20. | Pergi

138 118 9
                                    

"Dokter, tolong temen saya!" Ucap Favian yang panik ketika melihat kondisi Maria

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Dokter, tolong temen saya!" Ucap Favian yang panik ketika melihat kondisi Maria.

Dokter pun datang dan memeriksa Maria. Sedangkan Favian, Malik, dan mamah sekarang berada diluar ruangan. Favian dan Malik sangat khawatir dengan keadaan Maria yang seketika menjadi drop, tapi berbeda hal nya dengan mamah. Ia sangat sibuk dengan kerjaan nya, bahkan mamah masih sempat untuk menghubungi sekretaris nya.

Malik yang melihat hal itu berniat mengajak mamah bicara, akan tetapi sebelum Malik bicara mamah terlebih dahulu pergi.

"Ibu akan balik kekantor, kamu jaga Maria disini. Kalo dia udah bangun segera minumkan dia obat dan suruh dia buat belajar, ibu nggak mau dia sampe turun nilai nya hanya gara gara sakit seperti ini." Malik tercengang ketika melihat mamah pergi, seakan akan tak khawatir terhadap anak nya.

Ada perasaan marah, kesal, dan terkejut ketika Malik bersama sang mamah, akan tetapi Malik menahan nya. Favian yang menjadi saksi bisu dari keluarga itu hanya diam, lalu ia menenangkan Malik dan menepuk pundak nya.

"Sabar, gue juga ngerasain apa yang lo rasa. Cuman gue nggak bisa apa apa, gue marah tapi gue nggak ada hak buat ikut campur." Ucap Favian yang masih menenangkan Malik.

"G-gue nggak pernah ngeliat ibu bersikap gitu, apalagi sampe ngebentak Maria. Gue paling anti sama orang yang nyakitin Maria, gue ngerasa gagal jadi seorang kakak buat Maria." Ujar Malik yang terbata bata sambil menggenggam tangan nya dengan kuat untuk melampiaskan rasa marah nya.

"Lo nggak pernah gagal, bang. Maria pasti bangga punya abang kayak lo, yang selalu stay buat dia, jadi tameng buat dia, lo sosok abang yang keren menurut gue." Malik yang mendengar perkataan Favian menjadi sedikit lega.

"Lo suka sama Maria?" Celetuk Malik yang membuat Favian terkejut.

"Hah?" Sahut Favian yang langsung terdiam mematung.

"Lo suka sama adek gue?" Tanya Malik lagi.

"G-gue?" Favian seketika menjadi tak karuan karena pertanyaan Malik.

"Kenapa lo gelisah gitu?" Tanya Malik yang curiga dengan tingkah Favian.

"G-gue..." Ucap Favian terhenti ketika dokter keluar dari ruangan.

Favian dan Malik yang melihat dokter itu dengan segera menghampiri nya, Malik dengan kekhawatirannya mencoba menanyakan keadaan Maria kepada dokter itu.

"J-jadi, g-gimana dok dengan adik saya?" Favian yang melihat Malik gelisah mencoba menenangkan nya.

"Tenang, bang. Maria pasti baik baik aja, lo jangan khawatir." Ucap Favian.

"Kondisi pasien saat ini memerlukan istirahat yang banyak, pasien diharapkan jangan melakukan aktivitas yang membuat fikiran nya lelah. Asam lambung atau gerd sangat beresiko untuk penderita nya, apalagi ketika pasien mengalami banyak fikiran. Jadi, dimohon sekali untuk pasien tidak terlalu banyak fikiran dan perbanyak untuk beristirahat." Ucap dokter.

HARSA (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang