaaa..." Kyla melayangkan sendoknya bagaikan pesawat lalu menyuapkannya kedalam mulut Maria.

"Enak, kan?" Tanya Kyla.

Maria mengangguk kepalanya.

Favian hanya tertawa melihat kedekatan antar dua sahabat itu, akan tetapi masih ada rasa khawatir didalam hatinya tentang ucapan yang dikatakan Karrie.

"Sayang, aku ke toilet sebentar." Ujar Favian.

"Yaudah, jangan lama tapi nya." Sahut Maria dengan mulut yang penuh dengan makanan.

****

Favian pun masuk ke dalam salah satu bilik toilet, ia mengambil ponselnya dan mencari nama seseorang di pencarian kontak. Setelah menemukan kontak yang ia cari dengan cepat Favian menelfonnya.

(Favian)
Halo eh assalamualaikum, Lo dimana?

(Malik)
Walaikumsalam, what happen, aya naon?

(Favian)
Lo jemput Maria kan nanti?

(Malik)
Bukannya Lo yang ngantar?

(Favian)
Lo aja jemput soalnya sekalian ada yang pengen gue omongin.

(Malik)
Oghey.

Malik pun mematikan panggilan itu dengan sepihak, Favian hanya bisa mengelus dadanya dengan penuh kesabaran.

"Untung Lo kakaknya pacar gue, coba kalau bukan udah gue..." Gumam Favian sembari mengepalkan tangannya dengan kesal kearah ponselnya.

HARSA (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang