4

1.8K 200 8
                                    

Late post 😁
Agak laen minggu ini push rank ml, bikin late post ae elahh

.

.

.

.

.

.

.

"Oke. Btw katanya klo ketemu dua kali tanpa sengaja yang ke tiga itu jadi jodoh"

"Gimana? Gimana? "

"Ahaha gak "

Hanya gelak tawa yg kembali berdengung ditelinga Harris, masih terbengong oleh kalimat penutup dari Arion.

Gak sengaja gimana, orang ketemu juga di agensi, di cafe, dan ehhh ketiga di mall tadi. Udah tiga kali rion. Gumam Harris menghitung pertemuan mereka dengan jari. Hawa panas kembali Menggerayangi kedua pipi Harris yg berjalan memasuki rumah.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

Tok!

Tok!

Hening

Hmm dirumah gak ya? Gumam cwo berjaket hijau ini, berdiri dengan gusar seraya membawa totebag.

Beberapa orang melalui tempat ia berdiri, fix grogi lah diliatin orang. Dia mau call si pemilik apartemen tapi gak jadi surprise dong.

"Lho Harris? "

"Ahahaha rion, baru pulang? " Tawa basa-basi mengawali pertemuan mereka.

"Yups, I'm home dear"

"Welcome home honey" Sahut cwo berambut merah ini seraya tersenyum. Sedikit memiringkan kepalanya ke kanan karena canggung.

Gatot lah ini, gagal total mau surprise in rion. Gerutu Harris lagi sekilas

Beberapa orang yg mendengar percakapan mereka kontan membulatkan mata. Bayangkan dua ekor jantan berdiri didepan pintu apartemen berwarna gelap yg terbingkai frame silver. Satu cwo berambut merah membawa totebag ditangan dan satu lagi baru akan kembali dari luar. Dan yak keduanya saling panggil dear sama honey.

Menyadari keberadaan mereka memancing publik, membuat Harris tidak nyaman. Dan ia baru sadar akan percakapan mereka layaknya well.... couple?

Harris auto kipas-kipas pipi karena ntah kenapa hawa panas terasa merayapi kedua pipinya.

"Masuk masuk, panas kan diluar" Ucap pria dengan ciri khas mata ungu ini, ingatkan Harris untuk mencubit Arion karena telah membawa percakapan mereka di depan pintu masuk menjadi intim?

Menatap tangan Arion yg membukakan pintu untuk dirinya, refleks ia memalingkan muka.

"Lah kenapa? Ayo masuk" Bujuk Arion mempersilahkan tamunya masuk ke ruangan apartemen

Bisa-bisanya gue salting cuma gegara liat tangan Arion, tapi emang tangan itu gede banget sih. Lebih gede dari punya gue. Gumam Harris memasuki ruangan sembari menatapi telapak tangan kanannya.

Grap!

Tanpa kalimat pembuka apapun, Arion menangkap tangan yg menengadah oleh sang tamu. Membawa masuk dan didudukannya di kasur empuk.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

Hey hey mikirin apa kalian hayoo? Gak gak, bukan kok.

Ruangan dominan dark violet, berpadu warna hitam, putih Ivory, dan sedikit corak golden di beberapa sisi ruangan. Bahkan kasur yg merangkap jadi tempat duduk tamu itu tak luput dari sentuhan warna dark violet.

Jadi posisinya Harris duduk di ujung kasur yg kita anggap aja sofa gede, duduk tepat dibelakang Arion yg langsung menghempaskan diri di kursi gaming miliknya.

Sedikit memainkan Poros kursi itu, menyandarkan tubuhnya ke sandaran kursi. Posisi yg sangat nyaman bagi Arion saat ini, sampai ia memejamkan mata beberapa detik. Dia gk lupa masih ada tamu yg dateng ke sarang miliknya ini.

Tenaga yg tersisa di raga Arion hanya mampu cukup membuka kelopak matanya setengah, melirik sekilas cwo berambut merah itu masih kalem duduk di kasur miliknya.

"Santai aja, anggap ruangan sendiri. Ambil minum sendiri ya" Ucap Arion menunjuk ke arah kulkas kecil dekat dengan meja gaming miliknya.

"Gue cuma sebentar kok. Nganterin ini" Ucap Harris menyodorkan totebag yg sedari tadi ia bawa

"Wehhh jaket gue. Thanks ya, repot-repot"

"Haha.. Gakk" Agak canggung percakapan sore hari itu.

Kali pertama Arion menerima tamu di apartemen barunya yg ini, bisa dibilang tamu pertama. Wih mamih tamu pertama di apartemen papih nih.

Beberapa camilan yg barusan papih beli, ternyata timingnya pas ada tamu nih. Jadi langsung unboxing aja tanpa babibu. Jajannya lho yg di unboxing bukan lainnya, oke? Lanjut

Obrolan singkat ini itu, hampir semua topik mereka perbincangankan. Perasaan nyaman hinggap di benak Harris hingga ia tanpa sadar merebahkan kepalanya di ujung kasur yg tadi ia duduki.

Sangking asiknya guys mereka berdua duduk diatas karpet lantai bermotif bulan sabit warna golden, sedikit corak bintang golden jg menyemarakkan warna gelap yg ada di karpet itu.

Image Arion yg selalu cool saat diluar ruangan berbeda 180 derajat saat di apartemen miliknya, ia terlihat lebih Mmm cute? Pekir cwo berambut merah ini.

Pemilihan kata yg salah, pemikiran gila macam apa ini. Arion cute? That's so damn funny. Kekeh Harris bergelut dengan pikirannya.

"Waduh udah jam gue nih" Celetuk Arion menatap layar handphone miliknya.

Harris yg akan bergegas mengetahui kode bahwa Arion akan streaming, cabut aja lah ya. Takut ganggu jadinya, toh dia dateng juga tanpa kabar kabur ke Arion dulu.

"Disini aja. Gpp" Tetiba ucapan Arion menghentikan gerakan Harris yg tengah beberes dengan kemasan makanan.

"Yakin? "

"As long as suara lu gak masuk ke mic masih aman" Jelas Arion yg sudah mempersiapkan streamingnya.

Detak jantung agak sedikit abnormal hari ini, apa mungkin efek kopi yg tadi ia konsumsi?. Pria dengan surai dark violet ini meremas sedikit kain didada sebelah kiri, tempat jantung miliknya berdisko.

Tangan besar itu mulai memainkan mouse, keyboard dengan santai. Bertolak belakang dengan ekspresi serius yg terbentuk di wajah maskulin itu.

Dilihat gini makin cakep aja, ehhh?! . Seketika Harris ngefreeze saat otaknya mengatakan hal tak masuk akal itu.

Berusaha mengalihkan perhatian dari tamunya yg masih intens memperhatikan dirinya bekerja, Arion berusaha seprofesional mungkin dalam stream. Jangan sampai jari gemetar itu mempengaruhi suara.

.

.

.

.

.

To be continue ~

Updatenya singkat dulu yaw 😆
Please votenya, maciww

HTS with Papih - {Fanfic} ~ RionCaine (ON GOING) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang