50. | Perasaan Yang Asing

86 69 30
                                    

Tak terasa waktu berjalan sudah hampir setahun dan sebentar lagi Favian dan teman temannya akan segera lulus, banyak rintangan yang mereka lalui ketika bersama tapi hal itu tidak membuat pertemanan mereka runtuh

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Tak terasa waktu berjalan sudah hampir setahun dan sebentar lagi Favian dan teman temannya akan segera lulus, banyak rintangan yang mereka lalui ketika bersama tapi hal itu tidak membuat pertemanan mereka runtuh.

Hari hari mereka lewati dengan canda tawa dan kebahagiaan, sama halnya dengan Favian dan Maria yang semakin hari semakin menampakkan aura kebucinan mereka seperti saat ini contohnya.

Jam istirahat pertama berlangsung dan Favian pun mengajak teman temannya untuk pergi ke kantin, ketika sampai disana dengan cepat Favian memesankan makanan untuk Maria.

"Santai aja, bro. Maria nggak bakalan kemana mana." Ucap Bono yang tengah asik meminum jus nya.

"Ini, sayang." Favian tak menghiraukan ucapan Bono, ia lebih memilih untuk menyuapi Maria dengan bakso yang baru saja ia beli.

"Enak?" Tanya Favian.

Maria pun menganggukkan kepalanya dengan girang.

"Bangsat." Gumam Thya.

Mereka semua pun langsung melirik ke arah Thya yang tampak sibuk dengan ponselnya, entah apa yang dilakukan Thya sehingga membuat ia mengucap kata kata mutiara itu.

"Kenapa, Thya?" Tanya Kyla.

"Nggak apa apa." Jawab Thya yang masih sibuk dengan ponselnya.

Bono yang penasaran langsung bangun dan berdiri disamping Thya, ia pun menurunkan kepalanya hingga kepalanya dan kepala Thya menjadi sejajar.

Bono memperhatikan jari Thya yang lihai memainkan game, ia pun melihat username milik Thya yang sangat tak asing baginya. Bono mencoba mengingat ingat dimana ia pernah melihat nama itu, dan disaat bersamaan Thya memalingkan wajahnya dan tanpa sengaja mata mereka berdua pun saling bertemu.

Seketika tubuh mereka berdua diam kaku dengan pandangan yang bertemu satu sama lain, jantung Bono berdetak semakin cepat seperti tak normal.

"Cantik." Entah keberanian darimana Bono mengucapkan kalimat itu, seketika pipi Thya memerah bagaikan tomat.

Favian dan yang lain menjadi saksi tentang kejadian itu, tampak mereka juga terkejut tapi mereka sadar akan sesuatu yang terjadi antara Bono dan Thya.

Thya pun berusaha menghilangkan rasa malu nya mencoba mengalihkan pandanganya kearah lain, Bono yang juga baru sadar dengan ucapannya akhirnya memilih untuk kembali ke tempat duduk nya.

"Ekhm, kejadian nya begitu cepat ya." Sindir Kyla.

"G-gue mau ke toilet sebentar." Ucap Thya sembari pergi.

Mereka bertiga pun menatap Bono seakan meminta penjelasan dengan kejadian yang baru saja terjadi, Bono yang sedang minum tersedak karena terkejut terhadap tatapan yang mereka berikan.

"Lo pada kenapa, sih?" Tanya Bono bingung.

"Jadi, Lo suka nya sama Thya atau Syaqila?" Tanya Kyla balik.

HARSA (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang