***
Hari ini tanggal 31 Desember, menandakan bahwa esok sudah berganti tahun. Di pagi yang cerah ini Sabiru merasa suara samar-samar yang cukup berisik di ruangan kamar nya.
Rasa nya tidak nyenyak jika tidur diganggu oleh suara-suara berisik, Sabiru hanya ingin pagi ini sangat damai dan tenang. Dengan perlahan Sabiru membuka mata nya menatap ke sekitar ruangan kamar nya.
Pendengaran nya menangkap dua orang yang sangat dia kenal sedang berbincang-bincang di sofa yang berada di ruangan kamar. Sabiru bangkit dari posisi tidur nya, menatap kedua orang itu. Satria dan Nadine.
"Ngapain lo pada kesini?" tanya Sabiru tidak ramah, suara nya khas bangun tidur.
Atensi mereka beralih pada Sabiru.
"Widih yang mulia Raja udah bangun" sarkas Satria disertai tepukan tangan kecil.
"Biru, ayo bakar-bakaran malam tahun baru!" seru Nadine semangat.
Sabiru mendecak sebal, lelaki itu menatap kesal kepada Satria dan Nadine, lagipula kenapa harus di pagi hari ini mereka menganggu tidur Sabiru.
"Harus banget gitu datang pagi-pagi banget?" ucap Sabiru masih saja tidak ramah, lelaki itu mengambil gelas berisikan air di atas nakas dekat kasur milik nya.
Kemudian meneguk nya perlahan.
"Eh homo, jam 9 pagi tuh udah mau siang tau" cibir Satria, disertai gelak tawa Nadine.
"Satria gitu banget!" tawa Nadine yang masih terdengar di pendengaran Sabiru dan Satria.
Sabiru melempar boneka teddy bear graduate ke arah Satria. "Lucu lo begitu?"
Sayang nya lemparan Sabiru tidak tepat mengenai Satria. Satria dengan tepat menepis boneka itu dengan tangan nya.
"Boneka teddy, dari siapa Bir?" Satria mengambil boneka teddy yang terjatuh akibat tepisan tangan nya, dan mengubah topik pembicaraan.
"Dari pacar ya, Bir" timpal Nadine, perempuan cantik itu merebut boneka teddy dari genggaman Satria.
"Eh emang dia punya mantan? Selama ini?" Satria bertanya pada Nadine.
Rasa nya mereka sedang membicarakan Sabiru di hadapan Sabiru sendiri, ya memang benar sih. Sabiru mengambil nafas panjang.
"Apasih? Itu dari Ibun" jelas Sabiru singkat, tidak ingin di salah pahami.
Satria dan Nadine memanggut bersamaan. "Ohh dari Ibun" jawab mereka juga bersamaan.
"Jadi ngapain kalian kesini?" Sabiru kembali mempertanyakan tentang keberadaan mereka disini.
"Ayo bakar-bakaran malam ini" ajak Nadine dengan semangat, memang mereka berdua memiliki rencana untuk membuat acara bakar-bakaran bersama di malam tahun baru.
KAMU SEDANG MEMBACA
Renjana Abadi
Novela Juvenil"Nama doang Abadi, tapi orang nya nggak Abadi" Kalimat itu keluar dari mulut lelaki jangkung di samping si surai coklat Renjana. Lelaki itu Tanggara Sabiru nama nya. Sabiru adalah saksi bahwa sosok amerta itu benar-benar lenyap di hadapan nya setel...