10🎀

322 149 14
                                    

Setelah hampir 1 atau bahkan 2 jam, mungkin? kelana siap-siap, akhirnya kini kelana sudah siap dan rapih dengan polesan make up tipis, dengan rambut di gerai dan memakai pakaian anggun.

"Ini dia anak gadis papah yang di tunggu-tunggu akhirnya keluar kamar juga."

Kelana terkekeh. "hehe ... maaf ya, jadi lama nunggu, na."

Rafka langsung pura-pura melihat jam tangannya, "Bukan lama lagi, lama banget."

"Ihhh papah ... na, kan siap-siap dulu, siapa tau nanti ketemu-."

"Permisi, assalamualaikum."

Ucapan kelana menggantung seraya seseorang mengucapkan salam.

"Wa'alaikummusalam."

Sedangkan kelana shock.

Kenapa shock?

Shock karena ada Aidan di rumahnya.

"Om tante, ini ada titipan dari bunda buat om sama tante." Aidan langsung memberikan apa yang bunda nya bawakan.

"Ya Allah repot-repot nak, terima kasih loh ini."

Aidan terkekeh. "Sama-sama Tante, itu bunda bikin khusus katanya."

"Walah makin ngerepotin ini."

"Aidan ko di sini?" tanya kelana.

Aidan menyengritkan dahi nya. seolah bertanya 'maksudnya?'

"Biasanya bilang-bilang dulu loh kalau mau ke rumah, engga langsung dateng gini."

"Hei, udah gapapa biar Aidan sama papah." jawab rafka.

"Loh emang mau ke mana, kamu?" tanya Aidan.

Kelana terlihat kikuk. ia bingung harus menjawab apa, terlebih ia juga tidak izin bahwa ia ingin pergi ke Gramedia dengan Naomi.

"Gue yang ajak kelana pergi, kita mau ke Gramedia." jawab Naomi, karena ia bingung harus ngapain dalam situasi seperti ini.

Aidan ber oh ria. "Yasudah silahkan pergi." ucap nya.

Kelana langsung seolah 'hah?'

"Iya. silahkan kalian pergi, nanti keburu malem, kan siapa tau mau sekalian quality time?"

Jujur, ini bukan nada bicara Aidan seperti biasanya. berbeda.

Naomi yang paham situasi nya langsung menggandeng tangan kelana.

"Aidan kalau mau ikut, boleh."

Aidan langsung tersenyum kepada Naomi. "Terima kasih, engga usah. jagain aja cewe gue."

"Loh ko gitu? kamu gamau jagain aku?" ucap kelana.

Aidan berjalan mendekat ke arah kelana, yang di pastikan kelana semakin gemetar.

"Sayang, aku gamau ganggu quality time kamu sama sahabat kamu. aku di sini, mau main sama papah kamu. belajar menjadi menantu idaman, haha." ucap Aidan lalu menyelipkan anak rambut kelana.

Jantung kelana berdegup kencang. ia yang tidak pernah merasakan di sentuh oleh laki-laki lain merasa darahnya mengalir cepat.

Tak sampai di situ, Aidan mencium puncak kepala kelana.

Lalu, rafka berdehem. dan kemudian Aidan langsung kembali bersikap biasa.

"Maaf om, Tante."

Rafka dan Aldara tersenyum, "Nakal ya ini." sambil menjitak kepala Aidan, pelan.

Kelana yang masih tegang akibat sentuhan tadi, ia berusaha bersikap normal lagi.

"A-a iya pah, mah, liat Aidan cabul banget loh di depan mamah sama papah." ucap kelana gugup.

Milikku Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang