11

1K 111 13
                                    

Yabaii late post 🙂
Upnya hehe...
.

.

.

.

.

.

Samar kejauhan mereka mendengar beberapa cwe berbisik, klo Harris dan Arion suaranya pernah denger di youtube or vt. Fix familiar mereka dengan suara para member solace.

Keringat sedikit membanjiri mereka lagi, bukan hanya keringat karena jogging tapi keringat dingin kalau-kalau ada yg bisa menebak mereka siapa.

Shit! Keknya bukan waktu yg tepat gue ngajak jogging ke keramaian. Gerutu Arion seraya memberikan handuk kecil menutupi kepala dan face dari Harris.

.

.

.

.

.

.

.

Ruangan nampak cukup banyak yg datang, anak tangga sudah membuat beberapa bulir keringat menggantung di jidat Arion.

Tak ia duga akan datang kembali ke agensi barunya, AKA Virtual. Tempat dimana ia bisa menemukan bakat yg perlahan mengudara.

"Gue suka lu ris" Ocehan pembuka yg tidak pas sama sekali.

"Iya. Aku juga suka kamu"

Mendengar jawaban dari sang lawan kontan senyum mengembang tipis, jantungnya cukup kocar-kacir mendapatkan  balasan tanpa ada jeda.

"Serius? ". Gak yakin lawan bicaranya menangkap maksud yg ia utarakan.

"Iya, kamu gamemate paling aku suka" Menoleh dengan senyuman bisnis, manis tapi menusuk.

Skatmat untuk kesekian kali, Arion terjebak dalam friendzone. Seperti naik rollercoaster habis dibawa ke puncak tetiba terhempas ke dasar.

Kali ini ia hanya bisa tersenyum kecut, sedikit tawa garing menyamarkan awkward yg sedang melanda dirinya.

Ocehan mereka emang gk tepat posisinya, karena ini ruangan meeting. Tolonglah papih mosok nembak pas otak lagi panas sih.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

Ahh..katanya cuma setengah?! Ocehan itu justru memprovokasi sang lawan. Makin menjadi-jadi.

Ma.. Malah semuanya. Nada khas orang ngambek lancar meluncur dari bibir tipis itu.

Hmm? Nanggung, Sahut sosok di hadapannya merangsek makin dalam. Nafasnya memburu, terasa panas ketika menyapu kulit.

"Ris.. "

"Ris.."

Suara deep voice memasuki genderang telinganya sampai akhirnya membuat ia tersadar.

Memalingkan muka karena ketahuan melamun, terasa panas kedua pipinya saat ini. Dijamin telinga milik Harris juga sudah memerah.

"Lu Ok bro? "

"Haha iya" Tawa garing awkward moment menyelingkuhi nuansa serius meeting kali ini.

Masih memalingkan muka, segila itu imajinasi Harris hanya karena bertemu Arion lagi setelah sosok itu memasuki mimpinya.

Meeting untuk memperoleh hasil viewers lebih banyak, belum lagi project yg akan mereka hadapi.

Comifuro yg ada di area jakarta, mereka akan mengadakan stand. Well lebih tepatnya team sukses mereka, bukan para mem solace yg terjun langsung ke stand.

Namun mereka selaku artis dari stand yg akan dijual merchandise nya so pasti mereka turut andil di dalam project ini.

Mereka berpengaruh mendongkrak penjualan merchandise mereka, tujuannya yaa tak lain tetap profit. Tapi sisi lain mereka juga senang jika para viewers mereka loyal terhadap mem solace.

Garis bawahi klo vtuber sejenis artis juga, cuma beda dimensi aja. Disaat penting seperti ini justru potongan mimpi semalam yg masuk ke otak Harris.

Mimpi tentang dirinya dan sosok yg sekarang duduk disamping ia. Mimpi yg sus sekaligus menyakiti harga dirinya. Tapi ntah kenapa ia tak bisa menolak permintaan sosok itu.

Apa mungkin karena Harris terlalu sering bareng sama Arion, sampe devil satu ini masuk ke mimpinya. Hmm? Mungkin sih?

Geram dengan keadaan yg menghimpit dirinya hingga ia ingin berteriak bangsat!! Dengan sangat kencang.

Ia tak ingin memahami problematika keuangan yg harus dihadapi sebagai orang dewasa. Aku kira jadi dewasa itu menyenangkan.

But I was wrong. Being adult is another level of agony. Ibaratnya lu mau idup gak idup ya tetap aja membebani bumi.

Balik lagi mau dibilang content yg dibawain cringe sekalipun, dari situlah sumber duit mereka. Mau dikata kasarannya mereka menghasut viewers buat beli merchandise juga emang iya.

Marketing tools lah itu salah satunya pake iklan, dan yak! Para member solace ini yg jadi marketingnya.

Haaaaahhhh

Menghela nafas berat nan panjang, seperti memberikan efek nikotin yg meringankan beban pikiran.

Meeting offline kek sekarang aja udah bikin beban pikiran, para talent harus memikirkan gimana caranya merchandise mereka bisa laku dan menarik perhatian. So pasti income yg bakal masuk ke mereka bertambah, however yaaa yg paling untung tetap agensinya sih.

Salahkan cara interaksi mereka yg membuat Harris jadi bengong hari ini, berkedok latihan tapi jatohnya lain. Apalagi sama Arion, apa yg gak mungkin malah jadi mungkin di antara keduanya.

Fix ini membuat Harris kalah telak, imajinasi yg mereka buat sendiri guna menyenangkan viewers malah balik jadi senjata makan tuan. Hingga iblis ungu itu justru masuk ke dalam mimpinya semalam.

Masih sibuk dengan pikiran sendiri, beradu gak karuan beberapa hal yg membuat ia tak bisa konsentrasi. Hingga ia tak menyadari tangan kanannya sudah di genggam oleh seseorang.

Sosok itu memegangi tangan kanannya dengan tangan kiri, meremasnya pelan. Kembali memberikan energi positif kedalam diri Harris. Otaknya ingin menolak sensasi nyaman itu, tapi hatinya enggan lepas.


To be continue ~

Upnya lagi dikit-dikit yaw. Btw jan lupa votenya. Maciww 😘

HTS with Papih - {Fanfic} ~ RionCaine (ON GOING) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang