........
Pagi menjelang dengan lembut, sinar matahari yang menyelinap di antara tirai jendela menyapa Selina dengan lembut. Selina terbangun dengan rasa tenang yang belum pernah dirasakannya sejak malam kemarin.
Dia merasa ringan, seperti beban emosional yang selama ini membebani hatinya telah terangkat. Selina mengulurkan tangan untuk mencari Zavan di sampingnya, namun tidak ada Zavan di tempat tidur.
"Zavan kemana?" gumam Selina kebingungan mengapa Zavan sudah menghilang dari sisi nya.
Dengan hati-hati, Selina beranjak dari tempat tidur dan menuju ke dapur. Aroma kopi yang menggugah selera dan bau roti panggang yang baru dipanggang menyambutnya.
Zavan sudah bangun lebih awal, dan kini sedang menyiapkan sarapan dengan penuh perhatian. Selina melihat Zavan dengan rasa kagum. Dia menyadari betapa pentingnya kehadiran Zavan dalam hidupnya, dan bagaimana perasaan mereka yang terkadang menjadi rumit bisa diselesaikan dengan komunikasi dan cinta.
"Selamat pagi," ucap Selina lembut saat memasuki dapur.
Zavan menoleh, dan senyum lembut terukir di wajahnya. "Selamat pagi. Aku sudah menyiapkan sarapan. Aku pikir kita butuh waktu bersama untuk memulai hari ini dengan baik."
Selina duduk di meja makan, menikmati aroma hangat sarapan yang disajikan Zavan. "Terima kasih. Aku sangat menghargai semua ini."
"Mungkin kita perlu berbicara lebih lanjut tentang kemarin malam," kata Zavan sambil mengisi cangkir kopi Selina. "Aku pikir penting bagi kita untuk saling mengerti dan mendukung satu sama lain."
Selina mengangguk, merasa lega karena Zavan membuka kesempatan untuk berbicara lebih jauh. "Aku setuju. Aku tahu kemarin malam adalah malam yang penuh emosi, dan aku merasa aku harus lebih banyak berbicara tentang apa yang aku rasakan."
Zavan duduk di sebelah Selina, menatapnya dengan penuh perhatian. "Aku juga ingin membahasnya. Aku tidak ingin ada lagi kesalahpahaman antara kita."
Selina meminum kopinya dengan hati-hati, lalu mulai berbicara.
"Sebenarnya, aku merasa sangat bersalah karena semua yang terjadi. Aku tahu kita sudah menikah, dan aku seharusnya lebih terbuka dan tidak egois. Aku hanya merasa takut dengan apa yang mungkin terjadi di masa depan."
Zavan menatap Selina dengan lembut. "Selina, aku mengerti perasaanmu. Aku juga merasa kesal dan bingung. Tapi, yang penting sekarang adalah kita saling memahami dan mendukung satu sama lain. Kita harus melewati ini bersama."
Selina merasa terharu mendengar kata-kata Zavan. "Aku minta maaf jika aku membuatmu merasa tidak dihargai. Aku tidak ingin merusak hubungan kita hanya karena ketidakpastian yang ada dalam pikiranku."
Mereka melanjutkan sarapan dengan percakapan yang penuh pengertian dan ketulusan. Selina merasa lega karena bisa berbicara dengan jujur tentang perasaannya, dan Zavan juga menunjukkan kepeduliannya, membuat Selina merasa dihargai dan dicintai.
Setelah sarapan, Zavan mengusulkan untuk pergi berjalan-jalan di pantai. "Aku pikir kita bisa pergi ke pantai untuk merilekskan pikiran kita dan menikmati waktu bersama. Aku yakin udara segar dan pemandangan akan membuat kita merasa lebih baik."
Selina setuju dengan senang hati, dan keduanya berangkat menuju pantai. Saat mereka sampai di sana, angin sepoi-sepoi dan suara ombak yang berdebur memberikan ketenangan yang sangat dibutuhkan. Mereka berjalan di tepi pantai, merasakan pasir yang lembut di bawah kaki mereka.
Zavan meraih tangan Selina dan menggenggamnya erat. "Aku tahu ini mungkin terasa berat, tapi aku ingin kamu tahu bahwa aku akan selalu ada untukmu. Apa pun yang terjadi, kita akan menghadapi semuanya bersama."
Selina menatap Zavan dengan penuh rasa syukur. "Terima kasih, Zavan. Aku merasa lebih baik setelah semua ini. Aku tidak akan bisa melewati semuanya tanpa dukunganmu."
Mereka terus berjalan sambil menikmati keindahan pantai. Selina merasa semakin dekat dengan Zavan. Setiap langkah terasa penuh makna, dan Selina tahu bahwa mereka berdua memiliki ikatan yang kuat. Mereka berhenti sejenak untuk duduk di tepi pantai, menikmati matahari yang mulai terbenam di ufuk barat.
"Zavan," ucap Selina dengan lembut, "aku benar-benar mencintaimu."
Zavan tersenyum, wajahnya bersinar dengan kebahagiaan. "Aku juga mencintaimu, Selina. Dan aku akan selalu ada di sini untukmu."
Malam semakin gelap, dan suasana pantai menjadi lebih tenang. Selina merasa tenang dan bahagia. Dia tahu bahwa meskipun ada tantangan dan ketidakpastian di depan, mereka berdua akan menghadapinya bersama. Ketika mereka kembali ke rumah, Selina merasa lebih yakin tentang masa depan mereka.
Ketika mereka memasuki rumah, Selina mengamati Zavan dengan penuh kasih. "Aku tahu bahwa kita harus menghadapi banyak hal, tapi aku merasa lebih kuat ketika kita bersama."
Zavan mengangguk, menatap Selina dengan mata penuh cinta. "Aku juga merasa demikian. Kita akan menghadapi bersama. Aku tidak akan pernah meninggalkanmu."
Mereka menghabiskan malam dengan penuh kebersamaan, berbagi cerita, dan saling mendukung. Selina merasa bahwa malam ini adalah awal dari babak baru dalam hubungan mereka. Dia tahu bahwa ada banyak hal yang harus dihadapi, tetapi dia merasa lebih siap untuk menghadapinya bersama Zavan.
Selina dan Zavan telah melewati masa-masa sulit dan kini semakin dekat dari sebelumnya. Setiap hari mereka berusaha untuk memperkuat ikatan mereka dan saling mendukung. Meskipun ada ketidakpastian di depan, Selina merasa yakin bahwa cinta dan komitmen mereka akan membawa mereka melewati segala rintangan.
Saat mereka berbaring di tempat tidur, Selina memandang Zavan dengan penuh rasa syukur. "Terima kasih sudah selalu ada untukku. Aku merasa sangat beruntung memiliki kamu di sampingku."
Zavan merangkul Selina dengan lembut. "Aku juga merasa beruntung memiliki kamu, Selina. Kita akan selalu bersama, menghadapi segala sesuatu yang datang."
Selina memejamkan mata, merasa damai dan bahagia. Dia tahu bahwa meskipun masa depan mungkin tidak pasti, selama mereka saling mencintai dan mendukung satu sama lain, mereka akan dapat menghadapi apa pun yang datang. Selina merasa siap untuk menghadapi hari-hari mendatang dengan penuh semangat dan cinta yang baru ditemukan.
.......
Bersambung......
KAMU SEDANG MEMBACA
SELINA
RomanceSelina seorang wanita yang tidak berhasil mendapatkan cinta suami nya dan keluarga nya. Semua orang membenci nya termasuk suami nya sendiri yang tega selingkuh dengan kakak kandung nya, kedua nya menjalin cinta sebelum pernikahan terjadi. Alasan ap...