Semesta tolong bantu aku untuk bersamanya selama sisa hidupku
***
Di sebuah pelataran rumah terlihat beberapa remaja sedang membuat tugas video olahraga voli dengan pakain seragam olahraga berwarna dominan hitam dan hijau tua itu.
"Heh ayo sekarang giliran lo bell,"
Setelah mendengar kata-kata seorang gadis dengan tinggi yang tidak begitu tinggi berlari kecil menuju sumber suara tersebut. Disana sudah ada 3 sahabat yang menunggunya 2 cewek dan 1 cowok, rumah mereka berdekatan bahkan satu RT juga dan kebetulan juga mereka 1 sekolah makanya mereka bisa membuat pekerjaan rumah bersama-sama.
Setelah sekitar 3 jam mereka melambungkan bola dengan diselingi candaan itu akhirnya selesai juga, mereka bertiga kembali kerumah-rumah masing kecuali Bella karena tadi mereka bikin video dipelataran rumahnya.
Baru beberapa menit Bella merebahkan dirinya dikasur tiba-tiba ponselnya berdering dengan menampilkan telepon dari Bagas, sahabatnya yang baru saja pulang.
Bella
"Hah? ada apa?"Bagas
"Temen gue ada yang mau pinjem bola ama sekalian bikin video disitu, boleh nggak?"Bella
"Boleh-boleh aja, suruh aja kesini sama lo juga,"Bagas
"Oke deh kalo gitu thanks,"Setelah beberapa menit telepon itu usai terdengar suara memanggilnya dari luar, Bella keluar dengan rambut yang dikuncir kuda. Diluar Bella melihat Bagas sahabatnya dengan 2 cowok yang masih mengendarai sepeda motornya itu.
Bella menyuruh mereka berdua memarkirkan sepedanya itu di pelataran rumahnya dan mengambilkan bola agar mereka berdua bisa segera membuat video.
"Lucuu," kata itu terucap secara tak sengaja dalam benak Bella.
Kalo boleh jujur kedua teman dari sahabatnya itu terlihat seperti anak kembar, ya karena mereka berdua sama-sama memakai kacamata tapi mereka berdua berbeda yang satunya tinggi, tidak dia benar-benar tinggi mungkin sekitar 180, lalu yang satunya mungkin 168.
Sekitar 30 menitan mereka berdua sudah selesai membuat video, Bella mempersilahkan mereka semua termasuk Bagas untuk duduk dulu dan mengambilkan mereka minum.
"Bell kenalin yang tinggi ini Riyan terus yang itu Nopal," kata Bagas sambil menunjuk mereka berdua.
"Ih hai, gue Bella," sapa Bella sambil tersenyum ramah kepada mereka.
Setelah itu mereka mulai berbincang berbagai hal random yang membuat mereka betah disana dan Bella juga tidak keberatan dengan hal itu.
"Eh gue boleh numpang charging nggak? Batre ponsel gue habis nih," ujar Riyan yang membuat Bella menoleh.
"Mana ponsel lo,"
Riyan memberikan ponselnya ke Bella untuk dibawanya kedalam rumah. Riyan terus memperhatikan Bella hingga masuk kedalam rumah.
"Rambutnya lucu," kata Riyan dalam hatinya.
***
Sekitar jam 2 mereka semua pamit kepada tuan rumah untuk pulang, setelah berbincang dan mengumpulkan tugas video mereka tersebut. Diperjalanan pulang Riyan berbincang dengan Nopal yang sedang diboncengnya.
"Eh pal, lo tau nggak tadi Bella lucu banget anjir apalagi rambutnya pas dia masuk ke dalam rumah tuing-tuing gitu," kata Riyan sambil senyum-senyum.
"HAHH?!!"
Wajar jika Nopal kaget, seorang Riyan berkata seperti itu karena sepengetahuannya Riyan tak pernah berkata sok imut seperti yang tadi Riyan lakukan, apalagi untuk seorang cewek sungguh seperti hal yang mustahil.
"Yang bener aja lo yann,"
"Apa jangan-jangan gue jatuh cinta yah anjir, pandangan pertama pula,"
Nopal yang sedari tadi mendengar perkataan temannya itu hanya bisa menggelangkan kepalanya saja.
***
Ini hari selasa Bella memasuki halaman sekolah namun terasa sepi, yah bagaimana tidak sepi hari dan beberapa hari kedepan sekolahnya memberlakukan sesi masuk karena pada tahun itu terjadi bencana virus yang melanda seluruh belahan dunia.
Untuk hari senin absen ganjil dan kebetulan sekarang selasa dan kebetulan juga absen Bella dan Bagas adalah genap, lalu untuk 2 sahabatnya Siska dan Nadia mereka absen ganjil jadi mereka sudah masuk sekolah kemaren.
Mereka berdua berjalan berdua dan ditengah-tengah lapangan mereka pisah karena kelas mereka berbeda Bella MIPA 5 sedangankan Bagas MIPA 2. Fyi, Siska MIPA 4 dan Nadia MIPA 5, jadi Bella dan Nadia itu satu kelas.
"Ahh kapan selesainya sih anjir gue capek banget, nggak ada Nadia gue jadi kesepian dikelas," gumamnya yang tak henti-henti sambil tangannya sibuk menyatat materi yang tengah dijelaskan.
Setelah beberapa jam dengan 2 mata pelajaran akhirnya sekolah selesai. Yah walaupun tugas rumah sudah menumpuk tapi akhirnya Bella lega bisa keluar dari kelas.
Bella segera menuju kelasnya Bagas karena Bella tau pasti temannya itu sudah menunggunya. Dari kejauhan Bella melihat Bagas sedang ngobrol asik dengan cowok berkacamata.
"Haii," sapa Bella kepada Bagas dan Nopal.
"Loh dimana yang satunya, siapa yang kemaren itu, Riyankan?"
"Oh Riyan mah absen ganjil, makanya nggak ada," ujar Bagas.
"Ho'oh dia absen 19," timpa dari Nopal.
Setelah mendengar hal itu Bella mengajak Bagas pulang, dan mereka bertiga sama-sama berjalan keparkiran yang jarak lumayan deket.
Sesampainya di parkiran mereka mengambil sepedanya masing-masing begitu juga dengan Bella dan Bagas walaupun mereka tetangga namun mereka berdua sudah terbiasa untuk membawa sepeda masing-masing.
Pada saat di rumah Nopal secepat mungkin memberi kabar untuk sahabatnya yang sedang asik menonton tv pastinya.
"Eh lo tau nggak yan? Tadi Bella nanyain lo," Nopal mengirimkan pesan itu kepada sahabatnya yang tak lain adalah Riyan.
"SUMPAH??"
"Eh lo besok mau ikut gue nggak?"
"Kemana ege?"
"Ada pokoknya, besok pulang sekolah gue jemput!"
***
Seperti kata Riyan kemaren, sekarang sekitar jam 11 Riyan sudah berada di depan rumah Nopal untuk ikut dengannya.
"Cepet jir, lama amat panas nih diluar," gerutu Riyan dibalik ponselnya.
Setelah menunggu hampir 5 menitan akhirnya Nopal keluar dengan memakai hoddie nya, dan langsung naik ke sepeda motor Riyan.
"Mau kemana sih siang-siang gini, terus lo kok nggak ganti baju malah narok tas doang jir,"
"Halah ngikut aja nanti juga tau,"
Setelah 10 menitan mereka dijalan Riyan buka suara buat ngomong ke Nopal untuk menelpon Bagas agar keluar rumah.
"Hahh ngapain nelpon si Bagas? Emang kita mau kesana?"
"Iyee, cepet telpon aja,"
"Jir gabut banget lo yah main kesana aja," decak kesal Nopal
KAMU SEDANG MEMBACA
MASIH BERLAKU NGGAK?
Teen FictionFOLLOW DULU YAH, BIAR NGGAK KETINGGALAN UPDATENYA^_^ Benar apa yang dikatakan orang-orang jika masa SMA itu masa yang paling indah, apalagi untuk remaja yang menemukan cintanya di masa itu. Ditahun pertama masa sekolah cowok itu datang didalam ke...