jika aku bisa mengulang waktu, aku akan mengatakan bahwa aku sangat mencintaimu
***
Malam yang indah dan menakjubkan itu diganti dengan pagi hari di hari Senin, dimana semua orang mungkin benci dengan hari Senin terutama untuk anak yang masih sekolah.
Dengan malas Bella memutar bola matanya dan segera menuju ke kamar mandi untuk mandi dan dilanjut dengan siap-siap untuk berangkat sekolah, khusus hari Senin Bella akan mempersiapkan diri lebih awal karena adanya upacara. Itulah yang membuat Bella sangat malas jika hari Senin.
Namun pagi hari ini terasa sangat cerah bagi Bella, awan-awan yang tampak muncul di langit biru hal itu membuat Bella merasa lebih adem dan lebih indah lagi karena Bella pagi hari ini melihat wajah kekasihnya di depan rumahnya. Yah Riyan pagi ini menjemput Bella untuk berangkat bersama.
"Seger banget sih pacar aku," ungkap Bella setelah melihat Riyan dengan mukanya yang tampak segar namun lebih kedinginan karena hawa pagi.
"Nih juga cantik amat sih pacarku pagi-pagi gini," balas Riyan.
Hati pemuda itu terasa hangat jika melihat senyuman dari gadis yang ada dihadapannya, terkadang hatinya juga merasa sesak jika mendengar gadis itu sedih. Entah berapa kali Riyan membuat Bella sedih dalam beberapa hari terakhir ini, menurutnya hal tersebut masihlah wajar karena dalam hubungan pasti akan ada pertengkaran besar ataupun kecil.
Saat kedua pasang kaki itu memasuki gerbang sekolah mereka berdua bergegas untuk menuju kelas mereka masing-masing karena upacara akan segera dimulai. Upacara berjalan dengan lancar dan struktur sesuai dengan biasanya, dan tak lupa setiap selesai upacara pasti akan sebuah pengumuman entah pengumuman pemenang juara atau pengumuman hukuman.
Setelah selesai upacara, pembelajaran berjalan seperti biasanya dan seperti biasa pula sebelum memulai pembelajaran Bella dan Nadia akan membeli makanan ringan di kantin, jangan lupa mereka berdua sekelas wajar jika mereka ke kantin berdua.
Bella
"Riyan, Bella masih aja ngantuk padahal tadi loh Bella beli kopi di kantin,"Riyan
"Ihh kamu tidur aja, tapi sekarang jam pembelajaran siapa sih?"Bella
"Ehm Bu Cholis Yan:), gimana dong?"Riyan
"Yahh alamat kalo gitu, ditahan dulu aja ya sayang nanti kalo istirahat ayo ke kantin sama Riyan makan mie, oke?"Bella
"Beneran kann? oke Riyan kalo gitu Bella mau lanjut dulu ya,'"Riyan
"Iya sayang,"Bella itu tipe wanita yang tak gemar membaca tapi berkeinginan untuk masuk fakultas sastra membingungkan memang. Melihat buku saja akan merasa sangat mengantuk baginya apalagi harus membaca soal bahasa Indonesia yang terkenal sangat panjang itu, sangat menguras tenaganya.
Bella juga tipe wanita yang akan belajar jika akan menghadapi ujian, tapi semesta mengirimkannya pria yang rajin dan juga senang belajar. Itu membuatnya termotivasi agar belajar juga, Bella ingin membuat dirinya setara dengan Riyan dalam hal apapun agar Riyan tak malu bersamanya.
Sesuai janji Riyan istirahat pertama Riyan menunggu Bella di depan kelasnya untuk menuju kantin bersama. "Riyan," sapa Bella dari dalam kelas setelah melihat Riyan.
Riyan yang melihat dan mendengar itu hanya tersenyum sambil melambaikan tangannya kepada Bella. Tak lama kemudian Bella keluar dan langsung menggandeng tangan Riyan. "Riyan, ayoo perut Bella udah ngomel nih minta makan," rintih Bella sambil memonyongkan bibirnya.
"Ihh kasian ya cacing-cacing nya belum dikasih maem, yaudah yuk beli mie sama jus alpukat kesukaan Bella," ajak Riyan yang dijawab dengan anggukkan kecil dari Bella.
Mereka berdua berjalan menuju kantin yang ada dibelakang kelas mereka. Sesampainya di sana mereka berdua berpisah, Riyan bertugas untuk memesan makanan dan minuman lalu untuk Bella bertugas mencari tempat duduk untuk mereka agar tak kehabisan bangku di kantin.
"Riyan sini!!!" panggil Bella dengan memberi kode untuk duduk di depannya setelah melihat Riyan yang berdiri dari kejauhan. Riyan pun datang dan duduk di hadapan Bella, mereka berdua tipe pasangan yang lebih senang duduk berhadapan dari duduk bersampingan.
"Riyan, Bella capek banget hari ini," keluh Bella.
"Capek kenapa sayang, coba cerita sama Riyan,"
Perempuan itu beberapa kali tampak mengeluh karena lelah hari ini memang benar hari ini cukup melelahkan karena upacara tadi pagi lumayan lama, walaupun Riyan juga lelah namun Riyan tetap mendengarkan keluhan Bella dengan seksama.
Riyan tak ingin Bella merasa sendiri, Riyan ingin menjadi lebih dari seorang kekasih Riyan juga ingin menjadi teman curhat, teman yang bisa diandalkan oleh Bella di manapun dan kapanpun itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
MASIH BERLAKU NGGAK?
Teen FictionFOLLOW DULU YAH, BIAR NGGAK KETINGGALAN UPDATENYA^_^ Benar apa yang dikatakan orang-orang jika masa SMA itu masa yang paling indah, apalagi untuk remaja yang menemukan cintanya di masa itu. Ditahun pertama masa sekolah cowok itu datang didalam ke...