Mencintaimu adalah pilihanku. Senang, sedih adalah resikoku karena telah memilihmu, takkan pernah menyesal, tuk tetap mencintaimu sekarang, esok, dan seterusnya.
***
Pada siang harinya, Riyan sudah berada di rumahnya Nopal dengan masih mengenakan pakaian seragamnya. Riyan bercerita tentang kejadian yang dialaminya bersama Bella pada saat mereka berkencan. Sesuai dugaannya pasti si cowok dihadapannya akan mengejeknya.
"HAHAHA KASIAN DITOLAK,"
"Gue kagak ditolak anjir, Bella nya aja belum bisa jawab,"
"Sama aja," ledek Nopal yang fokus sedang mabar.
"Nggak beda. Gue yakin Bella bakal terima gue suatu hari nanti gue yakin itu,"
Keyakinannya terhadap Bella membuat Riyan begitu senang sekaligus khawatir, bagaimanapun juga ini kali pertamanya Riyan mengakui perasaannya terhadap seorang gadis muda. Bagi Riyan bertemu dengan Bella adalah sebuah konspirasi semesta untuk menyatukan mereka berdua.
***
Di tempat lain seperti biasa Bella akan selalu pergi kerumah Nadia untuk bertukar cerita dengan teman-temannya. Sama seperti yang dilakukan oleh Riyan, Bella juga menceritakan kejadian bersama Riyan.
Mereka sudah tidak kaget, karena mereka tau jika Bella memang susah untuk membuka hatinya kembali apalagi untuk orang yang baru dikenalnya beberapa bulan. Namun entah kenapa rasanya Bella tau jika Riyan adalah orang yang baik, orang yang tidak akan pernah meninggalkannya.
Bagas selaku teman sekelas Riyan tau betul seperti apa Riyan. "Udah bell, nggak apa-apa sama Riyan aja. Gue yakin Riyan bakal baik banget sama lo apalagi dijuga satu frekuensi sama lo,"
"Iya bell, terima aja kasian gue liat lo jomblo lama-lama,"
"Lo juga jomblo anjir," ucapnya sambil menatap tajam kearah Nadia.
"Udah ihh, mending lo pikirin aja yang bener jangan sampe lo nyesel,"
Mendengar ucapan Siska membuat Bella mendekat dan menepuk-nepuk punggungnya. "Emang lo besti sejati gue, nggak kayak duo semprol itu,"
4 sahabat itu saling melontarkan nasihat dan saran dengan diselingi gurauan. Bagi Bella cinta, jatuh cinta bukan perkara yang biasa namun tentang hati yang harus siap saling mengerti, menghargai, saling percaya, dan saling terbuka jika ada satu fondasi yang goyah maka bangunan yang dibangun akan roboh tak tersisa.Saat kau sudah mulai jatuh cinta dan menerima cinta tersebut kau harus siap menjadi rumah bagi pasanganmu, bisa saja dia akan berada dititik paling lemah dalam kehidupannya dan pada saat itu kau harus memeluknya dengan erat agar dia tau "ada aku disini."
Menurut Abraham Maslow seorang psikolog dari Amerika, cinta adalah kebutuhan dasar dari manusia. Tanpanya, kita akan menderita seperti tanaman yang kekurangan air.
Hingga saat malam Bella terus memikirkan jawaban apa yang tepat untuk diberikan kepada Riyan, hingga hal yang ditakutkan olehnya muncul.
Tingg!!
Suara ponselnya begitu mengejutkannya yang tengah tenggelam dalam laut bayangnya. Bella penasaran kenapa jam segini grup dengan sahabatnya begitu membuatnya penasaran.
Pesan singkat itu membuat Bella menjadi tambah over thinking memikirkan jawabannya, sejujurnya Bella tak ingin kehilangan Riyan namun ia juga tak siap jika harus berpacaran.
"Anjir kok kesannya gue egois banget sihh!!"
"Gue nggak mau ngeliat Riyan sama orang lain, tapi gue juga takut mulai hubungan baru,"
Yah, sebenarnya Bella juga menaruh hati pada Riyan bahkan saat Riyan mengungkapkan perasaannya, Bella merasa seperti melayang tinggi ke bintang-bintang. Kembali lagi Bella tidak bisa menjawab perasaan tersebut di detik itu juga.
Saat semesta mempertemukan dua remaja yang sedang mencari jati dirinya, di saat itulah sebuah getaran cinta mulai terjadi.
KAMU SEDANG MEMBACA
MASIH BERLAKU NGGAK?
Teen FictionFOLLOW DULU YAH, BIAR NGGAK KETINGGALAN UPDATENYA^_^ Benar apa yang dikatakan orang-orang jika masa SMA itu masa yang paling indah, apalagi untuk remaja yang menemukan cintanya di masa itu. Ditahun pertama masa sekolah cowok itu datang didalam ke...