"Hidup dengan penuh keindahan" itulah kata yang sesuai untuk Maria Sofia Isabella wanita cantik dengan banyak talenta yang dia miliki serta otak yang cerdas.
Bagaimana jadinya jika semua keindahan yang dimiliki Maria sekarang akan menghilang satu pe...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Mereka pun akhirnya sampai dirumah sakit, Eza langsung berlari menghampiri Kyla.
"Kenapa?" Tanya Eza khawatir.
"Assalamualaikum, mamah mertua dan papah mertua." Kyla tak menghiraukan Eza dan memilih pergi menghampiri orangtua Eza.
Eza dan Malik tampak celingak-celinguk seperti mencari seseorang, mereka heran mengapa hanya Kyla sendiri diluar ruangan dimana Bono dan juga Maria.
"Maria mana?" Tanya Favian.
"Didalam." Kyla menunjukkan ruangan yang ada disebelah ruangan IGD.
Mereka bertiga pun masuk ke dalam dan melihat Thya yang sudah sadarkan diri, mereka kaget ketika melihat Thya tampak seperti orang yang sehat padahal luka tembak yang dia miliki cukup dalam.
"Hai." Sapa Thya dengan coolnya.
"Gilak, hebat banget nih cewek." Gumam Malik.
"Asli sih, habis ditembak bisa bisanya dia sesantai itu." Sahut Eza.
"Nih mau apel, nggak?" Tawar Theo.
"Sumpah Lo bikin gue merinding, tiba tiba baik banget sama gue." Ujar Thya sembari melihatkan tangannya yang merinding.
"Anying! Syukur Lo masih hidup, masih diurusin sama Theo. Coba kalau dibiarin sama dia, pasti Lo udah khekkk..." Ucap Bono pura pura memenggal kepala nya.
"Lo nyumpahin gue mati?" Tanya Thya dengan wajah datarnya.
"Lah siapa yang nyumpahin Lo mati?"
"Bacot Lo!" Thya memalingkan wajahnya dari hadapan Bono.
Mereka hanya bisa menggelengkan kepala bersama melihat tingkah Bono dan Thya yang selalu berkelahi setiap bertemu.
Maria menatap Favian dan melihat begitu banyak luka di wajah dan tubuhnya, tanpa sengaja ia langsung memegang luka di lengan Favian hingga membuat Favian meringis kesakitan.
"Kenapa bisa luka?" Tanya Maria.
Semua orang disana seketika menatap ke arah Favian dan baru menyadari luka yang ada di tubuh Favian, mereka langsung menghampiri Favian dan menginterogasi nya.
"Lo kenapa?" Tanya Bono.
Favian, Eza, dan Malik saling menatap satu sama lain seakan bingung dengan jawaban yang akan mereka diberikan.
"Sayang, kamu ada nyimpen sesuatu dari aku?" Tanya Kyla ke Eza.
Eza meneguk liur nya dengan susah, Kyla menatapnya seakan akan ingin memakannya hidup hidup.
"Kak Malik tau sesuatu?" Tanya Maria.
"E-enggak. G-gue nggak tau apa apa." Jawab Malik dengan senyum palsunya.
"Maria, Lo mau pulang dulu nggak? Sebentar lagi, gue ada kelas tambahan di kampus jadi harus pulang sekarang." Ujar Malik dengan wajah yang canggung.
"Gue tau, pasti Lo bertiga ada sembunyiin sesuatu dari kita semua. Nggak usah bohong, Eza itu kalau bohong pasti garuk belakang telinga dia dan sekarang sedang dia lakuin." Kyla menatap Eza dengan tatapan sinis bahkan hingga membuat Eza menunduk takut.