31. I am completely yours

2K 172 22
                                    

Buat 100 vote butuh satu mingguan ternyata hahaha sok sok an banget sih aku😭

Seorang anak yang beranjak remaja itu baru saja menginjakkan kakinya di rumah barunya.
"Ayah, Jaemin mau jalan-jalan boleh?"

" Boleh, nak. Jangan jauh-jauh ya!" pesan Yuta, yang sedang sibuk menata barang-barang di rumah baru bersama istrinya.

"Cuma liat sekitar rumah kok, Yah." Yuta mengiyakan dan Jaemin melihat-lihat lingkungan barunya, asri karena ada pepohonan yang di tanam di antara rumah satu dan rumah lainnya, di depan rumahnya saja ada pohon jambu yang belum besar sih. Tapi lumayan, sudah berbunga.

Namanya anak-anak, penasaran dengan banyak hal, pamitnya cuma sampai depan, tapi Jaemin malah langkahkan kaki terlalu jauh sampai di taman kecil yang sepi, tidak ada siapapun, namun ketika berkeliling dia melihat kaki kecil di balik pohon.

Jaemin hampiri anak itu yang ternyata sedang menangis.
"Kamu siapa, rumah kamu di mana? Kamu tersesat ya?" Jaemin nanya beruntun buat anak manis itu mendongak dan berkedip bingung bulu mata basahnya dan pipi gembil nya benar-benar menggemaskan.

"Kamu nangis? Kamu pasti nyasar." Jaemin sok tau banget.
Sosok manis itu cuma menggeleng,"Adek gak mau pulang, adek gak mau di suruh sekolah."

"Eh, kenapa gak mau sekolah? Nanti bodoh loh!" sahut Jaemin nyolot dan itu buat anak itu nangis lagi. Jaemin merasa bersalah dan jongkok sambil pegang bahu kecil si manis.

"Maaf, kata bunda gak boleh kasar sama anak kecil, kenapa adek gak mau sekolah?"

"Adek bukan anak kecil, adek udah SMP, hiks." kata anak itu sambil tarik ingusnya ke dalam hidung lagi.

Jaemin kesal, anak ini nyebut dirinya adek tapi gak mau di bilang anak kecil?! Tapi, kata bunda dia gak boleh bicara kasar sama anak kecil kaya ini.

"Iya, terus kenapa kamu gak mau sekolah?"

"Haechan jelek item gendut ihhh!" Bukannya anak itu yang jawab tapi anak lain yang badannya lebih tinggi, di belakangnya ada anak lain yang tatap jijik ke si manis.

"Haechan jelek, gak pantes sekolah di tempat kita, sana sekolah aja di desa, dekil sih!" Salah satu anak itu maju jambak rambut si kecil yang lagi duduk diam itu.

"Kalian siapa? Pergi! Jangan jahat sama adik aku, aku aduin ayah sama bunda baru tau rasa, pergi sana!!!" teriak Jaemin, Jaemin ambil kayu kecil yang ada di samping kakinya terus pukul anak-anak itu sampai lari terbirit-birit.

Jaemin hampiri lagi si kecil yang meringkuk, "Udah jangan takut lagi, ada aku."

"Adek gak mau sekolah, adek gak mau main, teman-teman jahat." entah keberanian darimana Jaemin peluk tubuh yang lebih kecil darinya,tapi berisi sih, gembul soalnya pipinya.

"Jangan takut, kan sekarang ada aku, kenalin aku Jaemin, biasanya bunda panggil aku Nana, aku tinggal di ujung sana! Kamu?"

"Chanie.." lirih si manis, Jaemin cubit kecil pipi gembul Haechan yang bikin gemas.

"Sekarang kita berteman ya, aku juga gak punya teman karena baru pindah dari Jepang, eum Chanie mau kan jadi teman Nana?" Jaemin ulurkan tangan untuk berkenalan dan di sambut oleh Haechan.

Haechan mengangguk, "Nana janji mau jadi teman Chanie? Chanie gak punya teman soalnya, tidak ada yang mau jadi teman Chanie karena Chanie hitam dan jelek."

"Nana janji!"

Sejak hari itu Haechan dan Jaemin berteman dekat, setiap ada anak-anak nakal yang mau bully Haechan, semuanya akan berhadapan dengan Jaemin apalagi setelah masuk SHS, ternyata Jaemin jadi murid pintar dan populer di antara murid dan guru.

Am(ig)o'r? [NAHYUCK]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang