Sesampainya mereka semua di rumah, mereka langsung tepar. alias laempoh, langsung bersandar di kursi.
"Kenyang banget yakin, perut aku sampe mau meledak." ucap kelana dengan posisi tangannya memegang perut.
"Halah lebay banget nih anak." jawab rafka tangannya mengusap wajah kelana.
"Ih papah. bau sambel tuh tangan papah."
"Enak aja nih bocah." kata rafka dengan tangannya yang tak diam, ia menggelitik kelana.
"Aaaaaa tolong tolong."
"Sorry ya, kita mau ke kamer." jawab Aldara dengan mengajak Naomi masuk ke kamar daripada meladeni kelana dan rafka.
"Ih jahat banget, hiks." kata kelana dengan berpura-pura menangis.
"Kaburrrr." ucap rafka di iringi lari an kecil menuju ke kamar.
"Semuanya ninggalin aku, ga ada yang sayang sama aku." ucap kelana, bahkan hampir teriak.
Tibalah kelana di dalam kamar. Naomi bum tidur ia sedang bermain handphone nya.
"Lo udah ngantuk nom?"
"Belum, gue penasaran deh na."
"Penasaran kenapa?"
"Lo ga penasaran sama yang di lakuin aidan di rumah lo, nahkan lo nya ga ada di sini kaya ... dia ngapain aja?"
"Kan aidan udah bilang mau main sama papah, katanya mau jadi menantu idaman."
"Lo percaya?"
"Maksudnya?"
"Lo percaya dia ke sini doang, engga curiga kalau misalnya dia ke mana, gitu?"
Kelana menggeleng. "Engga, gue percaya sama Aidan."
Naomi mengangguk-anggukkan kepalanya. "Yaudah, ayo tidur udah ngantuk nih gue."
"Ayo, gue juga udah ngantuk nih. kebiasaan kalau udah keluar gini badan berasa jompo banget gue."
"Kita kan remaja jompo, na." jawab Naomi, disusul kekehan oleh kelana.
"Iya ya, remaja jompo nih bos."
"Udah udah, kapan kita tidur nya ini?"
"Meremin dua mata doang, nom."
Posisi mereka sudah berada di tempat tidur dengan berbaring.
"Ya iya si tapi." belum sempat Naomi melanjutkan pembicaraannya kelana sudah memejamkan matanya.
Naomi melihat ke arah kelana. "Yeuu dasar bocah."
Naomi masih belum bisa tidur, ia memainkan handphonenya.
Tak terasa waktu sudah menunjukkan pukul 00:00. di mana hari itu berganti.
"Gila udah jam 12 malem aja, tidur ah." ucap Naomi, tetapi, ia melihat dulu ke arah kelana. "Nyenyak juga nih bocah tidurnya."
Akhirnya, Naomi pun ikut memejamkan matanya dan pergi ke alam mimpi.
Adzan subuh pun berkumandang, kelana membuka matanya perlahan sambil mengucek-ngucek. melihat ke arah sisi, di mana Naomi masih tertidur pulas mau tak mau ia harus membangunkannya untuk segera melaksanakan sholat subuh berjamaah.
Keluarga kelana ini memang sering melaksanakan sholat berjamaah, baik itu di masjid maupun di rumah.
"Nom bangun udah adzan subuh, ayo bangun."
"Nomi bangun."
"Nom ayo ih bangun, nomi bangun."
Berkali-kali kelana membangunkan Naomi dengan menggoncang kan tubuh Naomi namun nihil, Naomi tidak bergerak sama sekali, ia tidak merasa terganggu oleh gerakan yang di berikan oleh kelana.

KAMU SEDANG MEMBACA
Milikku
Ficção Adolescente"Akhh anjing lo, kalau jalan pake mata." sentak seorang cowo dengan nada kasar. "Hello??? lo denger kan yang gue bilang tadi." ucapnya lagi sembari gerakan tangan "👋" "Stres nih cewe." ucapnya lalu meninggalkan gadi tersebut yang masih melongo di...