13

1.1K 135 21
                                    

Yakali gak lanjut 😣 nanggung bet atuh
Chapter 13 nih, angka keramat dan aku telat up 🙂 efek godaan bantal ngajak ke alam mimpi 🤫

.

.

.

.

.

.

.

.

Sehingga saat dia berteriak sekalipun tidak akan terdengar suaranya dari luar ruangan, hmm cukup cerdik juga mamih kita.

"Aghhh!! Aduh!! "

Suara teriakan orang lain, yg pasti bukan Harris ataupun arion membuat mereka teringat ada tamu lainnya.

Shibal! Kali ini apalagi, geram Arion menyoroti dengan senter HP sosok yg sekarang tengah mengaduh itu.

.

.

.

.

.

.

Para tamu yg justru terbangun karena listrik padam, kini membuat mereka berkumpul di halaman rumah.

Pagar lumayan tinggi di rumah milik Harris, hingga privasi pada penghuninya tetap terjaga.

Mungkin beberapa kali Harris akan mencuri pandang keluar ketika penat melanda, cukup beberapa langkah raganya sudah ada di balkoni.

Balkoni yg terlihat cukup kecil untuk sekumpulan keluarga, namun bisa buat nongkrong seorang diri. Cari angin malam dingin bisa bikin refreshing, sambil memejamkan mata pasti stress bisa hilang.

Situasi Harris yg masih berdekatan dengan Arion tidak membuat dua tamu lainnya mempertanyakan.

Bahkan saat mereka menemukan Harris di gendongan Arion ekspresi wajah mereka hanya datar.

Tidak mengolok-olok ataupun terkejut, seakan sudah menjadi rahasia umum tentang kedekatan dua makhluk ini. Si rambut merah dan di rambut dark violet.

"Mmm Arion" Panggil sosok yg kini masih ada dipangkuan dirinya

"Turunin" Sambungnya lagi mendapatkan Arion hanya melirik dirinya sekilas sebelum keheningan menyapa mereka kembali.

Jadi siapa tamu lainnya? Kok bisa mereka ada diruang tamu Harris?

"Abaikan kita aja, ya gak sou? " Celoteh gin yg masih duduk santai didepan perapian kecil.

Cahaya bulan sudah tersamar oleh awan yg bergulung-gulung menyelimuti malam di kota, bahkan bintang seakan ditelan oleh mereka juga lama kelamaan.

"Iya. Biasa aja" Sahut souta yg kembali memainkan hpnya. Sedang bersandar punggung dengan gin yg hanya memandangi langit malam yg muram.

Sementara itu pria dengan rambut dark violet ini tidak ada keinginan melepaskan Harris dari dirinya, justru mendekap erat.

Sesekali mengusap punggung Harris, membuat empunya tenang. Well, dia udah tenang banget karena udah ada perapian kecil yg menemani mereka dipelataran rumah. Tanpa terkecuali nyamuk yg juga hinggap disana sini memberikan kiss mark merah kecil.

Empat ekor ini masih sibuk dengan pikiran masing-masing, sedikit ocehan mewarnai malam. Harris tak banyak bicara, rasa takut masih mengelitik jiwa itu.

Nyali yg ia miliki menciut bersamaan dengan dimanjakan dirinya oleh sosok yg daddyable ini.

Ia memainkan sedikit ujung lengan baju Arion efek gabut dan bingung mau memulai percakapan apa. So pasti souta dan gin masih mengumpulkan nyawa, mengingat mereka baru bangun karena kelelahan aktivitas seharian.

HTS with Papih - {Fanfic} ~ RionCaine (ON GOING) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang