........"Jangan percaya ucapan Madam. Kali ini aku juga meragukan ramalan nya."
Di dalam mobil Hana dan Selina kepikiran dengan ramalan Madam moon yang sangat mengejutkan dan tidak masuk akal. "Bagaimana bisa aku meragukan ramalan itu? Bagaimana jika benar terjadi?"
"Mengorbankan cinta sejati untuk menggantikan kematian mu itu adalah ramalan yang aneh!" cetus Hana marah dan tidak percaya.
"Aku sudah mengalami banyak hal aneh Hana. Sulit bagiku untuk tidak percaya ramalan itu," balas Selina sadar apa yang sudah dia lalui selama ini sudah sangat aneh memutar waktu kembali.
"Untuk jaga jaga hindari saja tempat yang di ramalkan Madam. Mungkin itu bisa membantu mu," saran Hana.
"Turun kan aku disini. Aku butuh waktu memikirkan banyak hal sendirian," pinta Selina sambil menatap keluar jendela.
Hana memberhentikan mobil nya di tepi jalan kemudian Selina segera turun dari mobil. "Jika butuh aku temani kabari saja aku. Aku pasti tidak akan datang," ujar Hana mencoba menghibur.
"Terima kasih." Hana merasa tidak tega meninggalkan Selina yang murung namun jika Selina sudah meminta nya pergi dia tidak bisa duduk diam karena hal itu hanya akan menganggu Selina.
Selina berjalan dengan tatapan kosong tampak sangat lelah membuat Hana khawatir. Hana mengambil ponsel nya lalu diam-diam mengambil foto Selina yang sedang berjalan.
Hana mengirim foto dan pesan kepada seseorang yang jujur sangat dia benci juga. 'Jemput gelandang ini sebelum dia mencoba bunuh diri'.
Setelah selesai Hana melajukan mobil nya pergi dari sana berharap pesan yang dia kirim dapat di baca oleh orang itu segera. Sementara itu Selina masih berjalan di tepi jalan tidak tahu mau ke arah mana.
Ini tidak adil. Jika pada akhir nya aku akan mati muda lebih baik tidak usah beri aku kesempatan! Kesempatan ini hanya akan membuat kematian ku berikutnya lebih menyakitkan.
Selina yang merasa frustasi memukul jidat nya beberapa kali hingga meninggalkan bekas merah, Selina melihat ke arah jalanan yang banyak mobil berlalu lalang. "Jika aku mati sekarang sepertinya jauh lebih baik," gumam Selina terlintas ingin mengakhiri hidup nya.
Selina melangkah mendekati jalan tanpa pikir panjang kemudian sebuah mobil melaju kencang ke arah nya tanpa peduli Selina berhenti tepat di depan arah mobil itu melaju kencang.
Aku lelah hidup seperti ini. Aku ingin mati saja..
Mobil itu berhenti dengan cara mendadak membuat Selina yang melamun tersadar dari lamunan nya lalu seorang pria keluar dari dalam mobil dengan wajah marah.
"Kamu gila?"
"Zavan."
Pria itu adalah Zavan yang datang menemui Selina namun Selina malah ingin bunuh diri di tangan nya sendiri. Zavan menarik tangan Selina membawa Selina masuk kedalam mobil sementara Selina patuh tidak ada penolakan.
Zavan kembali melajukan mobil nya dengan kecepatan tinggi. "Kenapa kamu tidak menabrak ku saja tadi?" tanya Selina dengan bodoh nya.
"Kamu pikir aku akan membunuh calon istri ku sendiri?" marah Zavan tampak dia sangat ingin memakan Selina detik itu juga.
"Apa yang terjadi padamu?" tanya Zavan sepertinya khawatir dengan Selina.
"Tidak ada." tidak mungkin Selina menjelaskan apa yang sudah terjadi pada Zavan tentu saja hal itu tidak masuk akal sama sekali. Zavan juga tidak akan percaya pada ramalan.
"Kamu tidak pintar berbohong. Lain kali jika ingin mati loncat saja dari gedung agar tidak merepotkan tangan orang lain," ujar Zavan kesal namun Selina dengan bego nya mengiyakan.
Setelah obrolan singkat itu di sepanjang jalan kedua nya hanya diam saja hingga akhir nya Zavan memberhentikan mobil nya di sebuah tempat yang sangat asing bagi Selina.
"Kenapa berhenti? Ini sudah malam aku ingin pulang saja," ujar Selina tidak mood.
"Ikut dengan ku sebentar." ajak Zavan membuat Selina tidak bisa menolak.
Kedua nya turun dari mobil lalu berjalan ke arah taman di tepi danau yang indah dengan sinar bulan di malam hari terpancar jelas membuat suasana malam itu terasa nyaman.
"Tempat apa ini?" tanya Selina tidak pernah pergi ke tempat seperti ini.
"Hanya taman tua yang di tinggalkan." tempat itu memang sepi hanya ada mereka berdua dan banyak tumbuhan merambat di mana mana seperti di bangku taman, ayunan, dan jembatan danau.
"Kamu sering datang kesini?" tanya Selina kagum dengan suasana taman tua ini.
"Iya. Sejak kecil aku suka tempat ini," jawab Zavan yang terdengar tenang tidak dengan nada marah lagi.
Zavan menggandeng tangan Selina lalu kedua nya berjalan di jembatan danau berdua membuat Selina merasa gugup dan wajah nya hampir saja memerah.
Mengapa aku merasa hal ini seperti momen romantis di drama Korea?
Sesampainya di tengah jembatan Zavan sama sekali tidak mau melepaskan tangan Selina justru dia menggenggam erat tangan Selina membuat jantung Selina berdetak sangat kencang. Ini tidak normal. batin Selina.
"Kamu sudah merasa tenang?" tanya Zavan yang langsung mendapatkan balasan anggukkan dari Selina.
"Kenapa kamu mencoba bunuh diri? Kamu mau aku kehilangan mu lagi?" tanya Zavan membuat tubuh Selina mematung.
"Besok adalah hari pernikahan kita. Aku tidak ingin hari pernikahan menjadi hari kematian," ucap Zavan menundukan kepala nya.
Selina mengangkat dagu Zavan dengan jari nya membuat Zavan menatap mata nya saat berbicara.
"Maafkan aku. Aku janji tidak akan mengulangi nya lagi," ucap Selina tulus.
Entah mengapa Selina hanyut kedalam momen ini padahal dia dulu sangat anti dengan Zavan yang selalu mengganggu hidup nya namun kini dia merasa Zavan berbeda.
"Aku pegang janji mu."
Di momen bahagia itu Selina tanpa sengaja teralihkan pada patung malaikat di air mancur taman yang sudah rusak. Hanya ada satu patung malaikat cinta.
............
Apakah Selina akan mati di taman tua?
KAMU SEDANG MEMBACA
SELINA
RomanceSelina seorang wanita yang tidak berhasil mendapatkan cinta suami nya dan keluarga nya. Semua orang membenci nya termasuk suami nya sendiri yang tega selingkuh dengan kakak kandung nya, kedua nya menjalin cinta sebelum pernikahan terjadi. Alasan ap...