56

442 44 5
                                    


2 Minggu kemudian

"Ada apa" sing mengangkat telpon nya

"Pabrik yang dibangun di Hongkong di bakar seseorang, tapi polisi disana gak tau siapa penyebabnya dan kenapa. Cctv semua mati ga ada yang nyala" jelas seseorang dari telepon

"Araseo, aku akan pergi ke sana hari ini" jawab sing dan mematikan telepon tersebut.

"Bagaimana bilang pada zayyan" sing bingung dengan situasi nya saat ini.

Akhirnya sing memutuskan untuk pergi ke kampus zayyan.

"Zayy kamu di kelas?" Tanya sing dalam telpon

"Umm ada apa" bisik zayyan

"Keluar sebentar ada yang ingin aku bicarakan" kata sing

"Datang lah ke kantin aku akan menunggu mu disana" balas zayyan
.
.
.
Setiba sing tiba dikampus, sing memikirkan bagaimana tanggapan zayyan kalau ia akan pergi sebentar kesana, ia pusing karena pabrik itu bukan miliknya melainkan milik calon mertua nya.
Apalagi dia baru saja 4 bulan menjalankan bisnis calon mertua

"Sing" panggil zayyan

Sing tersenyum menghampiri zayyan ia mengusap rambut zayyan sedih karena akan meninggalkan zayyan sendiri disini.

"Apa yang ingin kau bicarakan" zayyan penasaran

"Apa ini tentang pernikahan kita" semangat zayyan

Sing hanya tertawa melihat tingkah laku zayyan yang semangat kalau sudah membahas pernikahan mereka berdua.

"Tidak, ini bukan tentang pernikahan tapi pekerjaan" sing menarik bangku kantin dan duduk berhadapan dengan zayyan.

"Pekerjaan! Pekerjaan apa?!" Tanya zayyan

"Aku..." Sing ragu untuk mengucapkan nya pada zayyan

"Apa itu? Tentang apa" tanya nya Semakin penasaran

"Aku harus keluar negeri sebentar, aku akan berada di Hongkong mengurus bisnis ayah mu" sing

"Apa! Kenapa kau, ayah ku bagaimana" yang dimaksud zayyan adalah kenapa harus sing yang mengurusnya dan kenapa bukan ayah nya yang memiliki bisnis Tersebut.

"Sampai kapan" lanjut tanya zayyan

"Aku tidak tau, tapi dihari pernikahan aku akan berusaha untuk pulang menjemput mu dan menikah" sing

"Pernikahan kita satu Minggu lagi sing" zayyan tidak percaya mendengar itu dari sing ia bilang 'akan berusaha?'

"Aku akan menelepon ayah" ucap zayyan yang merogoh kantong celana nya untuk mengambil handphone nya

"Sayang dengerin aku, ini sangat penting dan aku tidak bisa mengabaikan nya" sing menahan zayyan untuk tidak menelepon ayah nya.

Jika ayah zayyan tau tentang pabrik bahan tekstil yang ia bangun kebakaran, mungkin sing tak akan melihat bagaimana ayah zayyan akan
Memperlakukan ia dengan baik.

"Aku ikut" zayyan

"Aku akan pergi sebentar tidak sampai satu Minggu" sing mengulurkan jari kelingking nya

"Oke aku akan merekam sesuatu" zayyan langsung membuka rekaman suara yang suda terpasang di handphone nya.

Ia menekan tombol merah untuk merekam suara mereka berdua saat membuat janji.

"Kenapa kau merekam" sing

"Sebagai bukti kalau nanti kau datang  terlambat aku akan meninju mu sebayak 100 kali" zayyan serius dengan kata katanya.

cinta anak konglomerat {singxzayyan}Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang