7. Samgyetang😱

3K 207 14
                                    

Emang boleh di lanjut??
.
.
.
.
.
.
Happy Reading 😚

🐇🐻🐇🐻🐇🐻



"Abang!" seru Haechan waktu lihat wajah Hendery yang hampir nempel ke kaca, dengan sembrono Haechan buka pintu mobil sampai hampir buat Hendery kejengkang karena menghindari kemungkinan kepalanya yang bakal kejedot.

Jaemin cuma geleng-geleng kepala aja liat kelakuan sahabatnya itu.
"Dari mana aja kamu? Gak izin dulu sama Abang, buat daddy sama mommy khawatir." Hendery udah ngomel aja, gitu-gitu dia tuh tipe kakak yang sayang adek.

Apalagi adeknya tuh kaya Haechan, ceria memang, tapi aslinya Haechan rapuh, perlu di lindungi.
"Kan, aku udah bilang daddy, kalau mau rayakan ulang tahun Luna di apartemen baru Jaemin." ujarnya bela diri, Hendery usak rambut adik manisnya, lalu lempar tatap ke Jaemin yang baru keluar dari mobil.

Hendery sih gak masalah kalau sang adik pergi sama Jaemin, dia sudah percaya dengan cowok itu, begitu juga dengan daddy.

Cuma daddy mulai was-was karena biar bagaimanapun Jaemin kan pria dominan, apalagi setelah kesalahpahaman kemarin.

"Daddy dari tadi nungguin, tapi sekarang udah pergi, ada urusan mendadak di kantor." ujar cowok itu, buat ekspresi Jaemin dari tegang sampai ke lega.

"Sorry, bang. Semalam Haechan ngeyel, gak mau pulang, katanya udah izin, jadi ya gue biarin." Jaemin jadi gak enak juga kan, cuma nunduk aja gak mau liat muka Abang Haechan.

Hendery tepuk bahu Jaemin,"Santai aja Jaem, gue sih percaya sama lo, malah kayanya adek gue yang ngerepotin lo." 

Ya emang ada repotnya dikit, repot nya ya ini, kalau ngadepin bapaknya Haechan, untung orangnya ada urusan, eh tapi dia juga gak keberatan sih bobo bareng Haechan, hehe.

Abis antar Haechan, Jaemin langsung pamit buat pulang ke rumah ayah bunda, soalnya tadi bunda minta dia balik ke rumah. Tidak lupa, ia titip salam pada mommy Ten.

Hendery langsung ajak jalan Haechan masuk rumah sambil rangkul-rangkulan.
"Ciye, jadian ya sama Jaemin?" goda Hendery, memang dia nih suka godain mereka berdua gara-gara bareng terus dari remaja.

"Ih, apaan sih Abang, kaya gak tau aja kami gimana." sahutnya judes, abisnya dia nih sebal, kan jelas dari dulu hubungan Jaemin dan dirinya adalah sahabat.

"Kamu pikir Abang gak tau, hm?" Hendery angkat sebelah alisnya naik turun, sambil colek bibir sang adik yang masih lumayan bengkak gara-gara ciuman brutal dalam mobil tadi.

Langkah mereka berhenti di ruang tamu karena otak Haechan yang mulai jalan.
Haechan gak bodoh, ia tau maksud sang kakak, makanya ia langsung lepas rangkulan Hendery dan tatap memelas ke kakaknya.
"Jangan bilang daddy, bang." lirihnya, bibirnya udah memble aja, kalau daddy tau dan dia di larang berteman sama Jaemin, gimana?!

"Tergantung imbalan dong." Haechan berdecak sebal, apalagi mau sang kakak? Nambah berat bebannya saja.

"Apa?!"

"Ih judes amat, mau di bantuin gak, gak mau yasudah!" Hendery udah siap pergi, tapi langsung di cekal oleh si beruang.

"Alah, Abang aja di minta kontak Kak Mark pelit! Lebih sayang teman daripada adek sendiri!"

"Loh, mau di aduin ke daddy apa gimana?" ancam Hendery yang beneran buat dirinya mati kutu.

"Iya-iya apa?!"

"Kan lo dekat sama Renjun ya, bantu biar pdkt gue sama adeknya lancar, napa?"

Huft!
"Oke! Nanti aku bantu bilangin ke Renjun, tapi janji yang tadi, rahasia! Sama kontak Mark sekalian."

Am(ig)o'r? [NAHYUCK]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang