12. Desire

2.1K 173 12
                                    

Mau ga konflik tapi karena terlanjur masukin Mark, sayang banget kalo ga buat masalah, yakan??

Sorry for typo atau kesalahan ketik lainnya 😕

.
.
.

Haechan merasa pening waktu bangun dari tidur. Pemandangan yang pertama ia lihat waktu buka mata langsung dada sahabatnya.

Entah kenapa Haechan suka sama baunya Jaemin, jadi dia lanjut nempel ke dada sahabatnya sambil hirup aroma tubuh sang sahabat.

Hitung-hitung buat menekan rasa pening yang tau-tau udah hinggap aja waktu dia bangun.

Dia jauhkan wajahnya sejenak.
Dia coba ingat-ingat apa yang buat dirinya jadi pening kaya gini.
Sampai bayangan semalam datang dan buat pipinya memerah.

Kalau ciuman itu mereka sudah biasa, cuma semalam dia sepertinya berlebihan deh?

Dirinya kan minum gak sebanyak itu jadi samar-samar Haechan ingat sebelum benar-benar mabuk, ia goda Jaemin dengan gerakan sensual yang ia pelajari dan iseng ia coba ke sahabatnya.

Malu, dia tubrukan wajahnya lagi ke dada Jaemin dan peluk punggung sang sahabat kencang banget.

Lama-lama, Jaemin yang cuma pakai singlet itu juga terganggu di peluk erat, apalagi sama deru napas Haechan yang makin kuat hirup aroma tubuhnya.

Setelah ini Haechan mau nanya, Jaemin pakai parfum apa sampai wanginya makin lama makin nyaman di cium.

Jaemin menggeliat dan melenguh mana dirinya tak tutup tirai jendela jadi sinar matahari juga lancang menusuk penglihatannya.

Kenapa Haechan gak silau?
Kan tuh anak ndusel di dada Jaemin sepanjang malam.

"Chan?" lirih Jaemin, suaranya masih serak, mana tenggorokannya kering.

Haechan malah gak peduli, cuma jawab dengan gumaman dan lanjutkan kegiatannya, mereka berdua beneran enggak mikir buat segera pulang, padahal Jaemin ada kelas pagi.

Jaemin malah usap-usap belakang kepala si manis. Tidurnya agak gak nyaman karena biasanya dia kalau tidur kan mode samgyetang, tapi di situasi yang mana ada Haechan dia terpaksa pakai baju.

Berdua entah kenapa, kompak malas bangun dari tidur, lagi-lagi gak memikirkan soal orang rumah Seo yang bakal cari-cari anaknya.

Seo Johnny itu tipe ayah yang meskipun anaknya sudah izin pergi dan ia tau kemana sang anak pergi, dirinya akan tetap khawatir.

Pernah dulu, waktu Haechan dan Jaemin ikut reuni SMP, baru juga ngobrol sebentar sama kawan-kawan, makan sajian saja belum, tapi Haechan sudah di jemput.

Dan benar saja, enggak lama ponsel Haechan bunyi terus, ramai notifikasinya.

"Chan, hp lo tuh." dengus Jaemin kesal, dirinya masih mengantuk ngomong-ngomong.

"Biarin."

"Berisik, minimal di silent."

Terpaksa, Haechan ambil posisi duduk dengan malas-malasan terus cari ponselnya yang ternyata jatuh dari sakunya dan bergeser ke ujung kasur dekat kaki nya.

Ia lihat cukup banyak notifikasi, terutama telfon dari orang tua dan abang.

Haechan buka fitur kamera dan arahkan ke pemandangan villa mereka yang menghadap pantai.

Dan ia kirimkan ke grup keluarga, dengan keterangan kalau dia lagi jalan-jalan sama Jaemin.

"Jaem, bangun yuk! Laper." rengek Haechan guncangkan tubuh Jaemin.
Haechan dikit-dikit juga paham, cowok itu kalau udah niat malas-malasan bakal susah banget di ajak nya.

Am(ig)o'r? [NAHYUCK]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang