2🎀

812 285 44
                                        

Semenjak kejadian hari itu, kelana sangat-sangat bersemangat datang ke sekolah. ia tidak pernah bermalas-malasan lagi untuk tidak bersekolah.

itulah pentingnya punya crush saat sekolah, supaya bisa bikin kita semangat.

"Tumben udah siap duluan daripada papah, na." ucap Rafka kepada putri semata wayangnya.

na, adalah nama panggilan di rumah nya. nama yang sengaja di buat pendek oleh orang tuanya, dan sampe sekaranggg kelana di panggil "na" oleh orang-orang yang memang sudah dekat dengan dia.

"Hehe iya dong pah, anak papah kan rajin." jawabnya sombong.

Rafka tertawa pelan, "Dasar bocah. pasti lagi naksir seseorang nih?" tebak Rafka.

kelana langsung membuat muka shock, ia bertanya-tanya bagaimana papahnya tahu? apa letta memberi tahunya? tidak mungkin letta memberitahu papah.

"Papah tau kamu lagi naksir seseorang karena, keliatan sayang. keliatan dari cara kamu bertingkah laku yang tidak seperti biasanya dan selalu di iringi senyuman."

"Gapapa naksir seseorang tapi-" belum sempat Rafka melanjutkan pembicaraannya Aldara kini sudah memotong ucapannya.

"Kamu harus semangat buat dapetin dia, kamu harus bisa karena mamah juga dulu ugal-ugalan buat dapetin papah kamu." ucap Aldara menyaut dari dapur.

"Hah? mamah cegil juga kah dulu?"

pantesan nurun ke gue.

"Iya, mamah kamu dulu bener-bener tindakannya di luar prediksi papah."

"Untung dapet, kalau engga mamah kamu pasti lagi nangis-nangis sekarang meratapi nasibnya yang engga dapetin papah."

"Yeuu enak aja, mamah bisa dapetin hati papah itu ezzzzz (mudah) banget." Aldara dengan nada sombong nya.

Kayaknya gak usah tes DNA, tau nih sikap sifat gue mirip siapa.

"Nih ya kamu mau tau dulu mamah kamu dia berinisiatif sendiri buat selalu cari cara supaya di notice sama papah."

"Papah kamu aja yang emang udah keliatan naksir sama mama."

Kelana diam, mendengarkan kisah cinta mereka.

"Udah-udah, papah mau berangkat."

"Yah padahal lagi seru loh pah."

"Kamu harus bisa dapetin dia pokoknya, kamu harus kejar dia, kamu harus semangat buat bikin dia notice kamu." ucap Rafka lalu berpamitan untuk pergi bekerja.

Setelah Rafka keluar dari rumah, dan mungkin sudah berangkat dengan menggunakan motor kesayangannya.

"Mah-"

"Kamu juga berangkat sayang, ini udah jam segini."

Kelana pun, menyadari sekarang sudah pukul 06:50.

"Yaudah mah, na berangkat dulu."

Kelana mencium pipi mamahnya dan tak lupa juga pamit.

🎀🎀🎀

"Gue harus bisa bikin dia notice gue. gimana pun caranya, harus."

Tau lah ya, kelana memiliki jiwa cegil tetapi, orang tuanya lebih parah gila di banding dirinya.

"Na." sapa letta.

Letta, saja yang berani memanggil dengan sebutan "na" yang lainnya benar-benar menyebut kelana itu, "kelana."

Milikku Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang