6. A day with bundaaa~! 🐣

3.1K 201 8
                                    


Warning!
Part ini membosankan dan panjang sekali, bisa di skip aja, tapi kalau mau ff gaje ini lanjut ayo votment dan follow aku biar aku semangattt:(

Unpublish aja gasih😌

🌧️
Cara orang tua sayang ke anak beda-beda, kaya bunda dan ayah, misal.
Kalau, bunda sekedar gak mau jauh dari Jaemin, tapi kalau Ayah Yuta maunya nurutin apapun mau sang anak.

Tapi, itu setara kok dengan bagaimana cara Yuta ajarkan Jaemin dengan yang namanya tanggung jawab.

Awalnya susah karena Winwin gak bisa kasih Jaemin adek, jadi Jaemin benar-benar di perlakukan bagai pangeran.

Tapi sejak kemunculan Haechan, si manis yang lugu dan menggemaskan, sejak itu Jaemin mau tau cara menjaga dan bertanggungjawab.

Haechan yang di jaga ketat oleh daddy-nya, Haechan yang pernah di rundung waktu sekolah dasar, sampai takut untuk berteman.

Sampai akhirnya waktu SMP, Haechan kenal Jaemin, bocah pindahan Jepang yang merupakan anak dari teman daddy.

Jaemin anak yang mau berteman dengannya dan jaga Haechan dari anak-anak nakal.

Jadi, pas Haechan entah kemana pasti yang di tanya duluan ya Jaemin, karena mereka kemana-mana hampir selalu bareng.

Kaya sekarang, bunda omelin Jaemin karena ajak Haechan menginap tapi gak izin sama mommy dan daddy Seo.

"Lho!" seru Jaemin, mukanya udah kebingungan, mana baru bangun kena tuduh bundanya, yang pagi-pagi sudah di apartemen nya setelah bunyikan bel secara brutal di jam tujuh pagi!

"Lho, apa?!" balas Winwin, tangannya mau jewer telinga sang anak satu-satunya, tapi gagal karena Jaemin menghindar.

"Haechan bilang udah izin, Bun!" serunya sambil mundur-mundur, soalnya Winwin maju-maju terus, Jaemin kan takut di jewer, pedes jeweran bundanya itu.

"Sumpah, Bun! Tadinya mau aku antar pulang, tapi gak mau, maunya bobo sama aku, bilangnya udah izin daddy, gitu kok, tanya aja tuh sama anaknya!" ia tunjuk kamarnya, yang masih berisi Haechan yang sedang tidur nyenyak.

Sedangkan, Winwin cuma tatap Jaemin seolah berkata awas aja kalau bohong.

Terus masuk kamar sang anak, dimana ada Haechan yang masih tertidur dengan damai.

Alhasil, Winwin cuma bisa hela napas aja, terus ngide buat sarapan untuk Jaemin dan teman-temannya yang menginap.

Laki-laki cantik itu masak sembari hubungi sahabatnya, yaitu Ten. Untuk mengabari kalau anaknya benar ada sama Jaemin, Winwin lega juga setelah Ten merasa lega dan gak salahkan Jaemin.

Sedangkan, Jaemin bukannya bantuin malah cuma gendong Luna kesana kemari.

"Jaem, itu di bangunin teman-teman kamu, suruh sarapan dulu!" seru Winwin yang sudah selesai masak, ia hampiri sang anak yang goleran  sama kucingnya.

"Teman-teman yang mana sih, Bun. Jeno sama Renjun udah pulang barusan." celetuknya enteng banget, sambil elusin kepala Luna.

"Kok gak pamit, Bunda?" Heboh Winwin.

"Gak enak katanya, mereka bau alkohol. Eh?!" Jaemin tutup mulutnya pakai telapak tangan.

"Yak! Semalem kamu minum-minum?!"

"Aduh, Bunda. Jeno sama Renjun, aku cuma sedikit kok."

Gara-gara riuh pertengkaran ibu dan anak itu, Haechan jadi terbangun dari tidurnya.
Ia raba sebelahnya, kok kosong? Semalam kan dia bobo di peluk, Nana, huft! :(

Am(ig)o'r? [NAHYUCK]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang