9. Sweety

2.3K 162 3
                                    

Note : Momen Jaemhyuck gak rame di part ini, ini part Markhyuck pdkt.


Indahnya senja nampaknya menular sampai pada perasaan sosok manis yang sedang memakan es krim sambil menatap sesosok yang selalu ia kagumi.

Rasanya es krim ini jadi semakin enak karena dimakan di sebelah Mark.

Mereka tadi cukup banyak mengobrol hal-hal biasa seperti kegiatan Mark di kala memasuki semester akhir.

Makanan kesukaan, tentang kampus, film dan hal-hal yang kiranya sedang ramai di bahas di sosial media.

Namun dari itu juga, Haechan tau, ternyata Mark bukan orang yang buang-buang waktu untuk sekedar mau tau hal yang tidak penting.

Mark memiliki alur hidup yang cukup monoton dan disiplin.
Kuliah, ikut bisnis bersama ayahnya, belajar.

Beda sama dia dan Jaemin yang masih bisa nongkrong kesana-kemari dan gak serius amat hidupnya.

"Btw, kamu berteman sama Jeno udah lama?" Mark memecahkan keheningan.

Haechan mengangguk, mungkin kalau Jaemin lihat cowok itu sudah gemas sama rambutnya yang tuing-tuing.

"Sejak shs, mungkin?" jawabnya tak yakin.

"Mungkin?"

"Aku kurang yakin."

"Kalau gitu kamu juga teman Renjun?" tanya Mark hati-hati, entah kenapa intinya itulah yang Haechan tangkap dari ekspresi Mark.

"Iya pastinya, kami satu kelas." Haechan masih agak pasif, tak terlalu banyak bicara atau menciptakan bahan obrolan, karena ia gugup sebenarnya, sejak awal juga Mark yang buka omongan.

Senang sih, karena bersamanya Mark tidak sedingin yang di beritakan, orangnya.
"Oh, Renjun sering datang ke rumah, jadi aku kenal cukup baik. Tapi, kayanya kamu jarang ya, Chan?"

"Hum, ya gitu deh." Haechan menahan dirinya agar tidak oversharing.

Dan setelah itu yang ada dalam pembahasan mereka adalah soal Renjun saja sampai Haechan heran di buat cowok ini.

Mark sendiri juga di buat keheranan, setahu dia Haechan itu cowok dominan yang cukup attractive, tapi gara-gara Jeno yang bilang Haechan suka sama dia waktu pertama kali Mark cerita ke adiknya kalau Haechan kirim chat, Mark jadi tau  Haechan bukan pihak atas, bukan pula seorang straight.

"Setelah ketemu kamu lebih dekat begini. Ternyata kamu tuh manis ya anaknya, padahal di kampus keren banget."

Oh, akhirnya Mark ini membicarakan dirinya dan bukan Renjun?!

"Oh, rambut kamu lucu. Aku bener-bener gak expect, kamu bisa beda gini di luar kampus. Apalagi kamu satu circle sama Jeno."

Haechan cuma senyum malu sih apalagi waktu Mark tatap dirinya sambil senyum tipis-tipis.

Haechan enggak tersinggung, dirinya cukup mewajarkan karena bukan cuma Mark, siapapun juga gak akan sangka kalau dirinya tuh pihak bawah, Haechan cuma menyesuaikan diri sih.

Temannya dari dulu cuma Jaemin, terus kenal Jeno dan Renjun ternyata mereka dominan, Haechan berpenampilan seperti ketiganya supaya tidak mengundang ujaran negatif yang akan menyakiti mentalnya lagi.

Bayangkan saja kalau seorang submisif berkumpul di tengah dominan, apa tidak di katai murahan dia nantinya??

Koreksi Haechan kalau dia salah! Tapi ini cuma bentuk pertahanan diri sederhana.

"Hehe, aku aslinya dua orang, kak." candanya, menjawab Mark, buat cowok itu tersenyum lebar, mau ketawa juga jaim, sama candaan Haechan juga gak yang lucu banget buat bikin dia ketawa.

Haechan pun gak ingin kasih jawaban lebih, karena tak mau berlebihan di kencan pertama dan buat target ilfeel.

Di bilang manis oleh Mark saja, hatinya sudah berbunga-bunga sekali dan nahan salting tuh susah loh!

Setelah kencan pertama itu, Haechan dan Mark jadi semakin dekat.
Buat Jeno heran, sejak kapan kakaknya yang dingin dan monoton itu jadi demen lakukan hal lain selain belajar dan kerja??

Beberapa kali Haechan ajak Mark makan di kantin bareng sama anak-anak seperjuangan.
Alias, Jeno, Jaemin, Renjun.

Dan udah dua mingguan ini Jaemin jarang berangkat bareng sama si manis. Karena manisnya itu ternyata di jemput oleh Mark.

Pokoknya waktu si manis habis di dominasi oleh Mark.
"Njun, bukan apa-apa. Tapi gue gak yakin sama Abang sendiri, dia kan suka sama lo." Jeno nyeletuk gak pakai mikir, mengabaikan dua manusia yang lagi menuju ke arah mereka buat gabung makan bareng.

Jaemin langsung noleh ke arah Jeno sambil tatap tajam.

Pletak!

Beh, nyaring itu bunyi jidat Jeno yang di sentil sama Renjun.
"Ngomong lagi gue tendang bokong lu ya, Jenong!"

Renjun udah capek bilang ke Jeno kalau dia tuh cowok dominan dan gak bakalan dirinya berubah haluan jadi uke manis kaya Haechan.

Jeno cuma manyun-manyun aja, sampai Mark dan Haechan ikut gabung.

Sedangkan, Jaemin langsung kepikiran ucapan Jeno.
Lha, kalau Mark suka sama Renjun, terus buat apa tuh cowok dekati bear-nya?

Selama itu, mereka banyak ngobrol sih, kecuali Jaemin. Cowok itu kadang merasa kesal karena kaya di campakan oleh sahabatnya.

Perhatian Haechan lebih ke Mark, bukan ke dia kaya biasanya.
"Kak Mark mau makan apa? Biar aku pesan sekalian bareng Njun." tawar si manis.

"Apa aja yang kamu pesan kakak makan, rekomendasi kamu pasti enak, seperti biasa." Haechan senyum salting, terus langsung pergi buat pesan mengabaikan Jaemin, ah kesal dia.

Sedangkan, Jeno memicingkan matanya sambil pasang ekspresi jijik, ih sejak kapan abangnya jadi lebay gini?

Tapi gak lama, "Oh, iya Jaemin? Mau pesan apa?" Si manis berbalik, ah ternyata si beruang masih ingat keberadaannya.

"Kaya biasa aja, Chan." sahutnya datar, susah baginya untuk ramah saat ada orang asing macam Mark, yang mencurigakan seperti ini.

"Kalian pacaran?" Jaemin iseng nanya, Mark noleh ke dia, terus jawab, "Belum. Gak tau kalo besok."

"Gak usah aja kalo gitu." gumam Jaemin pelan sekali, Jeno dan Mark bahkan gak begitu jelas dengar dia bicara apa?

"Lo bilang apa barusan? Sorry, gue gak dengar dengan jelas."

"Bukan apa-apa."

Setelah percakapan singkat itu, aura Mark dan Jaemin jadi negatif, keduanya sinis ke satu sama lain.

Mark sadar kalau teman adiknya yang bernama Jaemin itu gak suka sama dia sejak awal, entah kenapa.

Tapi, kayanya karena Haechan?
"Lucunya kaya bayik, makannya jangan buru-buru, pelan aja swetty, jadi kotor pipi kamu." Mark, usap saus ayam lada hitam yang nempel di pipi Haechan pakai ibu jarinya.

Secara reflek undang dengusan tak suka dari Jaemin. Haechan gak sadar, tapi Mark dan lainnya sadar.

Jaemin agak lain, sejak Mark sering gabung sama mereka. Mulai gak asik, gitu lah?

"Duh, kita disini udah kaya nyamuk, dunia berasa milik Abang sama Haechan." keluh Jeno, bercanda aja sih cuma buat godain mereka dan cairkan suasana, tapi Jaemin kayanya gak suka.

Apalagi cowok itu tangkap hal aneh dari Mark, abangnya Jeno tuh kaya curi-curi pandang ke Renjun.

'Apa bener ya yang di bilang Jeno tadi?' batin Jaemin, di samping kecurigaannya, Haechan sama Mark malah makin lucu aja interaksinya, bikin males.

Kaya lagi ngawasin orang pacaran suasananya.

"Gue duluan!" Jaemin pamit, nadanya datar, tapi dia males lebih lama disana dan saksikan sahabatnya punya prioritas lain???

Haechan mau hentikan Jaemin, tapi cowok itu benar-benar pergi tanpa noleh lagi.












Am(ig)o'r? [NAHYUCK]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang