"Lho, kalian?" Maria terheran heran melihat ada Malik, Bono, dan juga Theo disana.
"Lah, lo ngapain disini?" Tanya Malik.
"Kakak sendiri ngapain?" Tanya Maria balik.
"Ini kan circle gue, lo sendiri ngapain?" Malik bingung mengapa adik nya bisa berada disini, Malik yang melihat Favian disebelah adik nya langsung menanyakan hal tersebut.
"Jangan bilang, lo yang bawa adek gue?" Tanya Malik ke Favian.
"Iya, gue yang bawa." Sahut Favian sembari membawa Maria ke meja mereka.
"Kalo tau tadi kita bareng aja." Ucap Malik.
"Btw, lo berdua pacaran apa gimana? Bukan nya pacar Maria itu, yang sering antar jemput dia di sekolah?" Celetuk Bono. Maria yang mendengar itu hanya bisa tersenyum, Malik yang mengerti dengan kondisi Maria dengan cepat menawarkan menu kepada Maria.
"Lo mau yang mana?" Tanya Malik sembari memberikan menu tersebut kepada Maria.
"Gue mau ini, ini, ini, sama ini." Tunjuk Maria dengan semangat.
"Banyak banget, kayak bisa ngabisin aja." Sahut Malik yang berada disebelah Maria.
"Kan ada Favian yang bantu ngabisin. Ya kan, Favian?" Tanya Maria menatap ke arah Favian dengan mata yang berbinar binar.
"I-iya." Jawab Favian dengan senyum diwajah nya.
"Jangan terlalu sering turutin kemauan Maria, nanti dia ngelunjak baru tau rasa lo." Celetuk Malik sambil mengambil makanan nya.
Maria yang mendengar itu seketika menjadi kesal dan memukul Malik, Malik yang mendapatkan pukulan tiba tiba dengan segera menatap tajam kepada Maria. Bukan karena marah, tapi hanya saja Malik ingin mengerjai adik kesayangaan nya.
Maria yang semakin kesal hanya bisa menahan airmata nya karena melihat Malik, Favian mencoba mengalihkan perhatian Maria dengan memberikan makanan kepada nya.
"Nih, makan dulu." Ucap Malik sambil memberikan sepiring sate ayam ke Maria.
"Bentar, gue mau cuci tangan dulu." Sahut Maria dan diangguki oleh Favian. Ketika Maria menuju ke wastafel, tanpa sengaja ia menabrak seseorang dan terjatuh.
BRUKK!!
"S-sorry, gue nggak sengaja." Ujar Maria yang mencoba bangun.
"Iya, nggak papa."
"Raisya?" Panggil Maria.
"Lah, kak Maria?" Sahut Raisya.
"Kamu sama siapa disini?" Tanya Maria.
"Sama keluarga aku dan juga keluarga kak Dhafi, kakak sendiri sama siapa disini?" Maria yang mendengar itu seketika diam mematung.
"Kak? Kak Maria kenapa diem?" Tanya Raisya sembari menjentikkan jari nya didepan wajah Maria.
KAMU SEDANG MEMBACA
HARSA (END)
Teen Fiction"Hidup dengan penuh keindahan" itulah kata yang sesuai untuk Maria Sofia Isabella wanita cantik dengan banyak talenta yang dia miliki serta otak yang cerdas. Bagaimana jadinya jika semua keindahan yang dimiliki Maria sekarang akan menghilang satu pe...