17🎀

279 129 17
                                        

Malam harinya, Aidan benar-benar sudah mengajak kelana pergi.

Kelana sudah memberikan nomer handphone rafka untuk meminta izin, dan sat Aidan sampai di rumah kelana tangannya tak kosong. yup, ia membawa sesuatu untuk keluarga kelana.

"Ini karena kamu mau ajak anak saya atau sengaja untuk saya?" tanya rafka intens.

"Papah ih apaansi itu udah di kasih harusnya bilang terima kasih dong."

Rafka menghela nafasnya, dasar anak muda.

"Hati-hati kalian perginya, jangan terlalu malam pulangnya." ucap Aldara.

"Siap Tante."

"Siap tante.'

"Assalamualaikum." keduanya mencium tangan rafka dan Aldara.

Aidan dan kelana pun menaiki motor dengan kecepatan yang bahkan sepantaran dengan siput. lamban sekali, karena, Aidan ingin kelana dan dirinya merasakan malamnya yang indah, malamnya yang luar biasa bagaikan mimpi.

Bagaimana tidak? sekarang pakaian keduanya sangat rapih.

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Begitulah gambaran Aidan dan kelana

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Begitulah gambaran Aidan dan kelana.

Aidan mengajak kelana ke sebuah cafe yang tentunya saat ini ramai sekali.

Milikku Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang