HARI TERAKHIR

26 5 0
                                    

Dejavu paling sakit itu bukan karna orang nya, Tapi disaat kamu tiba-tiba inget hal kecil apa yg dia suka.

***

Saat ini sudah hari terakhir mereka di daerah istimewa Jogjakarta, Bella masih khawatir dengan Riyan walaupun Riyan sudah meminta maaf tentang kelakuannya kemarin dan menjelaskan bahwa dirinya sedang merasa seperti akan sakit.

Hari terakhir ini mereka akan mengunjungi tempat wisata yang bernama HeHa disalah satu daerah Jogja. Hari ini cuaca cukup mendukung mereka.

Semua siswa sudah keluar dari kamar dan juga sudah sarapan sebelum meninggal hotel. Mereka juga tak lupa membawa barang bawaan mereka karena setelah dari HeHa mereka akan langsung kembali pulang dan mungkin juga akan sedikit mampir ke toko oleh-oleh.

Bella
"Riyan gimana sekarang? udah enakan belum?"

Riyan
"Udah sayang, maaf ya buat kemaren Riyan ninggalin Bella gitu aja,"

Bella
"Iya nggak apa-apa, Bella paham kok,"

Riyan
"Pokoknya nanti kita harus foto berdua, kemaren gara-gara Riyan sampe kita nggak sempet fotbar,"

Semua siswa sekarang sudah memasuki bus mereka masing-masing dan untuk barang bawaan mereka sudah dimasukkan ke dalam bagasi kecuali barang yang sekiranya diperlukan tidak dimasukkan.

Selama perjalanan Bella sangat menikmati pemandangan yang indah dengan jalannya yang berkelok-kelok terkadang membuat semuanya merasa takut tapi juga takjub.

Setelah hampir 2 jam akhirnya mereka tiba di HeHa tempat itu seperti tempat wisata pada umumnya namun disana banyak sekali spot foto yang indah-indah ditambah dengan adanya balon udara dan juga pemandangan dari atas sini terlihat jauh lebih menyejukkan.

"Riyan sini ayo foto, biar difotoin sama Bagas," kata Bella sambil menarik Riyan dan Bagas untuk menuju tempat yang diinginkan Bella.

"Jir kok gue yang ngefoto?"

"Ayolah jus, lo kan kalo ngefoto bagus banget," Jus adalah nama panggilan Bagas.

"Udah gas, ngikut aja gas kasian cewek gue tuh," tambah Riyan.

Akhirnya Bagas pasrah dan mengikuti kedua pasangan itu bersua foto dengan berbagai gaya. Bagas yang tadinya bertugas untuk memotret mereka akhirnya juga ingin difoto.

"Gantian dong, gue juga mau!!!" ujar Bagas.

"Mana gue fotoin tapi lo harus gaya kayang," ucap Riyan.

"Males banget sama lo Yan,"

Bella yang melihat kelakuan mereka berdua hanya bisa menepuk jidatnya. Sudah beberapa jam mereka disana kini waktunya mereka semua kembali ke bus.

Bella dan Nadia kembali terlebih dahulu dan untuk Riyan dan yang lainnya memilih untuk kembali belakangan karena masih ingin melihat-lihat jajanan yang ada disekitar.

Bella dan yang lainnya menuju ke bus nya untuk makan siangnya dan juga untuk mengucapkan kata-kata perpisahan dari sang kernet bus.

Saat sedang makan Bella melihat Riyan dan yang lainnya berjalan, dengan reflek saja Bella langsung mengeluarkan ponselnya untuk memotret Riyan.

Cekrekk!!

Cekrekk!!

Cekrekk!!

Tiga hingga empat foto didapatkan oleh Bella. Foto yang sudah didapatkan oleh Bella langsung dikirimkan ke Riyan untuk laporan jika Bella melihat Riyan.

Bella
"Riyan coba liat,"

Riyan
"Ihh kamu kok keliatan Riyan sih, KOK RIYAN NGGAK KELIATAN BELLA!!!"

Bella
"Hehe iya dong Bella gitu lohh, btw kacamata kamu kemana tadi kan kamu pake? sekarang kok nggak?"

Riyan
"Capekk telinga sama hidung Riyan nahan kacamata,"

Yah memang benar terkadang orang yang memakai kacamata akan merasa lelah.

Bella
"Ehmm emang iya ya Yan?"

Riyan
"Iya sayang, bentar ya Riyan mau naik ke bus dulu,"

Setelah itu percakapan mereka berakhir dan Riyan pun menaiki bus nya. Tak berapa lama akhirnya semua bus berjalan untuk kembali pulang.

Kini semua rombongan itu meninggal pelantaran parkiran HeHa itu kini semua para siswa dipersilahkan untuk beristirahat sejenak sambil menunggu ketibaan mereka ditempat tujuan selanjutnya.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jun 06 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

MASIH BERLAKU NGGAK?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang