5🎀

506 223 24
                                    

Malam itu Aidan benar-benar datang ke rumah kelana lagi.

Niat amay kamu dan, mending ke rumah aku.

Tok ... tok ... tok ...

"Assalamualaikum."

Yang membuka pintu tersebut adalah rafka. ya, langsung rafka papah kelana langsung.

Aidan sedikit shock. tapi, ia harus gentleman. ia harus bisa.

Aidan langsung salim kepada kedua orang tua kelana.

"Duduk dulu, nak." ucap Aldara.

Sore itu setelah rafka selesai mandi, mereka mencari tahu dan kelana menceritakan semuanya kepada kedua orang tuanya. awalnya kedua orang tua kelana tidak setuju tapi, melihat mamah nya dulu yang sama cegil nya pun akhirnya di perbolehkan. dan, bukan semata-mata mereka membolehkan tetapi, dari semuanya memang terlihat baik, semoga.

"Kamu akan mengajak anak saya jalan, kan?" tanya rafka memastikan.

Aidan mengangguk. "Iya om, saya izin buat mengajak putri kalian untuk saya ajak jalan malam ini."

Rafka menoleh ke arah arah Aldara. lalu, Aldara mengangguk.

"Kami izinkan tapi ...."

"Tapi apa lagi sih papah ini, dari sore tapi tapi mulu." gerutu kelana dalam hatinya.

"Papah sama mamah ikut kalian." ucap rafka.

Bukan hanya Aidan, kelana pun shock. pasalnya tadi sore kedua orang tuanya tidak membahas kalau mereka ikut tetapi, ini apa? kenapa mereka malah ikut?

"Hah? apaan si papah, engga engga. na gamau."

"Kamu mau nolak?" tanya rafka ke Aidan.

Aidan langsung menjadi kikuk, ia bingung. kalau ia menolak ia tidak akan jadi lagi buat jalan sama pacarnya. akhirnya ia memutuskan untuk meng-iya kan tawaran dari kedua orang tuanya kelana.

"Engga om, saya justru sangat senang karena om dan Tante mau ikut bersama kami. dan itung-itung buat menjaga putri kalian, saya engga merasa keberatan om." jelas Aidan.

"Cowo mu saja tidak keberatan, dasar pengennya berduaan." cibir rafka yang sedang berjalan ke arah kamarnya untuk bersiap-siap untuk ikut dengan mereka.

Kelana tidak habis pikir, kenapa orang tuanya mengadakan ide seperti itu? ini namanya double date yang isinya aku sama orang tua.

Saat di ruang tamu, mereka hanya berdua karena kedua orang tuanya sedang bersiap-siap. sedangkan kelana sudah siap dari tadi.

"Dan, maaf. sekali lagi maaf banget."

"Engga usah minta maaf, kamu engga salah. jangan sering bilang maaf kalau kamu engga salah okei? gapapa kok, mereka itu waspada anak gadisnya keluar sama cowo. apalagi baru pertama kali, orang tua mana yang gak khawatir coba? its okeii baby."

Kelana? plis di hatinya seperti ada kupu-kupu yang lagi terbang. ia baru merasakan apa itu jatuh cinta yang sesungguhnya.

Apakah ini yang orang-orang rasain pas pacaran?

Ini efeknya gede banget, gue gak kuat kalau tiap hari, tiap detik, menit, begini.

Beberapa menit kemudian, kedua orang tua kelana keluar dari kamarnya.

Tampilan mereka tidak menampilkan orang tua, tetapi mengikuti style anak muda zaman sekarang.

"Ayo." ajak Aldara.

Kelana yang masih tidak percaya, ia masih melihat ke arah kedua orang tuanya.

Aidan yang paham pun, langsung meraih tangan kelana. dan seolah berkata "ayo."

Milikku Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang