Untuk menuju mu aku mematahkan yang lain. Untuk menuju yang lain kamu mematahkan ku.
***
Tak terasa hari sudah menjelang petang, para siswa sudah mulai berkumpul di area halaman hotel untuk melanjutkan perjalanan wisata mereka ke Malioboro.
Entah kenapa rasanya Bella tidak bisa menemukan Riyan diantara anak kelas MIPA 2, bahkan Bella juga sudah menanyakannya kepada beberapa temannya namun mereka bilang jika Riyan sudah duluan. Bella juga sempat menelpon Riyan namun hasilnya nihil.
sungguh kali ini Bella benar-benar sangat khawatir tak biasanya Riyan seperti ini padahal tadi pagi Riyan masih semangat namun sekarang rasanya semangatnya menurun bahkan chatnya saja tak dilihat olehnya.
Bella yang sedang celingak-celinguk mencari keberadaan Riyan tiba-tiba saja terkejut oleh suara dari temannya. "BELLA AYO MASUKKK CEPETAN," teriakan dari Nadia membuatnya lari ke arahnya.
Bella berusaha berpikir positif tentang Riyan. Riyan pasti sudah ada didalam bus nya sekarang.
Langit-langit yang semulanya terang kini sudah terhalang oleh awan hitam yang tebal, sepertinya malam ini akan turun hujan. Namun hal itu tak menurunkan semangat dari para siswa dan juga guru untuk berkunjung ke tempat yang ikonik itu.
Tring-tringgg!!!
Sebuah panggilan suara masuk di ponsel milik Bella yang ternyata itu adalah Riyan. "Riyan kamu kemana aja Bella tadi nyariin kamu tauu!!!" omel Bella sebelum Riyan berbicara.
"Bella, tadi Riyan udah naik bus duluan. Riyan agak kurang enak badan terus Riyan juga agak nggak mood jadi ya gitu," jelasnya panjang lebar.
"Riyan sakit?"
"Nggak kok, mungkin cuma kecapean aja,"
"Kamu tiduran aja di bus jangan jalan-jalan,"
Saat bus berjalan terlihat jalanan yang dipinggirannya terdapat pohon yang tinggi-tinggi dan juga hijau. Bella tidak bisa jika tidak terkesan dengan pemandangan yang ada disampingnya kali ini.
Bella dan yang lain nampaknya sedikit kelelahan karena perjalanan mereka kali ini hingga didalam bus semua orang sedang tertidur, ditambah lagi dengan suara gemericik air hujan dari luar menambah suasana yang mendukung untuk tidur.
Begitu juga Riyan yang kini sudah tidur dengan kepala yang bersandar di jendela bus, dan Nopal yang disampingnya bersandar di bahunya Riyan.
Beberapa waktu kemudian, semua rombongan sudah sampai di tempat parkiran kawasan Malioboro.
Hoammm
Suara menguap saling bersahutan dari dalam bus begitu juga dengan Bella yang masih melamun untuk mengumpulkan nyawanya yang masih sedang terpencar.
Saat sudah segar kembali, Bella dan Nadia turun. Saat pertama kali turun yang ada dipikiran mereka berdua adalah becak. Yah mereka berdua harus naik becak untuk ke pusatnya karena keadaan masih gerimis.
Setelah menemukan becak akhirnya mereka berdua setuju untuk naik becak daripada harus basah kuyup dan flu, begitu juga dengan teman kamarnya mereka berdua Erike dan juga Chelsea.
Mereka berempat saat ini bergerombolan untuk menjelajahi Malioboro entah untuk membeli oleh-oleh atau untuk ke rumah hantu yang pada saat itu sedang ramai.
Sekitar 5 menit akhirnya mereka sudah ada dipusat Malioboro, satu kata bisa diutarakan yaitu indah walaupun Malioboro saat ini sedang basah namun tak bisa menghilangkan keindahan darinya.
"WOI AYO KE RUMAH HANTU YUKK," ajak Erike kepada mereka bertiga.
Tentu saja Bella setuju, Bella itu tipe wanita yang suka menantang. Namun sayangnya Nadia tak setuju, pada awalnya Bella tak ingin meninggalkan Nadia tapi meyakinkannya untuk mencoba daripada Bella menyesal.
Bella meminta Nadia untuk menunggunya di depan terlebih dahulu karena Bella, Erike, dan Chelsea akan masuk ke rumah hantu itu. "Oke gue tunggu ya,"
Mereka bertiga digabung dengan pengunjung lainnya karena maksimal adalah 6 orang. Sebelum mereka masuk mereka meminta izin terlebih dahulu untuk melakukan foto sebagai kenangan-kenangan.
Setelah masuk hal pertama yang muncul dipikiran mereka semua adalah gelap, yahh diruang itu benar-benar gelap ditambah dengan suara-suara yang menakutkan akan membuat siapapun yang masuk pasti ketakutan.
Nadia yang menunggu diluar sambil meminum es boba yang dibeli saat sebelum kesini melihat gerombolan Bagas dan yang lainnya menuju kearahnya.
"Loh Nad ngapain lo sendirian duduk dipinggir jalan kayak gelandangan?" tanya Nopal.
Mendengar hal itu membuat Nadia memutar bola matanya dengan malas. "Gue lagi nunggu Bella,"
"Emang Bella kemana?" kali ini Riyan yang bertanya.
"Tuh masuk kedalam," jawab Bella sambil menunjuk ke arah Rumah Hantu.
Wowww
"Eh ayo nyoba yok," ajak Bagas kepada yang lainnya.
Semua setuju kecuali Riyan, Riyan kali ini benar-benar sedang tidak ingin melakukan apapun. Riyan hanya ingin beristirahat.
"Ahh lo ngga seru Yan," ejek Nopal.
"Biarin bodoamat,"
"Yaudah kalo yang lain setuju kan, ayoo masokkk," ajak Bagas dengan semangat.
Nadia yang melihat itu hanya diam-diam mengamati mereka tanpa komentar. Baru saja gerombolan para lelaki itu masuk, gerombolan Bella sekarang sudah keluar.
"Wahh parah sih seru banget,"
"Iya anjir,"
"Wihh gimana serem nggak?" tanya Nadia.
"Banget,"
"Tadi anak-anak cowok juga baru masuk tuh, tapi cowok lo ngga mau masuk kayaknya lagi betmut deh,"
"Riyan?" tanya Bella.
"Iyalah anjir siapa lagi, tapi tadi ada di sini deh sekarang nggak tau kemana tuh bocah,"
Bella tanpa pikir panjang langsung menelpon Riyan namun hasilnya sama seperti tadi sore. Akhirnya Bella memutuskan untuk spam chat kepada Riyan.
"Riyan lagi ada di matahari Bella, Riyan lihat-lihat baju,"
Pesan singkat itu langsung membuat Bella berlari menuju matahari yang sudah di share oleh Riyan. Mereka bertiga yang melihat Bella berlari ikut berlari karena mereka khawatir dengan Bella.
Sesampainya disana Bella langsung mencari Riyan, dilantai satu Riyan sama sekali tak terlihat begitu juga di lantai dua dan tiga.
Nadia, Erike, dan Chelsea yang menunggu dibawah menoleh ke arah seseorang yang memanggil mereka. "Ngapain disini, mana Bella?"
"Goblok banget sih anjir, cewek lo khawatir sama lo dodol dia nyariin lo tuh dia baru turun dari lantai atas,"
"Riyan!!" teriak Bella sambil berlari.
"Riyan kamu dari mana aja sih sendirian," tanya Bella dengan khawatir namun Riyan malah menepis tangan Bella pada saat itu entah apa alasannya.
"Riyan ngga apa-apa Bella,"
"Sekarang udah liat Riyan kan, yaudahh yah Riyan mau kembali ke bus aja, Riyan capek," ucap Riyan sembari berjalan menjauh.
Mendapat respon seperti itu membuat Bella merasa sakit hati dan juga malu dihadapan teman-temannya namun Bella juga tidak bisa berbuat apa-apa. Mungkin memang benar Riyan sedang tak enak badan sekarang.
KAMU SEDANG MEMBACA
MASIH BERLAKU NGGAK?
Teen FictionFOLLOW DULU YAH, BIAR NGGAK KETINGGALAN UPDATENYA^_^ Benar apa yang dikatakan orang-orang jika masa SMA itu masa yang paling indah, apalagi untuk remaja yang menemukan cintanya di masa itu. Ditahun pertama masa sekolah cowok itu datang didalam ke...