***
Note : Chapter kali ini cukup panjang, jangan capek-capek ya baca nya huhu Thank uuu 👊🏻
Samar-samar Sabiru membuka mata nya perlahan, yang pertama kali dia rasakan adalah rasa sakit yang sangat luar biasa. Sabiru merasa bahwa tubuh nya berbaring di atas brankar (Emergency Bed)
Di atas brankar, brankar didorong beberapa orang yang bisa Sabiru lihat secara samar-samar, ada suara-suara yang tidak terdengar dengan jelas, saat itu juga Sabiru kehilangan kesadaran nya lagi.
Dalam satu kali membuka mata Sabiru terkejut dengan sekitar nya, semua putih dan hening, Sabiru yang awal nya di posisi duduk dia bangkit untuk berdiri, dia melihat luka-luka berada di lengan nya, aneh nya tidak ada rasa sakit.
"Gue dimana?" tanya Sabiru kepada diri nya sendiri, dia menatap ke sekeliling sekitar nya, tidak ada apa-apa hanya ada warna putih dan suara air yang tenang.
Sabiru mengernyit heran, terakhir dia mengingat teriakan Renjana yang meminta tolong, kala itu Sabiru masih mengingat Renjana menangis terisak akibat diri nya.
"Kak Jana ..." suara Sabiru melirih ketika mengingat sepenggal ingatan tersebut, merasa pasrah Sabiru kembali duduk.
Dirinya kenapa? Apa yang terjadi pada diri nya? Sabiru di dunia mana? Apakah ini akhir dari hidup nya sendiri?
***
Setelah mendengar kabar kecelakaan sang Adik, Laily bergegas pergi dari Kantor nya dan melewati tugas penting nya, kali ini prioritas nya bukan lah kerjaan nya, kali ini adalah Tanggara Sabiru.
"Lo mau kemana Ly?!" Begitu lah orang-orang bertanya kepada Laily yang pergi begitu saja tanpa memberikan alasan yang jelas.
Laily dengan keringat yang mengucur dari pelipisnya itu segera menghubungi Catra dan Sehan untuk memberi tahu kabar buruk ini.
Tidak ada panggilan yang menjawab, Laily tidak mau membuang waktu nya lagi dia bergegas menjalankan kendaraan nya menuju Rumah sakit yang dilaporkan.
Sesampainya di tujuan Laily bergegas masuk kedalam bangunan Rumah sakit dan kemudian bertanya kepada perawat yang berjaga di resepsionis.
"Maaf saya tadi dapat laporan dari telepon Rumah sakit ini kalau Adik saya kecelakaan? Apa benar?" Laily langsung menyerbu pertanyaan kepada perawat di hadapan nya.
Perawat itu menganggukan kepalanya. "Apa anda wali Tanggara Sabiru?"
Laily mengangguk, raut wajah nya sudah panik, tangan nya sudah mulai gemetar kecil.
"Saya antar ya Kak" Perawat itu kini mengantar Laily ke ruangan UGD (Unit Gawat Darurat)
Namun di ruangan UGD Sabiru tidak terlihat disana? Perawat itu mulai bertanya kepada perawat lain yang sedang menjaga di ruangan itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Renjana Abadi
Fiksi Remaja"Nama doang Abadi, tapi orang nya nggak Abadi" Kalimat itu keluar dari mulut lelaki jangkung di samping si surai coklat Renjana. Lelaki itu Tanggara Sabiru nama nya. Sabiru adalah saksi bahwa sosok amerta itu benar-benar lenyap di hadapan nya setel...