30. In the Hold of Your Hand

2K 178 17
                                    

Setelah beberapa hari jadi budak ayahnya sendiri. Akhirnya, dia di kasih libur juga sama Yuta.

Yuta sekarang agak keras sama Jaemin, gak semua harus di dapatkan oleh anak itu, karena Jaemin kan sekarang harus belajar banyak hal tentang perusahaan, dia pewaris satu-satunya loh!

Jaemin hari ini sudah janji mau seharian persembahkan waktunya untuk pacar cantiknya.
Jadi, meski sekarang masih pukul tujuh pagi, cowok itu sudah rapih dan wangi.

Menjemput sang kekasih hati untuk mengelilingi kota sesuai janjinya pada Haechan, si manis suka bepergian random daripada suatu tujuan yang di rencanakan.

Tanpa ragu, Haechan sapa pacarnya dengan kecupan singkat dibibir, buat Johnny yang lagi santai ngopi kaget.

Byur!
Dia menyembur kopi yang baru masuk mulutnya.

"Dek!"

"Nana, ayo cepetan!" Haechan dorong-dorong Jaemin buat segera masuk mobil.

"Tapi, masa aku gak pamit sama Daddy?" Jaemin malah noleh-noleh ke belakang, langsung merinding pas liat tatapan Johnny.

"Daddy Jo, Jaemin pamit, maaf ini emang anak daddy nakal!" dia berseru sebelum benar-benar masuk mobil dan lajukan kendaraan beroda empat itu.

Johnny geleng-geleng kepala pas mobil itu keluar dari pekarangan rumah.

"Hush! Kamu, gak sopan tadi itu. Kalau nanti kita gak di restuin gara-gara kurang ajar sama daddy gimana?" kata sang dominan.

"Daripada kamu kena tumpuk gelas kopi." bisa aja si manis menjawab.

"Ya kamu udah tau ada daddy main nyosor aja."

"Kangen loh! Aku udah bilang sama bunda biar nanti abis Nana pulang dari Jepang kasih libur, Bun. Bilang ke ayah, eh malah..."

Haechan tak lanjutkan ucapannya, dia cuma nunduk, terus gak lama naikan tatap lagi ke Jaemin yang masih fokus pada jalanan, namun tangan dominannya tak lepas genggaman, kecuali kalau memang lagi butuh buat gunakan rem tangan.

"Tapi, sekarang akhirnya kita punya waktu berdua,  Yeay!" Haechan angkat tangan yang satunya kesenangan, undang senyum terpatri di bibir sang dominan.

"Iya, adek mau kemana aja pasti Nana turutin, mau kemana adek sayang?" Jaemin terkekeh gemas, sembari ibu jarinya elus punggung tangan mungil yang sedang di genggamannya.

"Ish, masa adek?! Sayang dong, S-A-Y-A-N-G, SAYANG!" tekan si manis.

"Iya-iya sayangku." pipi Haechan merah dia yang minta di panggil sayang tapi dia juga yang salah tingkah karena di panggil sayang.

Sahabatan udah lama, pacaran juga lumayan lama, tapi salah tingkah masih jadi kebiasaan setiap dia dapat kata manis dari sang pacar.

Kendaraan roda empat itu berhenti di depan mini market,  Haechan mendadak ajak si manis piknik, jadi dia harus beli camilan, kue-kue dan tikar kain.

Mereka putuskan gelar tikar di taman bunga, kebetulan bunga sedang mekar dan taman sepi, karena ini weekday.

Mereka gelar di pinggir kolam buatan dan di bawah pohon biar gak panas kata si manis.

Menata semuanya di atas tikar, Jaemin langsung duduk di susul dengan Haechan yang rebahkan diri dan jadikan paha dominannya sebagai bantalan.

Haechan bisa lihat garis wajah dominannya, Jaemin memang tampan di lihat dari sudut manapun.
Haechan gunakan telapak tangannya untuk meraba setiap garis wajah Jaemin yang kini pejamkan mata menikmati sentuh hangat si manis di wajahnya dan beri elusan ringan di rahang.

Am(ig)o'r? [NAHYUCK]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang