Akhirnya, Naomi pun mengikuti mereka. kelana dan Aidan untuk jogging di pagi hari.
Awalnya saja kelana sangat senang dan bersemangat tetapi, makin ke sini makin jauh dari rumah ia mulai mengeluh dan sempat berhenti untuk beberapa kali.
"Masih kuat sayang?" tanya Aidan tak tega melihat kelana kecapean.
Kelana yang masih mengatur nafasnya pun segera ia netral kan kembali.
"Beneran masih kuat, hm?"
Kelana mengangguk lalu menatap mata Aidan, meyakinkan bahwa ia masih sanggup.
"Udahan aja ya? aku khawatir sama kamu nya sayang."
Kelana dengan segera menggeleng. "Engga mau, aku mau lanjut."
Aidan bingung. satu sisi ia takut jika kelana sudah tidak sanggup tetapi, satu sisi juga ia masih ingin berlanjut.
Naomi yang mendengar percakapan mereka langsung ikut nimbrung.
"Mending kita istirahat dulu deh di sana." tunjuk Naomi ke suatu tempat yang indah untuk beristirahat.
Kelana mengangguk. "Iya deh kita istirahat dulu ya, gapapa kan? hehe" ucap kelana dengan ekspresi gemas nya.
Aidan mengangguk. lalu mengusap kepala kelana. "Iya sayang gapapa, aku seneng kita bisa istirahat dulu biar kamu punya tenaga lagi buat lanjutin nya." jawab Aidan.
Lalu, mereka bertiga pergi ber istirahat dulu. untuk menghirup oksigen kembali.
Tetapi, di sini Naomi malah menjadi nyamuk bagi kelana dan Aidan.
Liat aja mereka malah asik berdua.
"Ini kenapa malah asik curhat-curhatan an dah, gue ngapain ini plis masa gue gangguin? ga enak banget."
"Loh ko malah belakang in gue si, berasa ga di anggep nih gue."
"Beneran nyamuk ini mah gue."
Ngek ... ngek ... ngek ....
cilok cilok cilok nya nih anget anget cilok
KAMU SEDANG MEMBACA
Milikku
Teen Fiction"Akhh anjing lo, kalau jalan pake mata." sentak seorang cowo dengan nada kasar. "Hello??? lo denger kan yang gue bilang tadi." ucapnya lagi sembari gerakan tangan "👋" "Stres nih cewe." ucapnya lalu meninggalkan gadi tersebut yang masih melongo di...