2. Fregrance

5.1K 318 1
                                    

Haechan tuh wangi dan itu yang buat Jaemin betah banget dusel ke si manis sampai anaknya risih.

"Minggir!" Haechan dorong kepala Jaemin yang bersandar di bahunya sambil mengendus aroma manis cokelat bercampur vanilla di leher si manis.

Kesal, Haechan tuh!
Dia kan lagi kerjakan tugas, cukup sulit buat Haechan kerjakan tugas di kantin yang ramai plus kepala Jaemin yang ganggu banget.

Haechan tuh emang suka main-main flirting ke Jaemin atau dominan lain, cuma kalau situasinya serius dia males!

Walaupun ini adalah salah dia sendiri karena semalem asik mabar game bareng Jeno sampai pagi dan lupa kerjainnya, untung kelasnya di mulai siang.

Cuma yang jadi masalahnya dia yang otaknya pas-pasan ini gak fokus karena kelakuan Jaemin.

Interaksi keduanya tak ayal buat dua orang di depan mereka saling tatap, walaupun sebenarnya sudah bukan hal asing kalau Haechan sama Jaemin itu suka dusal-dusel satu sama lain.

"Kalian bisa diem gak sih?" tukas Renjun, pemuda rantau dari China yang berparas cantik tapi judes.

"Jaem tuh, Njun! Orang lagi serius nugas, juga.Mana kelas mulai lima belas menit lagi." Haechan bela diri, lalu kembali ke laptop yang menyala di meja kantin itu.

Haechan emang sesuatu, bisa dia ya kerjakan tugas di kantin.

"Kok gue sih, Chan!"

"Ya emang lo, Jaem!"

"Kan gue cuma mau cium wangi lo doang!"

"Ya gak sekarang juga, Jaem!"
Haechan kesal, emang enak di tolak, kemarin dia di tolak kithkith sekarang ia tolak si Jaemin itu!

"Aduh malah makin ribut kalian, diem. Mark tuh, Chan!" tunjuk Jeno, yang aslinya berbohong supaya Haechan tidak teriak lagi, soalnya beberapa orang di sana sudah mengalihkan atensi pada Jaemin dan Haechan yang hampir ribut.

Dan benar saja, Haechan langsung mengarahkan pandangan ke tempat yang di tunjuk Jeno, "Hah? Mana? Duh mana gue tadi ribut, ilfeel gak ya dia?" cerocos Haechan, salah tingkah.

Namun, ia tak menemukan sosok Mark dalam pandangannya, atensinya kembali ke Jeno saat ia dengar kekehan geli dari sahabat game nya itu.
"Jeno!" pekik Haechan nyaring, buat Renjun, Jeno, dan Jaemin tutup kedua telinganya.

"Lu sih ah!" Renjun pukul lengan kekar Jeno. Lalu, menutupi wajahnya dengan telapak tangan, ia malu jadi perhatian seisi kantin gara-gara kelakuan teman-teman anehnya ini.

Diam-diam, Jaemin memicingkan mata tak suka, ia tau Haechan suka Mark, kakaknya Jeno.

Mereka semua tau, tapi entah kenapa Jaemin menyimpan rasa tak suka akan ketertarikan Haechan pada Mark.

Jaemin tarik tangan Haechan yang tadi berdiri buat nabok Jeno, buat duduk lagi di sebelahnya.

Cup

Cup

Dua kecup kilat Haechan dapat di bibir hatinya.
"Udah, jangan ribut lagi, keburu masuk kelas, sini gue kerjain." Jaemin berucap dengan nada kalem, menarik laptop Haechan.

Haechan kedipkan matanya lucu sambil natap Jaemin, bisa-bisanya Jaemin kecup-kecup di kantin.

Sedangkan, Jeno dan Renjun cuma menatap bosan pada penyelesaian masalah yang selalu dengan cara yang sama, tiap mereka ribut Haechan pasti bakal kicep cuma dengan ciuman Jaemin.
Dan sekarang malah makin gak tau tempat!

"Jurusan kita beda, Jaem. Emang lo bisa?"

"Lo lupa gue dari awal emang suka seni, kan gue di bisnis karena papa." kata Jaemin, tangan sebelahnya elus rambut coklat madu punya Haechan yang lembut mirip rambut bayi.

Jaemin anak tunggal, jelas ia satu-satunya harapan keluarga dan karena itu juga ia kubur kesukaannya terhadap seni demi belajar bisnis untuk teruskan bisnis papa.

"Aaa~~~ Nana yang terbaik, sayaaangg Nana!" seru Haechan.

"Kenapa gak pacaran aja sih kalian? Heran." Dengus Renjun.

"Echanie sukanya sama Kak Mark."

"Mark gak suka sama lo." Canda Jeno, selaku adik kandung Mark.
Buat si manis cemberut main-main.

Emang boleh di lanjut ff gaje ini???
Kalo boleh votment coba..hehe


Am(ig)o'r? [NAHYUCK]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang