10. Beautiful

2.2K 191 15
                                    

Please Baca!

Sekali lagi, aku peringatkan, ini bukan book berkualitas.
Ini tuh isinya cuma halu -ku tentang NaHyuck yang gak kesmpean.

Konfliknya gak bakal berat, alurnya gak bakal jelas, yang penting setiap episode nya harus kisseu😘

Aku bukan pemula sih, tapi aku juga bukan orang yang begitu jago nulis, jadi mohon maaf kalau berantakan.

Happy Reading!

Siang ini cerah sekali, suasana hati Jaemin juga cerah, soalnya setelah sekian lama akhirnya beruang manisnya ada waktu buat main-main sama dia.

Berawal dari dia yang kaya biasanya, ketiban beruang pas lagi enak-enak menuju ke alam mimpi.

Entah kenapa, si manis pemilik mata boba yang lucu itu suka banget nindih dia pas lagi tidur.

"Tumben gak sama Mark, lo itu." ucapan Jaemin agak sarkas sih, mengundang bibir si manis untuk manyun-manyun.

Mereka sekarang masih goleran aja sih, di kasur Jaemin yang luas, empuk dan nyaman.
Belum juga beranjak dari sana, menikmati hari minggu yang cerah dan bebas.

"Sibuk, katanya mau ikut Om Jae, ke pertemuan apa gitu, gatauk!"

"Hmm... sekarang gue jadi second choice gitu ceritanya, karena prioritas lo lagi sibuk."

Haechan gulingkan badannya buat nempel ke badan Jaemin terus nindih sang dominan, lagi....

"Gak gitu, Jaem! Ih, kok ngomong nya gitu sih, kan Echan jadi gak enak, sama kamu."

Hmm, si manis lagi mode manja agaknya, sebuah usaha supaya sang dominan gak nyolot lagi ke dirinya.

Jaemin takutkan tangan melingkari pinggang Haechan.
"For real, kamu emang lupain aku sejak kenal sama Mark."

"Aku? Enggak!" sangkal tegas si pemilik kulit tan.

"Kamu, iya!" tekan Jaemin, ia yang rasakan jadi ia yang tau, yang melakukan mana sadar.

"Tapi, kan namanya pdkt ya gitu, deketin terus, wajar kan?" bela si manis, undang sunyi di antara mereka.

Karena Jaemin gak bisa sangkal ucapan si manis.
Jaemin jadi rendah diri deh, dia kan cuma teman, sahabat.

Apa hak nya buat bersikap gak suka, ketika Haechan di sambut cintanya oleh Mark?

Haechan sadari keterdiaman sang dominan, tangannya sentuh rahang tegas Jaemin, "Nana, marah?"

Jaemin tatap mata bulat Haechan yang menatap matanya juga.
Lalu, gelengkan kepalanya.

Memang dirinya berhak marah??

Harusnya dia sadar, mereka cuma teman dan kalau masing-masing dari mereka punya pasangan, jelas prioritas nya bakal ke pasangan.

"Kamu udah jadian sama abangnya Jeno?" Haechan geleng-geleng kepala.

"Masih pendekatan, gak tau bakal jadian atau enggak, eum..." jari telunjuk si manis bergerak mengetuk dagunya sendiri.

Ada keraguan yang terpancar dari mata si manis, Jaemin tau kok.

Jaemin jadi ingat kan, sama celetukan Jeno, kalau Mark emang suka Renjun, terus gimana sama Haechan?

Apa Mark cuma manfaatkan Haechan-nya sebagai pintu masuk ke dalam circle mereka dan dekati Renjun tanpa gerakan yang kentara?

Muach!

"Nana, jangan melamun!" Haechan kagetkan Jaemin dengan kecupan kilat tapi basah.

Am(ig)o'r? [NAHYUCK]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang