32. My First with You!

2.3K 144 22
                                    

Huweeee, akhirnya aku bisa ngetik adegan buat BAYIII, ini adegan saru pertama aku, eh kedua sih, yang pertama barusan di book sebelah aku nulisnya ganti-gantian, bzirrrrr vote komen gaaaa?!!!! Aku udah susah payah melawan kepolosan diri ini buat kalian 😭😭😭😭

Btw aku ngetiknya tengah malem, pantes otakku liar banget😭😭😭🙏🙏🙏 maapp kalo gak nge feel amatiran banget emang kalo nulis ginian bjirrr.
Mengandung konten Haechan binal, jadi buat yang gak nyaman bisa skip aja yaaa🙂🙏

.
.
.

"Ssshhhh....sayang, pinter banget kamu Chanie." Jaemin cengkram rambut si manis yang lagi asik kulum kejantanannya di bawah sana. Bukan dia yang minta, tapi ini insiatif istrinya sendiri yang emang dasar nakal dari pas mereka pacaran aja udah binal.

Haechan jilat kejantanan suaminya dari ujung hingga pangkal.
"Shit, Chan!" Jaemin menggeram tertahan pas Haechan mulai gerak keluar masukan kejantanannya di dalam mulut kecil itu. Baru mulutnya aja udah enak, gimana lubangnya.

"Stophh...aku gak mau cum di mulut kamu."  Haechan lepaskan kejantanan itu dari mulutnya.

"Punya kamu gede banget, mulut aku aja kesempitan, gimana kalau masuk sini." katanya dengan tatapan liar menggoda suaminya, Haechan naik ke atas kasur dan terlentang dengan tubuhnya yang sudah telanjang dari tadi gara-gara buat sesi nyusu sama suami.

"Jangan nakal-nakal aku gak mau kelepasan dan malah nyakitin kamu di moment pertama kamu." ujar Jaemin lembut.

"Lakuin, sentuh aku sesuka kamu, aku milik kamu, Na." Jaemin lukis seringai di bibir dengar persetujuan si manis.

Di momen pertama ini, Jaemin tak ingin menyakiti si manis, dia perlakukan lembut istrinya itu, dia ciumi tiap jengkal kulitnya, hirup aroma wangi yang menguar disana.
Sepertinya, Haechan melakukan persiapan malam pertama dengan sungguh-sungguh.
Haechan desah nikmat waktu lidah Jaemin menyapu lubang analnya, bermain disana dan membuatnya kacau!

Cukup bermain disana, Jaemin buka seluruh bajunya, tampakan tubuhnya yang makin kekar dari yang terakhir Haechan lihat, cowok itu ambil posisi gesekan kepala kejantanannya di pintu lubang si manis, lalu lesakan miliknya perlahan ke dalam sarangnya.
"Shhh, naa sakithh."

"Tahan ya sayang, maaf kalau aku nyakitin kamu." Jaemin usap-usap pipi si manis, lalu bungkam bibir si manis, saling beradu lidah untuk mengalihkan perhatian si manis dari rasa sakit.

"Aku gerak ya?" Jaemin bilang dulu pada si manis waktu kejantanannya sudah sepenuhnya masuk, cuma tinggal gerak.

Haechan mengangguk, gerakan Jaemin benar-benar pelan, dia takut menyakiti istri cantiknya, sedangkan yang dia khawatirkan malah rasanya gemas sekali karena suaminya terlalu hati-hati, "Naah, lebih cepet ish!"

Haechan minta tambah tempo, dengan senang hati, tapi.... lagi-lagi kenyamanan si manis nomor satu, "Kamu beneran udah gak sakit?"

"Heum, cepetan gak enak pelan banget kamu, shh." Jaemin naikan temponya sesuai permintaan si manis, desahnya makin ribut waktu kejantanan panjang suaminya sentuh titik manisnya, hentak demi hentak buat si manis melayang hingga, "Ahh, Jaeminahh."  Haechan cengkram bahu dominannya, jari-jari kakinya melengkung mencengkram sprei di bawah sana, mereka dapatkan pelepasan pertama mereka berdua bersamaan.

Gak butuh waktu lama buat istirahat. Karena tangan jahil Haechan sudah remas-remas milik suaminya biar bangun lagi.

Memang dasar Haechan jago menggoda, baru saja netralkan napas, kini dia sudah mulai aksinya lagi.
Dia menungging di hadapan suaminya goyangkan pantat montoknya menggoda suaminya, "Nakal ya kamu, hum?"

Am(ig)o'r? [NAHYUCK]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang