***
Note : Chapter kali ini cukup panjang, jangan capek-capek ya baca nya huhu Thank uuu 👊🏻
Sabiru dirujuk ke masa bed rest untuk rehabilitasi nya, untung nya masa kritis sudah berlalu hanya saja Sabiru masih dinyatakan koma.
Minggu pertama Sabiru koma, Satria dan Nadine benar-benar resah, mereka merasa tidak nyaman dalam situasi seperti ini, mereka cukup takut bahwa Sabiru akan menyerah dalam keadaan nya, namun dengan cepat mereka harus tepis sebab proses pemulihan Sabiru mulai membaik secara perlahan walau Sabiru kehilangan kesadaran nya.
Tentu saja sebagai sahabat karib, Satria mencari tahu informasi yang terkait mengenai kecelakaan Sabiru. Satria mendapatkan informasi dari teman satu kelompok Sabiru, mereka mengatakan Sabiru bersama dengan Malik teman satu kelompok mereka juga.
Namun sampai saat ini Malik tidak muncul dari permukaan, Satria sudah menelusuri nya bahkan alamat rumah Malik sudah dia datangi Malik tidak ada sama sekali, hal itu benar-benar membuat Satria curiga.
Tidak mungkin kecelakaan itu akibat keteledoran Sabiru, pasal nya pihak Rumah sakit menyatakan bahwa kemungkinan besar Sabiru mengalami tekanan yang membuat nya sulit bernafas dan kecelakaan itu terjadi akibat reaksi Sabiru yang shock.
Dan Satria tahu persis sahabat nya itu pandai menyetir mobil, walau memang sedikit oleng tapi tidak sampai menyebabkan kecelakaan seperti itu.
Sekarang sudah memasuki minggu kedua Sabiru dinyatakan koma, Satria hanya bisa menghela nafas nya berat, kini dia sedang menjenguk Sabiru.
"Bangun kek Bir, tugas lo noh numpuk. Lo gak takut kah ngulang matkul?" ujar Satria pada Sabiru yang terpejam.
Beberapa detik setelah mengatakan hal seperti itu ada respon kecil dari tubuh Sabiru, Satria mengernyit heran dia mengamati Sabiru.
Jari-jemari Sabiru bergerak, kedua mata itu mulai terbuka secara perlahan membuat Satria sontak terkejut, lelaki itu ingin memastikan nya lebih dekat.
"Bir, Sabiru? Lo udah sadar?" serbu Satria menatap Sabiru dengan khawatir.
Sabiru merespon dengan helaan nafas yang bisa Satria dengar, dengan cepat Satria keluar dari ruangan dan memanggil Dokter ataupun Perawat.
***
Sudah 1 minggu berlalu setelah Sabiru sadar dari koma nya, tubuh nya masih lemah dan tidak bisa berinteraksi yang berat-berat, Sabiru masih harus mendapatkan perawatan terapi secara intensif.
Pada awal nya ketika dia membuka mata Sabiru kebingungan apa yang terjadi pada diri nya? Hal pertama yang dia lihat adalah Satria dan Dokter serta para Perawat.
Dan pikiran pertama nya adalah mempertanyakan keberadaan Renjana? Dia merindukan roh cantik itu, dia ingin berinteraksi dengan nya.
"Nak butuh sesuatu?" suara Catra menginterupsi, Sabiru menoleh dia tersadar dari lamunan nya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Renjana Abadi
Teen Fiction"Nama doang Abadi, tapi orang nya nggak Abadi" Kalimat itu keluar dari mulut lelaki jangkung di samping si surai coklat Renjana. Lelaki itu Tanggara Sabiru nama nya. Sabiru adalah saksi bahwa sosok amerta itu benar-benar lenyap di hadapan nya setel...